Malam berganti pagi, sekolah mulai rame dengan siswa dan siswi, aku duduk di tapian kelas bersama earpone dan novel yang menemani ku. Setelah kejadian semalam membuat ku tak henti memikirkannya.' Apa aku cemburu?, tapi gak mungkin aku cemburu dengan orang yang baru aku kenal' batin ku.
Tapi saat aku melihatnya, aku merasa nyaman seperti saat aku bersama dengan iqbal.
"Woy... baca mulu, free ni guru pada rapat sampai pulangan, kita kantin yuk, abis tu kita liat anak basket latihan besokkan mereka tanding.. apalagi ada cogan reyhan, kiki dkk ah..." ujar sahabat aku
" ngomong apa si na, gak denger aku tadi hehehe.."kata ku masang tampang tak bedosa.
"What... gue udah ngomong panjang lebar gak lo dengeri." Ocehnya, aku yang bingung hanya menggeleng.
"Yaudah yok ikut gue, ngomong sama lo emang gak ada nyambungnya kalo udah ada novel di tangan lo " oceh aini merampas novel ku menaruknya di laci meja dam menyeret aku ke arah kantin.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selesai membeli makanan dan melahapnya dengan santai, aini menarik pergelangan tangan aku yang masih asik menyetel lagu di hp.
" ai.. kamu kenapa sih. Tangan aku sakit" rajuk ku
" gue mau liat rey dkk latihan basket, sekalian nyusul yang lain kesana yuk? " ajaknya
" gak ah... kamu aja sana." Kata ku meninggalkan rana.
" eh.. tunggu, emangnya lo gak latihan juga?, lusa lo kan tampil " tanya nya
" ya allah.. aku lupa, udah yuk..." kata ku menepuk jidat sambil menarik tangan rana.
° lapangan basket °
" kak dari mana aja sih, kita udah lama ni nunggu kakak." Kata salah satu anggota ku.
" maaf... ya kakak lupa" cengir aku yang sudah mengenakan baju olah raga, melirik ke arah rey dengan keringat yang membanjiri tubuhnya ' duh... rey kalau begitu hot banget ya.. kok jadi kepikiran dia sih aku'
"Gak. Gak.gak" ucap ku tanpa sadar dengan memukul kepala ku.
" kk kenapa kakak sakit?" Tanya yura wakil ku.
" ha.. gak kok gak papa, kepikiran doang." Elak ku.
" hem... hem... hem.." yura seperti menajamkan indra penciumnya.
" kok yura mencium wangi wangi kak rey, ya di mata kakak, ehem... ecie.. cie.." goda yura membuat pipi ku terasa panas.
" apaan sih siapa juga yang naksir dia" elak ku.
"Yura kan gak ada bilang kakak naksir kak rey " godanya lagi.
" udah. Ah... ayo semuanya kita perenggangan dulu, mereka bentar lagi selesai latihannya." Mengajak semua anggota ku, ssekalian menghindari godaan yura.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
1 jam kami melakukan latihan yang cukup menguras tenaga, baju basah, sekujur tubuh pegal, tenggorokan kering. Satu kata buat aku ' haus ' itu yang ada di dalam diri ini. Mana gak baqa minum aduh... gimana ni minta gengsi.ya allah.. tolong hamba mu ini yang sedang dehidrasi.
" ni.. buat lo" satu tangan memegang botol minum, ku dongangkan kepala ku. Saat ku melihat ternyata itu tangan rey dam membawa sebotol minum buat aku, akupun lansung nunduk gak merespon.
" ini.. ambil, lo hauskan" tanyanya memberi botol dengan paksa ke tangan aku.
" he.. thanks ya " ujar ku
" hm. Gue boleh duduk di sebelah lo gak? " izinnya
" e... ya boleh lah, inikan tempat umum masa kamu gak boleh duduk si" kata ku berusaha normal.
" cie... yang dimata kk tadi sudah ada di samping ni, ecie..." yura.
" kk jangan dipandang terus kk hallen nya nanti grogi hehehe"
" enak duduk di sebelah gue aja rey, ni kosong"
"Cie... kapan jadiannya kk"
" pj dong"
Dan lain lain, mereka menggoda aku dan rey, ada juga yang gak suka, natap tajam, ngomel gak. jelas yang pasti 90% kalangan cewe menatap ku tidak suka sisanya kayak mendukung.
KAMU SEDANG MEMBACA
natabale has a story
Novela Juvenilmasa lalu tak akan bisa terlupakan, apa lagi tentang sahabat yang selalu ada saat kita senang maupun susah. "Kenangan membuat kita ingat tentang apa yang kita lakukan di masa lalu, hanya bersama kenanganlah kita bisa tersenyum dan menangis saat men...