" pov hallen "
Di sebuah ruangan yang bercorak kelasik yang berpaduan dengan warna biru kesukaan ku yang menjadi kesan feminim, dan sekaligus menjadi saksi bisu ku saat suka dan duka dari aku kecil hingga saat ini, aku disini bersama tumpukan buku- buku yang berserak dimana - mana.
"Hadoh.... puyeng banget ni kepala, udah kayak ketimpah tumpukan buku yang tingginya bermeter - meter" rutuk ku sambil merentangkan kedua tangan.
"KRIUK...KERIUK...KERIUK..."
" heleh... ternyata perut juga bisa ngrutuk ya" kata ku dengan mengelus perut ku, sudah layaknya orang bunting.
Saat ku tengok jam yang berada di dinding yang melekat cantik dengan coraknya yang kelasik.
" hmm... sudah 8, mau makan yg berat bunda pasti ngelarang aku sambil ngomong ' eh..eh..eh...eh.... anak gadis kok makan jam segini, nanti badan kamu jelek mau' pasti itu pasti yang di katakan bunda, hm.... Yaudah deh aku cari snack - snack yang bisa di makan"
Aku meenuruni anak tangga menuju lemari makan, kulkas dan meja makan yang hanya menyisakan selai setobery yang hanya membuat ku mual.
Aku pun menaiki anak tangga untuk mengambil sweter." eh.... mau kemana? " tanya kak raka yang asik dengan bolanya.
" ke s.m" kata k
" beliin pop corn sama coca cola ya" katanya fokos ke tv.
"Huft.... mana duitnya." Minta ku
" ni" katanya menyodorkan uang 2rb
"WHAT.... apaan ni GAK MAU." Tolakku
" segitu gk cukup ? "
" ya enggaklah 2 rb dapat apaan coba"
"Mata tuh lo tarok mana? Ini 20 rb bego" katanya sambil meyodorkan ke mata ku.
" iye, abisnya hampir sama sih " kataku
Aku menutup pintu rumah ku, menuju gerbang rumah ku, terbuat dari kayu yang di buat secara klasik.
" malam mang.." sapa ku pada mang djudju
"Malam non, mau kemana malam gini? Tanyanya
" ke s.m mang"
"Ouh... ya udah hati2 ya non"
" sip.. bye, mang" kata ku sambil menutup gerbang kecil. Saat aku membalikkan badan.
"hai.. len" sapa kia teman ku di komplek ini, kami tidak terlalu dekat sih, tapi ya namanya satu komplek ya harus kenal minimal saling sapa - menyapa.
" hai.." sapa ku juga dengan melirik ke arah cowok yang ada di samping kia, dan ternyata cowok itu adalah rey, ' hmm pura - pura gak kenal aja gak ya' batin ku
" kenalin, ini reyhan anak teman momy" kata kia
"Hallen" kata ku pura - pura tidak kenal.
"Reyhan" kata rey dan berjabat tangan dan senyum yang mengembang kepada ku.
" mau keman lo?" Kata kia
" ke s.m" kata ju singkat
" bareng yok" ajak kia.
" ayo"
Di sepanjang perjalanan aku dan kia berbincang kecil, sedangkan si rey sesekali melirik ke arah ku. Sesampainya di pintu s.m langsung masuk ke dalam ruangan dingin yang berisi pangan dll, kami pun berpencar mencari kebutuhan masing - masing.
" snack udah, minum udah, apa lg ya... pop corn ada di luar s.m. apa lg ya yg kurang, ouh... ya coklat buat jaga - jaga di kulkas" kata ku dengan langkah menuju tempat yang sering dia kunjungi kalau kesini.
aku menjinjitkan kaki, dan tangan mengulur ke atas untuk meraih coklat yang tersusun di atas sana, saat aku menyium aroma -aroma yang membuat ku menikmatinya sampai - sampai mata ku terpejam dengan tangan yang masih mengulur ke atas.
" kalau gak sampai, cari bantuan gak usah sok bisa kalau nyatanya gak bisa."
Bisikan yang membuat ku tertegun, mematung dengan mata yang sudah melek karna terkejutnya aku, saat aku melihat ke sosok yang memiliki suara berat dan mata hitam pekatnya yang bikin suasana hati dan jantung mau copot sedetik saja
wajah ku dan wajahnya hanya berbeda beberapa cm aja, dan mata saling beradu dalam diam, 'aku merasakan hal yang aneh di dalam detakkan jantung ini apa yang salah dengan ku. tapi aku rindu dengan tatapan itu tatapan yang penuh dengan ketenangan dan kenangan. tatapan yang membuat ku menunggu, tapi sayangnya bukan dia, bukan dia yang ada di hadapan ku sekarang, melainkan orang lain yang menjelma sebagai dirinya' pikiran ku buyar, tatapan kami terputus, saling menjauhkan wajah karna ada seseorang yang berdehem di belakang kami." ni coklatnya" kata rey pada ku
" thanks" balas ku, dengan wajah yang ku yakini sudah merah tomat, sedang kan dia hanya memberikan senyum yang mengembang.
" sudah ngobrolnya" terdengar cewek di belakag kami.
" m...maaf ki, tadi rey cuman bantui aku ngambil coklat ini kok." gugup ku takut kia marah atau cemburu.
" biasa aja kali len, yuk ke kasir nanti antrien panjang" ajaknya syukur kia gak marah.
Setelah mengantri panjang, bali popcorn kak raka aku langsung pulang sendirian, sedangkan kia dan rey sudah duluan, katanya sih mereka sudah di tunggu makanya mereka buru - buru pulang. Saat nyampe di rumah aku nyamperin kak raka masih setia di kursi santai dengan chanel yang sdah di gantinya ntah sejak kapan.
" kak boleh gabung gak? Tapi sambil cerita" Tanyaku sebalum duduk di sampingnya, sambil mengeluarkan belanjaan di atas meja.
" boleh dong... sini duduk emang mau cerita apa ?" Tanyanya balik
" tadi tuh ya... aku berangkat bareng kia loh kak!!" Goda ku
"Trus.. "
" kakak gak cemburu ya, soalnya tdi kia brangkat dengan cowok ya.. lumayan lah" kataku
" gue tau kok, tadi sempat nguntip."
" cie..... kakak ku sudah mulai PANAS... PANAS... PANAS... dimakan oleh api cemburu... eyaaakh.." goda ku lagi.
"Apaan sih ni bocah, cemburu - cemburu emang lo tau apa soal cinta, haa" bantahnya
" aku tau kok, kalok aku ini masih bocah yang suka nangis kalok gak di beliin coklat, tapi setidaknya aku tau kayak mana sifat kakak aku, tingkah kakak aku, karna aku sebagai adiknya aku tau hal itu semua"
" iya lah... adek yang SANGAT... SANGAT perhatian, thanks ya atas basa basi gajenya...BYE" katanya meninggalkan ku sendirian di depan tv yang berchanel JODOH WASIAT BAPAK. saat aku berpaling ke tv tersebut aku langsung mendengar suara - suara aneh dan wajah pucat tak berdarah.
" HUA.... HUUUAAA... KAK AKA TUNGGUI... WOY.... JAHAT KAK AKA!!!" Teriak ku meninggalka tv yang masih menghasilkan suara untuk munyusul kak raka.
Saat aku tiba di kamar ku, menatap foto itu dan tersenyum lebar." assalamu'alaikum bale ku... aku senang banget, akhirnya kak aka sudah bisa move on dari si wanita bitch tena gak tau diri itu." Oceh ku
"Hm... dan aku merasakan sesuatu yang aku gak tau perasaan apa itu, emang sih aku pernah kagum sama dia, tapi cuma kagum gak lebih.. tapi semanjak kejadian waktu itu aku merasa ada yang mengganjel di dalam sini sama seperti aku bersama mu dulu, hm...." Curhat ku dengan snack di tangan ku sembari menatap foto itu.
££££££££££££££££££££££££££££
Assalamu'alaikum...
Para readers...
Maaf lama update..
Maaf jga kalu ceritanya gak menyenangkan, maaf jga kalo aku salah dalam pengetikan.
Buat para readers, happy study bagi yang menjalankannya, somoga lancar ya ujiannya.
Do'ain aku juga ya, supaya bisa jawabnya hehehe.Jangan lupa voth & comentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
natabale has a story
Roman pour Adolescentsmasa lalu tak akan bisa terlupakan, apa lagi tentang sahabat yang selalu ada saat kita senang maupun susah. "Kenangan membuat kita ingat tentang apa yang kita lakukan di masa lalu, hanya bersama kenanganlah kita bisa tersenyum dan menangis saat men...