bodo amat

7 1 0
                                    

* jangan pernah menyalahkan pelangi jika bumi menyukai pelangi 🌈🌈*

Seminggu usai turnamen yang di adakan, seminggu pula aku dan rey semakin akrab sebagai teman, kalau masalah siapa pemenang di turnamen aku yakin kalian pasti mengira sekolah kamilah yang menang,
Tapi sayangnya itu salah kami kalah saat babak terakhir.

~ 08.30 ~

  Teman Kelas ku mulai berlarian menuju loker untuk mengambil perlengkapan olahraga. terdengar di suatu tempat terdapat geng yang bisa dibilang fens panatiknya rey yang resmi menjadi teman ku itu.

"Gilak, cuy makin hari makin kesel aja gue sama si hallen, coba kalian bayangin kalok sampe si hallen sama si rey jadian, aduh.. bisa gagal kita dapatin rey"

"Iya cuy, tapi merekakan cuma teman"

  Bla...bla.. lainnya yang mereka  gosipin tengtang aku, aku yang tidak memperdulikan mereka langsung cus... ke lapangan takut di hukum.

" oke... sudah kumpul semua,  mari kita mulai pemanasan dulu  oke hitung mulai dari  pelangi siap mulai"

" 1....2...3...4....5..6...7...8"  dan seterusnya.

  Setelah jam olahraga selesai saatnya kami menyerbu kantin yang suda memenggil kami. Kini aku duduk bersama ai, rey dan temannya rey kiki contohnya.

" ih... resek lo, datang-datang nyeropot minum gue, sampai kandas lagi. Sono beliin lagi buat gue." Celoteh kiki, yang sadar minumannya habis kandas di teguk ai.

" kok gue.. orang gelasnya bocor kok mala nyalahin gue, lo aja sana yang beli uang jajan gue aja gak cukup buat gue. Mau taraktir lo..hmp... preeet" bales ai.

Plak.. plak..

" lo tuh ya... gak bisa ketemu muka apa? Setiap ketemu pasti.. ribut.. pusing palak gue. Awas lo ribut.. ribut gue sumpahi lo berdua jadi cinta"  ujar iko yang memukul kepala ai dan kiki, serta dengan kata kata yang sangat aku setujui.

"Cih..  amit amit dah" kata mereka serempak.

"Itu kalian aja pada kompak" kata ku dan rey serempak.

" cie... kalian juga kompak.." kata mereka semua kecuali aku dan rey yang memilih untuk membuang tatapan kami.

                 🐾🐾🐾🐾

Di sisi lain di tempat yang sama semua orang menatap iri kepada kami.

" apaan sih.. baru berteman beberapa hari aja sudah belagu"

" iya rasanya pengen gue jejelin nih sepatu kemulut hellan dan aini, gue juga heran baru kenal. Kok udah langsung temenan ya.."

" jangan jangan mereka pake dukun kali ya... biar bisa jadi teman rey dkk"

" kalian hanya sirik, lebih baik deketin hati sama ALLAH SWT dari pada hambanya yang mengajak kalian ke jalan yang sesat"

" maaf kk"  kata mereka menunduk.

"Heu..bro dari mana aja lo, kita disini udah pada ngumpul lo nya gak ada" kata kiki terhadap abadi, menghentikan gelak tawa kami yang selalu saling mengejek dan bergurau.

" biasa... dari ruang guru, tadi gue di panggil bu lisa." Jelasnya

" eh.. lo pada tau, ternyata 90%  dari kalangan murid di sini terutama kaun hawa tidak suka dengan kedekatan kita, dan gue ingatin sama lo llen, ai. Kalok ada yang barani macam - macam sama kalian, langsung aja aduin ke kami dan misal ada masalah apapun jangan pernah kalian ngejauhi kami" kata  abadi dengan pembawaan yang dewasa.

" aku sudah menyadarinya, kalian juga gak perlu khawatir, kita akan selalu bersamakan? Dan kau ai.. kenapa jadi diam sekali..." kata ku dengan memicingkan sebelah mata ku.

" eh... siapa juga yang diam, orang gue dari tadi gue menyimak kalian berbicara kok" kata ai...

Setelah kedatangan abadi suasana bertambah ramai  selalu ada bahasan yang di ceritakan dari mulai  tebak  tebakkan sampai cerita humor lainnya.

  🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Btw kalau kalian bingung kemana sidiq dan aris ya?

Lanjutin aja bacanya  aku yakin kalian bakalan mnemuin jawabanny.

Thanks for read my story  🙏🙏..

natabale has a storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang