"Festival fakultas?"Jennie mengangguk. "Iya, Jis. Yang minggu depan bakal diselenggarain selama 2 hari. Bakal ada acara debat, pameran seni, stand up comedy, perform nyanyi, dance, band terus bakal banyak stand-stand makanan juga."
Jisoo mengernyit. "Iya, gue tau kok. Terus apa spesialnya? Tiap taun juga gitu kan isi acaranya?"
Padahal bulan depan mereka akan menghadapi ujian akhir semester, tapi masih sempat-sempatnya mengadakan acara fakultas. Katanya sih untuk refreshing dan relaksasi sebelum menghadapi ujian.
"Nah itu!" Jennie tiba-tiba mengangkat jari telunjuknya. "Ini baru dikasih tau dadakan. Katanya biar festival fakultas kita lebih berwarna dan menarik peminat, bakal ketambahan acara baru gitu."
"Acara apaan lagi? Yang sebelum-sebelumnya juga udah asik kok. Lagian dadakan banget?"
"Ih, makanya lo dengerin gue dulu," ujar Jennie jengkel karena ucapannya dipotong. "Acaranya buat seru-seruan aja sih. Jadi nanti bakal ada pemilihan 'Pasangan Kampus Terfavorit' gitu. Nama-nama yang paling banyak di-vote bakal dipasang-pasangin sama panitia. Setiap pasangan wajib nampilin performance di hari terakhir festival. Apa aja. Yang terfavorit bakalan menang hadiah."
"What? Seru sih kedengerannya, tapi cuma dikasih waktu seminggu buat persiapan bukannya nggak masuk akal?" tanya Jisoo heran.
"Di situ tantangannya. Makanya hadiahnya wah juga. Tapi gue lupa apaan, laptop atau iPhone gitu."
"Ada-ada aja deh. Terus ini kita ke hall fakultas buat pemilihan itu?" tebak Jisoo, lantaran tadi sehabis dari kantin tiba-tiba Jennie mengajaknya ke hall fakultas tapi tidak memberitahu untuk apa.
Jennie nyengir. "Hehe iya, Jis. Tadi gue di-line si Lisa, disuruh ke hall buat ikutan election. Doi kan salah satu panitia."
Jisoo memangut-mangutkan kepalanya. "Yaudah, kalo gitu. Lo duluan ke sana deh. Gue mau ke WC dulu, ntar gue nyusul."
*
*
*
"Jen!"
Jennie celingukan mencari asal suara yang memanggil namanya. Dari sekian banyak orang akhirnya gadis itu menemukan sosok pemanggil yang tengah melambai-lambaikan tangan ke arahnya di tengah-tengah hall.
Jennie menghampiri Lisa yang berdiri di dekat bilik tempat pemilihan lalu menepuk keras lengan gadis itu. "Wey, Lis. Niat banget sampe bikin bilik-bilik kayak pemilu beneran gini. Terus rame juga yang dateng buat voting. Ini dari fakultas-fakultas lain ada juga ya? Bakal sukses sih ini mah," ucap Jennie sumringah sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut hall Fakultas Ekonomi yang lumayan besar itu.
Bukannya merespon ucapan Jennie, Lisa malah bertanya, "Jisoo mana?" Gadis itu seperti mencari-cari orang dari balik punggung Jennie.
"Kamar mandi. Ntar kesini," jawab Jennie sambil mengernyit. "Lo kenapa deh?"
Tanpa babibu, Lisa menarik tangan Jennie ke bagian yang sepi, sudut hall. Jennie tahu betul pasti ada sesuatu yang terjadi karena raut wajah dan gelagat Lisa terlihat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending --lty & kjs
Fanfiction"Kita pura-pura nggak saling kenal ya pas di kampus kamu. Cuma 2 bulan kok." Kim Jisoo harus mati-matian memendam kedongkolan ketika mayoritas teman-teman perempuannya di kampus menaruh hati pada kekasihnya, Lee Taeyong. Satu-satunya yang ia yakini...