Memory, Love Story 2

1.1K 175 26
                                    

Don't Leave Me¤-

Selaksa rinduku dipangkuan langit teruntuk kau kekasihku..

Bermula...

Mengaduh sendirian dibingkai hayal-hayal sang pecinta, akibat jarak berbentang menjerat rindu...

Tak lelah...

Selaksa menggamit keinginan begitu tinggi teruntuk kau tercintaku...

Merangkai cita-cita dibingkai jerih payah tak sudah-sudah, aku akan mampu...

Sampai tiba dunia menjadi sempit, selaksa hanya terisi kau dan aku...

Sampai tiba alam mengalah... sebab rintih-rintih ingin berpeluk, berdampingan, selamanya, hingga tak berkesudahan antara kau dan aku.

-Syannan05-
🍁🍁🍁

Clarisa Pov

'Apa?! Disini? Di bibir? Hah!' Mataku melotot tak percaya.

"Hah?! Nun. Kau, belajar dimana? Bukankah itu tak elok dilakukan?" Tanyaku polos? Sedikit merenggang jarak.

"Sudahlah, lupakan! Aku hanya ingin pastikan rasa ini, rasa yang lama mengganjal. Tapi... sudahlah aku pulang!" Begitu saja dan pergi? 'Ini masih hujan.' Hawatirku di hati sana. Kau marah. Oh, tidak! Kau hendak pergi dengan menangis? Sungguh aku takkan rela.

Entahlah...
Siapa memulai?
Terjadi begitu saja.
Aku tarik tangan kau sebelum kau berlalu, dengan airmata kecewa.

Pelan, aku tuntun hingga  terpaku dinding. Mata kau seolah mencari sesuatu di ke dalaman mataku.

Bagaimana ku mulai ini? Sungguhlah, sumpah! Aku tiada tau menau soalan ini. Yang aku tau tubuhku bergetar dan hatiku berdetak sembarangan.

Ku beranikan, menyatukan jemariku dengan jemari kau. Seperti sebelum-sebelumnya ini biasa terjadi karna kami memanglah bersahabat sedari kecil, sedari huruf-perhurufpun belumlah kita kenal. Tapi... kali ini, perasaan yang timbul sungguh tak lazim untuk dua sahabat. Perasaan hanya ingin menggenggam kau namun tak mau lepas.

Tiba-tiba saja, Nuning menarik genggamnya semakin erat. Di tuntun pula tanganku, begitu pas di letak jantungnya. Detaknya sama tak beraturan seperti jantungku... "Kau dengar ini?" Tanya kau padaku, ku lontar senyum membenarkan, karna memang jantung kau berdetak sangat kencang, aku rasakan. "Ini... karna kau..." kalimat yang kau ucap selanjutnya.

Entah bagaimana bermula keberanianku? Atau kekurangajaranku? Aku bungkam bibir Nuning dengan bibirku. Memberi kado seperti pinta Nuning? Atau memang beginipun aku mau? Seperti sudahlah bertahun lamanya, aku inginkan ini, lakukan ini, dengan kau Nuning, yang seyogyanya adalah sahabatku.

Tidak ada lumatan, ataukah hisapan di lidah. Hanya bibir yang perlahan saling terbuka menekan lebih dalam, hingga rasa yang timbul lebih kuat. "Eummmhh" suara paduan 2 bibir begitu syahdu. Merasai deburan jantung yang tak seirama, berlomba penuh gelora.

Sesaat bibirku dan kau terlepas, nafas yang hampir saja habis karna buncah gairah memaksakan begitu... "Aargghh" satu serak desah lolos. Tiada kuasa seperti hanya hati aku dan kau yang mengerti, tuk menuntun mengulang rasa tadi kembali. Kini tangan kau, telah begitu saja berpindah ke tekuk leherku, tak mau di kalahkan tanganku menarik erat pinggang kau ke arah dekapanku. Hingga....

Don't Leave Me (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang