Seribu Purnama Rindu

811 125 14
                                    


-•*🍃*•Don't Leave Me•*🍃*•-

Kampoeng halaman Nuning.

Nuning Pov.

Rinduku telah menggapai ribuan purnama. Meraba wajahmu dalam bata ngiang, meditasiku mengais kekuatan abadi, tersembunyi. Dalam gelora bara keyakinan, purnama ini hendak engkau hampiri. Bila tidak, purnama esok sampai kau datang.

Clarisa, ragaku telah kering. Tulang-temulang mencuat tidak berdaging lagi. Bahasaku, tinggal dengung telinga. Gerakku kini pun tidak berdaya. Kapan engkau kembali? Tidakkah rindu kau melihat wujudku? Aku takut Clari, sehingga lelah jiwaku membentang dingin wajah tanah, kau tak jua datang.

Clarisa, tidakkah keadaanku,  hatimu setujui untuk mata engkau melihatnya? Tidakkah keadaanku, sehingga terketuk nuranimu? Mungkin untuk terakhir kali. Iya, untuk terakhir kali.

Biarkanlah kini, meski mulutku diam, meski ragaku ibarat janazah. Selama detak jantung masih menuansa, telingaku masih mendengar kejernihan desau angin. Tidak akanku lelah menasbih puji-pujian doa terhadap Tuhan. Ijinkan hamba bertahan, sampai cintaku pulang. Sebab aku rindu. Kepadanya berlabuh pula segunung pengharapan. Tak pernah lepas namanya dari doa, tak pernah lepas ianya dariku.

Clariku, dikelilingi tembok pucat, tubuhku rebah tidak berdaya. Tiadalah lagi Nuningmu, yang dahulunya elok engkau pandang. Cantik engkau sanjung-sanjungi, pagi sehingga malam sampailah pagi pula. Tanpamu, jiwa batin ini hanya berteman dan berhandai dengan ratap penuh airmata. Tidakkah batinmu mendengar? Atau telah berjumpa engkau dengan belahan jiwamu selainku? Tidak, tidak, tidak pasti tidaklah demikian, sisi jiwaku masihlah yakin, seperti batinku tidak pernah berhianat kepada cintaku, tak lain, tak bukan, iyalah engkau. Begitu pun engkau ku rasa teruntukku, iya kan, Cla? Cepatlah pulang, jangan sampai aku menurut panggilan alam, selepasnya kau menyesal.

|Nuning seseguk dalam bekap sesak, katupan mulut. Derita menumpuk dalam batin. Mulut tiada dapat utarakan lagi kekacaunya diri. Apa lebih sakit daripada itu? Aturan hidup dari Arif, benar pecahkan raga Nuning sehingga berkeping. Hanya tersisakan pengharapan dalam batin ialah kehadiran Clarisa.|

Clari, taukah kau? kicau Kedasih tidak juga bosan memanggil ragaku sehingga berkalang tanah. Terus saja Kedasih siulkan panggilan kematian. Tapi engkau Clari. Keyakinan akan kehadiran, engkau. Akan cinta engkau. Akan cinta kita yang telah ternisbahkan bersama ikrar, hanya bila kematian memutus tali hidup, detak raga cinta baru akan berhenti. Berhenti di satu kehidupan, bilalah tujuh kehidupan berlanjut tidak akan pupus cinta kita. Ianya  menarikku sehingga tidak lupa mataku terbuka dikala kokok ayam bersahutan memanggil fajar.  Meskilah raga ini, sungguh lelah. Namun sebab cinta pula, setiap kelelahan terobati. Karena engkau, Clari.

|Nuning berusaha menggerakkan seluruh-luruh emosi diri, melalui itu ia sungguh ingin raganya bergerak. Namun sungguh kuasa diri, tidak mampu melakukannya. Bila seseorang, punyalah ia akan kejernihan mata batin. Betapa dia akan melihat, gumpalan-gumpalan hitam, membalut. Melilit. Sehingga mencekik raga Nuning, dari ujung kepala sehingga ujung kakinya. Tarikan nafas panjang, Nuning loloskan disertai rinai tangis itu kembali tak sudah-sudah mengiasi mata sembab, Nuning.|

Mamak sudahlah tua, sebagai keturunan ialah wajib bagiku mengabdi kepada beliau. Akan tetapi, pengharapanku tak mampu raga ini berikan semestinya sebagai seorang keturunan. Hancurnya kalbuku, selayak pembantu, mamak yang telah begitu renta, Arif perlakukan. Tiadakah bayangan kepada nalurimu gelisah pula karenanya Cla? Engkaulah pengharapan tertinggi. Sebagai jalan berakhirnya pintu derita Mamak. Sebab tangisku, tidak kuasa menyudahi kekejaman Arif. Hanya engkau Cla, hanyalah engkau. Pulanglah...

|Pulanglah... Kata itu telah menghantar Nuning kepada sesak tangis. Sungguh batinnya memanggil kekasih hati, teramatlah pilu dan menyayat-nyayat. Andai saja panggilan dalam batin ke batin dapatlah Clarisa mendengarnya. Mungkin saja akan bersegerakan raga jiwa Clarisa bergerak. Bangkit. Kemudian berlari kencang, mengampiri tempat semestinya ia kembali.|

Don't Leave Me (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang