-¤Don't Leave Me¤-
Author Pov
Sesungguhnya Nuning dan Clarisa bukan sekedar terikat persahabatan sejak kecil. Tetapi mereka pula mempunyai pertalian persaudaraan yang sangat kental. Clarisa adalah anak dari adik perempuan mamaknya Nuning, sebab itu mereka bersaudara sepupu.
Sejak usia Clarisa delapan tahun. Bapak Clarisa, adalah seorang yang bekerja serabutan. Apa saja beliau kerjakan sebab ia begitu cinta terhadap keluarga, mamak Clarisa sungguh cantik nan molek, kecantikan pula kemolekan mamaknya Clarisa menurun kepada Clarisa.
Suatu hari ketika bulan pergantian tahun. Engku Bahtiar, tetangga-tetangga biasa memanggilnya begitu. Bapaknya Clarisa biasa memanfaatkannya dengan menjual petasan di pasar. Tiba dini hari sehabis subuh engku Bahtiar sangat bersemangat pergi ke kota menaiki mobil kijang milik beliau. Sesampai di kota di belilah oleh beliau semua jenis petasan. Lantas pulanglah ia, hendak segera menyiapkan semua kebutuhan perdagangannya di awal pergantian tahun.
Begitu engku Bahtiar sampai depan rumah yang bersekat gerbang dari bambu sebawah dada, bersemangat ia memanggil sang istri tercinta untuk membantunya.
"Amaknya Clarisa dan Rendi, abak sudahlah pulang mari bantu abak keluarkan barang dagangan." Panggil engku Bahtiar dari luar penuh cinta. Iya Clarisa lahir dua bersaudara Clarisa dan Rendi. Sebab itu engku Bahtiar memanggil nama istri beliau dengan nama kedua anak tercintanya.
"Iya abak, sebentar amak segera keluar..." Jawab sopan mamaknya Clarisa dari dalam rumah, menyahut panggilan sang suami tercinta.
Sambil menunggu sang istri tercinta engku Bahtiar berpikir untuk berbenah sendirian terlebih dahulu. Bahagia, bayang tentang keuntungan nanti ketika berdagang sudahlah membuatnya tersenyum. Karena berarti ia akan mampu membuat anak-anaknya suka cita jika dari keuntungan berdagang, bisa ia belikan mainan baru, baju baru hingga santapan yang lezat kedua anak tersayang.
Engku Bahtiar berjalan menuju pintu mobil kijangnya, pintu belakang, berkadus-kardus petasan ada dalam mobil, tidak mungkin bisa sekali saja ia keluarkan, itu butuh berkali-kali. Saat satu kardus engku Bahtiar keluarkan dari mobil, satu tangan mengangkat kardus dan sebelah tangannya hendak menutup pintu kembali. Dan begitu pintu itu di tutup dengan bertenaga kuat...
BUUMMMMM!!!!!!!!!
Mobil kijang milik engku Bahtiar meledak sehingga berserak, suara ledakan melengking hingga bermeter-meter, membuat Fatimah istri Bahtiar keluar dengan berlari. Pula hampir seluruh tetangga pun berdatangan sebab penasaran, darimana asal muasal ledakkan yang keras itu.
Syok!!
Ngeri!!Tidak cuma kijang yang hancur berserak, namun tubuh dari engku Bahtiar pula gosong, tangannya bahkan terpisah dari badan, mengenaskan.
***
Kehilangan seorang terkasih, tercinta, pengayom dalam kehidupan bukanlah hal mudah bagi Fatimah. Apalagi Fatimah begitu mencintai suaminya laksana sang suami ialah jantung yang membuatnya hidup. Berhari-hari hingga sampailah berbulan-bulan kejadian naas yang menimpakan sang suami sungguh membuat Fatimah kehilangan gairah hidup beserta maknanya. Sampai ia lupa jika bersamanya hidup pula Clarisa dan Rendi, Fatimah sungguh lupa. Sebab lara di tinggal suami tercinta terlampau pedih di kandung sanubari. Hingga raganya tak lagi sanggup bertahan lalu ia pun wafat menyusul sang suami.
Jadilah mulai sejak mula itu Clarisa dan Rendi menjadi yatim piatu, hidup sebatang kara.
Beruntung Clarisa dan Rendi masih mempunyai family yang baik hati dan penuh kasih sayang. Pak tuo (paman) Hardian dan tante Hartini membawa mereka untuk tinggal satu atap dengan mereka. Tante Hartini adalah adik kandung dari mendiang mamak Clarisa. Dan mulai hari itu tinggallah Clarisa bersama paman Hardian, tante Hartini dan anak semata wayang mereka Nuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me (gxg)
Paranormal|PLAGIAT DILARANG MASUK| 18+ "Mau atau kah tidak, suka atau kah tidak, ada dunia lain selain manusia di dunia. Makhluk astral, mereka yang tidak tampak jikalah dipandang mata telanjang. Jangan salahkan keberadaan mereka bilalah manusia berbuat ingka...