Prolog

13K 919 65
                                    

Brakkkk!!

Prang!!!

"shitt!!! Aku tak pernah menganggapmu!!"

"bocah sialann!! Kau kira aku mau punya anak pembawa sial sepertimu hah??!!!"

"berhentilahh!! Appa!!! Channn!!!"

"lepaskan aku eomma!! Aku tak mau hidup satu rumah dengan parasit tak berguna sepertinya!!"

"mwooo?!!! Keluar kau sekarang!!!"

"jangann!! Jangann!! Chann!"

Brakkk!!

.
.
.

Shit!

Shit!!!

Shitt!!

"SIAAALLLLL!! BANGSAT SEMUA!! AARRGGHHHH!!!"

Bernafas terengah engah ku menetralkan nafasku, kupejamkan mata dan kuingat kembali semua kejadian selama aku tinggal di rumah itu. Lelaki tua pemabuk, yang kerjanya hanya menyiksa wanita tua yang telah merawatku.

Wanita tua?

Lelaki tua?

Khi.. Khii.. Khi..

Yahh.. Aku bukanlah anak kandung mereka..

Lebih sintingnya lagi aku hanyalah anak pungut..

Entah kemana orang tua asliku, yang pastinya hingga saat ini aku tak mau memikirkan mereka yang hanya bernyali pengecut membuang anaknya hingga ditemukan oleh dua pasangan tua itu.

Kugaruk kembali bekas luka yang mendarat di kepala dan lenganku, tak kuhiraukan darah mengucur deras membasahi bajuku. Kupandang langit malam yang gelap, tak sedikitpun menunjukkan kepeduliannya padaku.

Cuih...

Sial aja aku meminta belas kasihan dari orang lain..

Berjalan ku ke arah taman sepi yang ada di ujung jalan dan duduk di trotoar sambil mengambil rokok dan korek dari dalam kantongku.

"akhh.. Siall...darahnya semakin banyak.."

Kuhisap kuat kuat batang rokok yang membuatku melupakan rasa sakit ini sementara. Menerawang ku menikmati momen dimana asap yang keluar dari bibirku mengalun indah mengikuti angin malam.

"hehehe..bahkan disaat ulang tahunku yang ke 18, tuhan pun tak memberikan hadiah padaku.. Hahaha..  Dasar sial..."

Tawaku terkekeh mengingat bahwa ini adalah hari ulang tahunku, yang mendapatkan banyak sekali hadiah pukulan dan tamparan. Kurasakan air mataku menetes pelan dari sudut mata, kembali ku terhanyut dalam kesedihan mendalam, dimana hanya ada aku dan air mata yang setia menemaniku. Tiba tiba...

"hyung sakit?"

Terkejut ku saat melihat sesosok anak kecil dengan tubuh mungil dan bermata belok tengah menatapku dengan takut takut. Di peluknya kuat kuat boneka pinguin yang ada di tubuhnya. Kulihat sekeliling, namun tidak kutemukan orang dewasa yang seharusnya berada di samping anak kecil ini.

Gila aja..

Malam malam begini membiarkan anak kecil keliaran sendiri di jalan.

"hei, sedang apa kau disini?!"

Tanyaku sedikit jutek, agar anak itu bisa memahami bahwa dunia luar itu keras dan tak semulus yang dia pikirkan. Kulihat dirinya sedikit terkejut saat mendengar suara kerasku. Tak berhenti ku menatap wajah imutnua hingga membuatku ragu, apakah dia lelaki atau perempuan?

"mi..mianhe hyung.. Tadi... Tadi aku keluar dari rumah yang ada disana.. Terus.. Terus.. Aku melihat hyung duduk disini sendirian. Umm.. La..Lalu... Hyung terluka.. Jadi.. Jadi.. Aku ingin menolong hyung...mianhe.. "

Ucapnya terbata bata sambil memberikan satu hansaplast kecil yang ada di kantongnya, bisa kulihat tangannya bergetar saat menyodorkan hansaplast tersebut. Mendongak dan kembali kulihat wajahnya yang menahan rasa takut, namun demi diriku dia memberanikan diri. Menghela nafas ku saat merasakan sedikit kehangatan walau dari anak kecil.

"namamu siapa, hm?"

"ky..kyungsoo hyung.. Do Kyungsoo hyung.. Salam kenal.."

Ucapnya takut takut sambil membungkuk berkali kali untuk mempertahankan kesopanannya. Terkekeh ku menahan tawa sambil mengelus kepalanya tanpa sadar.

"berapa umurmu kyungsoo?"

"umm.. 11 tahun hyung...."

"Wow.. Lebih muda 7 tahun dariku.. Hm.. Kenalkan aku, Park Chanyeol.."

Ucapku tersenyum tipis yang kemudian membuatnya tersenyum lebar bahagia. Seakan akan baru saja mendapatkan lotre berhadiah ratusan boneka pinguin.

"um.. Hyung.. Mau kan hyung jadi temanku? Aku senang hyung baik.."

Ucapnya polos yang seketika membuatku terdiam. Kembali ku meneliti anak lelaki tersebut yang sangat menggemaskan, namun kejujuran darinya membuatku tak ingin melukainya. Dengan pelan ku kucubit pipinya.

"tentu saja bodoh.. Apa harus ada perjanjian untuk berteman? Hahahah... "

"hihihi.. Kalau begitu... Pinky promise dulu ya hyung.."

Celetuknya sambil melepaskan boneka pinguin dan menyodorkan tangan kanannya, kulihat kelingkingnya yang telah siap untuk beradu dengan kelingkingku. Cekikikan ku menautkan kelingking kami

"arreseo... Mulai sekarang kita berteman, do kyungsoo. Ingat.. Kau tidak boleh keluar rumah sendirian seperti ini lagi, arreseo?? "

Lirihku yang membuatnya langsung mengangguk cepat. Wajah putihnya membuatku tak mampu memalingkan wajah, sejak dulu aku selalu menginginkan seorang saudara yang nantinya bisa kuajak bermain ataupun bekerja sama, dan... tak kusangka.. Anak kecil ternyata begini lucunya.

"hyung channie.. Aku pamit dulu yah, nanti eomma marah kalau tau aku tidak pulang. Jangan lupa ya hyung, lukanya diobati dan pakai hansaplastnya.. "

Chup!

"annyeong hyung channie..!!"

Terdiam ku menelan ludah saat bibirnya mendarat di pipiku dengan lembutnya. Kulihat sosok mungilnya yang berlari setengah mati kembali ke dalam gelapnya malam. Tersenyum ku menggelengkan kepala sambil menatap hansaplast yang ada di tanganku. Kuangkat kepalaku dan memandang ke arah langit

"terima kasih tuhan..."

Yah..

Setidaknya di hari ultahku ini, ada satu manusia yang tulus menyayangiku...

Srek...

Menoleh cepat ku saat mendengar suara langkah kaki mendekati, kusipitkan mata dan membelah angin malam yang semakin membawa kegelapan. Kucari sosok tersebut, namun tak kutemukan.

"park chanyeol.. Mencariku?"

Terdengar suara berat dari arah depanku yang seketika membuatku terkejut dan berdiri di hadapannya. Manusia tinggi dengan tubuh pucatnya tengah menyeringai menatapku. Kuremas tanganku dengan penuh emosi.

"apa maumu?!"

"hihi.. Bukankah selalu sama, hm? Saat ini tawaran yang kuberikan pun tetap sama.. Melihat dirimu yang terpuruk dan tak ada tempat untuk berlari, bukankah.. Aku satu satunya tujuanmu, hm?"

Ucapnya santai yang membuatku hanya bisa terdiam seribu kata tak mampu membalas. Semua yang dia katakan benar. Aku tak memiliki apapun, siapapun di dunia ini. Kuremas hansaplast dari kyungsoo kecil dan kumasukkan ke dalam kantong. Menghela nafas ku maju mendekati lelaki tersebut.

"coba kalahkan aku dalam perkelahian, jika kau menang, aku akan menerima tawaranmu..."

--------

Video at IG : chansooexo5

Sweet Lies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang