8

19.9K 1.1K 55
                                    

"Akhirnya lo dateng juga bro...."
Sambut Irfan saat melihat Reno di ruang tamu rumahnya.

"Ya pastilah gue dateng. Sobat gue mau nikah masa iya gue gak hadir."

"Gimana kabar lo? Ehm....kalo lihat penampilan lo sih kayaknya lo udah move on Ren. Yah jauh kalo dibandingin terakhir kita ketemu, waktu itu lo kayak zombie. Hahahhaha"

"Sialan lo Fan!!!" Umpat Reno melihat temannya tak berhenti tertawa.

"Tapi sumpah Ren, gue seneng lihat lo bisa bangkit lagi."

"Ya semua butuh proses kan Fan? Gue pun juga begitu, mungkin gue pernah jadi lelaki terbrengsek. Tapi gue sudah belajar untuk berubah lebih baik lagi. Lo pernah denger kan, 'apa yang kita tabur itu yang kita tuai'? Dan gue udah merasakannya kalau pepatah itu emang bener Fan."
Reno menghela nafasnya.

"Jadi maksudnya sekarang lo kena karma gitu?"

"Ya mungkin..... apa yang udah gue lakuin pada Sekar dan Vionna, sekarang gue dapet hasilnya."

"Tapi ngomong-ngomong soal Vionna, bukannya dia yang ninggalin elo? Trus ngapain lo ngerasa bersalah juga sama dia?"

"Vionna memang yang memilih untuk meninggalkan gue, tapi apa yang membuat dia memilih jalan itu merupakan salah gue."

***

Sudah tiga bulan Renno mencari tahu keberadaan Sekar dan anak mereka, tapi tak ada hasilnya sama sekali. Dan Renno tahu pasti kalau mantan mertuanya ada di balik semua kegagalannya dalam mencari Sekar.

Renno berjalan gontai memasuki rumahnya, sudah beberapa bulan ini dia mengabaikan anak dan istrinya karena sibuk mencari Sekar dan Anggun.

"Bi, Vionna mana?" Renno bertanya pada asisten rumah tangganya saat tak ia temukan Vionna dan anaknya di rumah.

"Itu den, non Vio di rumah sakit, aden dari kemarin gak bisa dihubungi."

"Rumah sakit? Sebenarnya ada apa bi?"

"Den Mario panas tinggi, non vio gak bisa hubungi aden. Jadi si non bawa den kecil ke rumah sakit sejak kemarin den."

Renno langsung bergegas menyusul istrinya ke rumah sakit begitu mendengar apa yang terjadi. Dia benar-benar lupa kalau ponselnya masih tidak ia aktifkan,pantas saja kalau Vionna tak bisa menghubunginya. Ya Tuhan, suami dan ayah macam apa dia ini.

Dengan kecepatan tinggi dia kemudikan mobilnya, saat ini ia hanya ingin cepat sampai dan mengetahui bagaimana keadaan putranya.

Sesampainya dirumah sakit, ia langsung bergegas mencari tahu keberadaan anak istrinya, disana dia menemukan Vionna yang meraung-raung. Dia langsung berlari menghampiri Vionna dan merengkuhnya dalam pelukan.

"Renno.... Mario  Ren..... hiks hiks, tangis Viona semakin tak terbendung lagi. Renno berusaha menenangkannya walaupun dia juga masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Dokter...... "

"Maaf pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain." Kata-kata dokter seperti menikam jantungnya. Bagaimana mungkin anaknya yang baru sebentar ada di dunia ini harus pergi secepat ini.

"Vi...... "

Vionna mendongak menatap Renno dengan matanya yang sembab, masih tampak jelas air matanya yang tak juga berhenti mengalir.

"Mario Ren..... kenapa ini terjadi sama dia? Kenapa dia begitu cepat pergi."

"Ssssttt...... maafin aku ya sayang, aku gak ada disamping kamu."

MELEPASMU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang