16

14.8K 900 49
                                    


Malam ini acara resepsi kedua dalam rangka ngunduh mantu oleh keluarga Emran di gelar.

"Sekar, ayo kita ambil foto keluarga dulu nduk." Ayuning menghampiri Sekar yang sedang mengobrol dengan Najwa dan suaminya.

"Tapi bu..."

"Ayo ah, itu Pram sama Anggun udah nunggu di pelaminan."

"Cie... udah ditunggu di pelaminan tuh." Bisik Najwa yang langsung mendapat pelototan Sekar.

"Apasih Wa??"

"Najwa, tante pinjem Sekar nya dulu ya. Gakpapa kan?"
Kali ini Ayuning bahkan sudah menggandeng tangan calon mantu dambaannya.

"Oh silahkan tante," jawab Najwa dengan senyum lebarnya.

Ayuning ikut tersenyum kemudian membawa Sekar ke pelaminan untuk berfoto bersama keluarganya.

Sekar agak canggung, mereka mau mengambil foto keluarga dan Sekar bukan bagian dari keluarga itu bagaimana dia nisa ikut.

"Ayo, itu Pram sama Anggun udah  di sana."
Ayuning lalu naik dan berdiri diantara James dan Emran.
Di sebelah kanan Rina juga sudah ada ibu dan ayah mertuanya dan adik iparnya yang sudah berdiri berjajar.

"Sekar, kok berdiri di situ aja. Ayo buruan nduk." Ayuning memanggil Sekar yang masih terpaku tak bergerak.

"Pram, jemput donk calonnya. Gak gentle banget sih kamu jadi laki." Gerutu Ayuning.

Pram yang masih menggendong Anggun menghampiri Sekar dan mengulurkan tangannya pada Sekar. Dengan pipi yang merona Sekar pun menyambutnya dan mereka bergandengan menuju tempat di samping James untuk segera diambil fotonya.

***

"Maaf ya kalau sikap ibu buat kamu gak nyaman." Pram membuka obrolan setelah duduk dalam diam bersama wanita yang mulai mengusik hatinya ini.

"Gak kok mas, mas gak perlu minta maaf. Ibu orangnya asyik kok, baik, ramah dan aku nyaman-nyaman aja sama ibu."

"Syukurlah kalau begitu, aku sebenernya malu atas sikap ibu. Ibu itu sedikit salah paham, ibu kira kita ada hubungan spesial."

"Maksud mas?"

"Ibu pikir kamu calon istriku. Ya selama ini aku gak pernah dekat dengan wanita apalagi membawanya ke rumah. Jadi waktu melihat kamu dan Anggun yang cukup akrab sama aku di rumah ibu jadi salah paham. Maklumlah, temen-temen ibu udah pada punya cucu. Jadi ibu kebelet punya mantu biar cepet juga dapat cucu."

"Hahaha... makanya mas nikah, terus buatin cucu buat ibu biar ibu seneng."

"Hahaha.... mau sih nikah kalau sama kamu."

Deg

Sekar langsung berhenti tertawa, entahlah... dia salah dengar atau bagaimana.

Pram yang menyadari langsung mengutuk dirinya karena keceplosan.

"Oh sorry....sorry... kamu jangan pikirin omongan spontan aku tadi ya."

"Hehe iya mas, lagian juga mana mungkin sih mas yang masih single mau sama Sekar yang udah punya buntut."
Sekar tersenyum canggung.

Pram langsung menoleh dan memandang Sekar, dia dengan lancang meraih tangan Sekar dan menggenggamnya membuat wanita cantik itu mendongak memandangnya.

"Kalau yang aku katakan tadi serius, apa kamu mau mempertimbangkannya Sekar?"

Sekar masih diam, sampai Pram kembali melanjutkan kata-katanya.

"Jujur saja, sejak pertama bertemu aku sudah tertarik sama kamu. Apalagi setelah melihat bagaimana bapak sama ibu yang juga menyukai kamu dan Anggun, rasa ini semakin kuat. Tapi aku takut, aku takut kamu menolak karena aku mengungkapkannya disaat kita baru saja saling mengenal."

MELEPASMU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang