5. Dream

41 5 0
                                    










"Raaaa" panggil rully dengan sendu tepat ditelinga Raa yang duduk disampingnya.

"Aku ngak bisa jauh lagi dari kamu.. jangan lepas genggamanku. Jangan berbalik sampai membelakangiku. Jangan hiraukan aku. Jangan berpaling dariku..." belum selesai Rully bicara Raa langsung menutup bibir tipis rully dengan jari telunjuknya.

"Sstttts ngomong apa hah?"

"Tetap diam kalau ngak bisa ngeluarin katakata berguna" celetuk Raa bersandar dibahu Rully yang melanjutkan permainan gitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tetap diam kalau ngak bisa ngeluarin katakata berguna" celetuk Raa bersandar dibahu Rully yang melanjutkan permainan gitarnya.

"Bagi aku, ada enggak nya kamu disamping aku. Aku tetap bisa dengar suara kamu dan..." sambung Raa terhenti ketika Rully mulai bernyanyi.

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are

"Tapi aku.." belum selesai Rully berkata. Raa langung terbangun dari tidurnya.

*** cuma mimpi loh ***

Sinar mentari pagi ini membuatnya terjaga. Suara burung nan ramai serta angin yang bertiup ramah menyambut paginya. Mereka seakan tahu kalau Raa sudah pulih kembali.

"Mimpi macam apa itu? Aku baru saja mengenal manusia itu. Tapi dia sudah seenaknya masuk kedlm mimpiku. Tidak sopan" celetuk Raa pada dirinya sendiri.

"Ahhhkk" teriaknya kecil menutup telinganya.

Raa pun bersiap untuk pergi kesekolah. Raa hanya sendirian dirumah sedari malam.

Seperti biasa. Bukan hal biasa lagi untuk Raa berangkat sendirian ke sekolah. Dan hari ini pun sama. Sarapan dengan roti yang ibu siapkan ditempat ibu selalu simpan. Dan segelas air putih untuk menyegarkan tenggorokannya.

Berjalan menuju sekolah yang tak jauh dari rumah. Sepanjang jalan semarak suara keramaian terus memenuhi pendengaran Raa. Sembari terus tersenyum meresapi nikmatnya kembali mendengar semua itu. Raa terus berjalan. Melihat dari kejauhan gerbang sekolahnya dan melihat didepannya ada Rully si penawar dirinya itu tengah berdiri dengan temannya juga.

"Senang juga kamu bisa masuk mimpiku malam ini. Ahhhhh aku bicara apa..." ucapnya dalam hati.

"Mungkinkah dia bisa seperti tokoh tokoh pria yang biasanya mendatangi wanitanya di bukubuku yang aku baca. Ahh lagilagiii.. tidaktidakk.. mungkin tidak untuk seorang rully" celetuknya lagi dalam hatinya.

Sepanjang jalan Raa hanya memikirkan mimpinya itu saja. Kenapa mimpi Rully. Kenapa harus Rully. Apa maksud mimpi Rully. Semuanya tentang Rully kini seketika mengubah dunia Raa yang kemaruk. Membuat pipi Raa memerah ketika suara nya mulai terdengar indah ditelinga Raa.

Sang SuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang