7. Terbang

34 3 0
                                    

Raa pov

Hari ini saja, tolong jangan bicara, jangan bersuara, jangan menyanggah,  jangan menoreh,  jangan liat aku sedetik yang kau mampu.  Aku tahu bahkan aku pun tak bisa.  Tapi aku tahu kau bisa.  Karna kau tak punya apa yg aku bisa rasakan.  Hari ini aku hanya duduk.  Melihat dan menatap dari jauh sosok itu telah duduk bersama dia lain.  Bernyanyi yang bukan lagi untukku.  Bersenandung yang tak lagi ingin dia berikan.  Rasanya seperti ada seribu duri mawar yang menyambar ku dari belakang.  Tapi takada bekas yang dia torehkan.  Aku pun bingung! .

Raa bangun dari tidur panjangnya siang ini. Rasanya mata itu berat sekali untuk dibuka.  Mimpi itu membuatnya tak ingin hidup.  Lagilagi mimpi buruk.

Bangkit dan berdiri menuju kamar mandi. 

Setelah selesai membersihkan dan merapikan diri . Tibatiba ada suara ketok pintu.

"Tok tok tok" suara pintu begitu keras.

"Siapa? " tanya Raa dari kamar setelah berbenah.

Setelah Raa membuka pintu.  Ternyata..

"Rully! " panggilnya dengan ekspresi tak percaya.

" hai! " sapa pria itu.

"Masuk"

"Dirumah sendiri? " tanya rully

"Iyah,  kenapa? "

"Kenapa apanya? "

"Kenapa datang kerumah? "

"Ngakboleh nih.  Aku pulang aja ni? "

"Enggak..  Tapi aneh..  Adaapaini sampai kamu datang kerumah aku.  Tanpa alasan yang pasti"

"Bodoamat alasan! "

"Rully... "

"Hmm"

"Minum apa? "

"Ada jus? "

"Dasar " desis raa dalam hatinya.

"Apa yg ada ajalah raa. Kalau ada pizza bawa pizza kalau ada cake bawa cake. "

Raa segera beranjak kedapur mengambilkan rully segelas teh.

"Mama? "

"Keluar"

"Papa? "

"Keluar"

"Raaaa"

"Iyaaa rully"

"Aku mau bilang sesuatu sama kamu . Tapi aku gak bisa! "

"Apa? "

"Aku ngak bisa bilang"

"Why? "

"Intinya I LO.. " kringgggggg, kringgggg ponsel rully berdering.
"Hallo Ay? " panggilan yang membuat hati raa yang tadi panas kini membeku.

"Iyaiya ay aku jalan sekarang.  Tadi singgah kerumah temen sebentar" rully bilang temen! 

"Raa aku balik duluan yaa see you hatihati dirumah sendiri. "

Pergi...

kenapa Raa disini berharap jawabannya bukan dirumah teman ya, padahal kan memang teman loh! dan kenapa Rully juga tiba tiba datang kerumah Raa padahal mereka belum terlalu banyak cerita dan banyak tahu tentang Raa??

ini hanya perasaan Raa yang terlalu bersemangat atau sebenarnya Rully juga merasakan hal yang sama seperti yang Raa rasakan, atau Rully sebenarnya juga sering mencuri berita tentang Raa diluar sana?

Kenapa ikatan itu terasa kuat padahal baru beberapa kali bertegur sapa

memang Suara rully tanpa ia sadari bisa menyembuhkan masalah di telinga raa, tapi apa alasan itu cukup untuk membuat hubungan itu terikat erat seperti yang raa rasakan. apa rully juga merasakan hal itu?

yang paling penting adalah, dari mana Rully tau rumah Raa padahal Raa tidak pernah bercerita kesiapapun termasuk Rahma, karna sewaktu jalan pulang sekolah pun rumah rahma lebih dulu sampai dari rumah Raa yang lumayan masih jauh.

apa rully diam diam juga mencari tau tentang Raa, mungkin saja sewaktu malam hari ketika Raa diam diam melitnya bernyanyi dari jauh, sebenanrnya Rully melihat Raa dan mengikuti nya dari belakang dan.....

Hai haiii..  Sebulan off 😀😂

Sang SuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang