permintaan maaf

498 25 0
                                    

"Pilihlah laki-laki yang membuatmu lupa, bahwa hatimu pernah patah".

•●•

Masih Rabu.

     Setelah Kara memutuskan untuk bolos pada jam 1-4, Yang berarti jam 7-10. Kara lupa kalau hari ini ada ulangan bahasa Inggris. Kara bergegas mencari tempat ganti bersama Ahra dan berangkat lagi ke sekolah.

    Sekitar 20 menit perjalanan mereka dari danau itu ke sekolah, mereka masuk langsung ke dalam parkiran mobil sekolah. Karna security sedang istirahat. Segera lah mereka berlari ke ruang kelas. Dan belum sampai ia di depan ruang kelas...





Tiba-tiba..























Puk!

Seseorang telah menepuk bahu Kara.

Aduh, mampus gue-Kara..

Gablak si Kara-Ahra.

"Kamu, habis dari mana Kara?" Tanya seseorang itu.

"Emm.. anu.. sa.. saya.." jawab Kara gugup.

"Itu, anu.." Jawab Ahra.

"Anu apa?" Tanya Seseorang itu.

"Kamu kalau saya ajak ngomong nengok," ucap seseorang itu.

Segeralah mereka berdua menengok ala-ala  slowmotion ke arah belakang, mereka kaget bukan kepalang, ternyata orang itu adalah..

























"KAK HAN!" Teriak mereka berdua.

"Hahahaha, enak ya ngerjain adek kelas," ucapnya.

"Gablakkk, minta di tampol apa ya?" Ucap Kara.

"Jantung gue mau copot nih kak!, becanda lo ga lucu sumpah." Ucap Ahra.

"Wkwkw kalian abis cabut yak ?" Tanya Han dengan mengangkat kedua alisnya.

"Dih, kepo!" jawab Mereka berdua serempak.

"Dasar, sempak!" Ucap Ahra.

"Mamel!" Tambah Kara.

Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam kelas dan meningalkan Han sedirian. Beruntungnya mereka karena guru bahasa Inggris belum masuk kelas.

"Gitu, kalo cabut ga ngajak." Ucap Lena.

"Tau tuh, asik sendiri berdua," ucap Sara.

"Mianne, gue kan tadi udah bete banget,"ucap Kara.

"Chris lagi?" Tanya Sara.

"Ya lo tau lah," ucap Kara.

"Dasar namja," ucap Lena

"Annyeong haseyo," ucap seorang lelaki paruh baya yang memasuki kelas mereka.

"Nado, Annyeong haseyo!" Ucap satu kelas serempak kecuali Kara.

Kara sepertinya, masih belum sadar bahwa ada seorang guru yang sudah masuk kelas. Dia sibuk dengan kertasnya entalah dia menulis apa.

"Kara...?" panggil guru.

"Kim Kara..?" Panggil guru lagi.

"KIM KARA!" Panggil guru itu dengan nada yang lebih tinggi.

"Hah?" Tanya Kara.

Kara kangsung menegakan badannya dan melotot kaget ke arah depan.

Mampus, mampus-Kara.

"Sedang ngapain kamu?, dari tadi bapak panggil!" Ucap guru itu.

My, Sunbae 1.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang