Enough

764 94 2
                                    


Kini tangan sang Ratu telah menarik mahkota emas dari kepalanya dan membanting mahkota itu hingga terpental dan hancur dalam butiran permata. Ia mengangkat gaun merahnya dan berlari meninggalkan singgasananya.

Sementara sang Ksatria Putih tak bisa berbuat apa-apa.

Ia telah menjadi patung dan dibelenggu sedemikian eratnya.

Hanya bisa menatap sosok yang semakin jauh lalu menghilang.

Siapakah yang lebih kejam?

Draco yang merebut semua yang Hermione inginkan?

Atau Hermione yang tidak bisa melihat Draco lebih dari seorang teman?

xxx

.

.

Not Enough

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

Warning : AU—modern universe

.

.

xxx

Draco tidak tahu apa yang terjadi. Ketika kesadarannya kembali, ia hanya melihat langit-langit kamarnya. Bukan kamar di apartemen-apartemennya yang tersebar di Inggris. Ini kamarnya. Di manor Malfoy. Tidak ada seorangpun di sana, kecuali dirinya sendiri.

Kenapa?

Apa yang terjadi?

Ah...

...Hermione...

dimana Hermione...

Sepasang permata kelabu membelalak.

Draco langsung meloncat dari ranjangnya—mengabaikan rasa pusing dan denyutan yang rasanya memukul-mukul kepalanya. Nyaris limbung ia meraba-raba mejanya, mencari ponsel yang bisa diraih. Dia tidak menemukan satupun, entah dimana ia menyimpan semua cadangannya. Lantas ia berlari dan membanting pintu kamarnya—membukanya dengan paksa. Di belokan kiri koridor, di samping guci besar, ada dudukan untuk telepon rumah. Draco mengangkat ganggangnya, menekan tombol cepat seraya mengatur nafas.

Nada sambung—tidak dijawab.

Cklek!

Ia memencet nomor yang sama. Tidak diangkat lagi.

Rasanya hapir 10 kali ia memencet nomor yang sama. Semuanya tidak dijawab. Keringat berjatuhan dari pelipisnya.

"Hermione..." bisiknya.

Sial!

Sial!

Tubuhnya merosot di dinding, terduduk di lantai dengan ganggang telepon masih di tangannya. Pupil matanya yang mengecil bergerak liar. Geraman brutal keluar dari tenggorokannya. Lantas tangannya menggenggam sisi dudukan telpon, membantingnya ke lantai dengan gusar.

Druakk!

Frustrasi, Draco memaki, "Sial!"

Kedua tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Menekan kedua kepalan tangan di keningnya. Draco tidak tahu harus melakukan apa jika ia tidak bisa mengetahui apapun tentang Hermione. Dimana dia. Bagaimana kabarnya. Draco harus tahu. Dia harus tahu semua itu. Sial, sial! Kenapa juga ia mesti pingsan karena...karena...

Not Enough (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang