Ch 4 : Possessiveness

3.8K 376 72
                                    

Sejak kau menawarkan dirimu padaku, sejak saat itu kau adalah milikku.

"Jadi, apa yang Hyung inginkan?"

"Apa kita bisa pergi keluar? Aku ingin sekali melihat bunga Sakura di musim semi. Aku pernah keluar dengan beberapa orang bodyguard dan semua orang di sana memandangku aneh. Aku tidak suka."

"Tapi bukannya ayah melarang kita untuk pergi keluar sendiri?"

"Kau pernah hidup di luar kan? Kau pernah bekerja dan kau mengenal dunia luar. Kau bisa menjadi guide-ku."

"T-t-tapi―"

"Ayolah, kau mau melakukan apapun untukku kan? Kau berjanji kan?"

Jungkook terlihat ragu. Ia tahu ia tak boleh mengijinkan permintaan Taehyung. Ia tak mau membuat masalah setelah segala kebaikan yang diberikan oleh ayah angkatnya. Namun Taehyung juga berharga. Ia tahu kakaknya ini benci akan keadaannya karena harus dikurung sepanjang waktu. Tak ada tempat lain yang benar-benar disinggahinya selain mansion besar ini dan rumah sakit. Jika ada hal-hal yang diketahuinya tentang dunia luar, itu semua hanya dari buku, televisi, koran, maupun internet.

"B-baiklah. Tapi tidak boleh lama-lama."

"Tidak bohong oke?"

Jungkook menggeleng.

"Kalau begitu saat musim semi nanti."

***

Jungkook terbangun, mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Ia menatap sekeliling―ruang keluarga. Entah sejak kapan ia tertidur di sofa. Dirinya beranjak segera, berjalan menyebrangi karpet mewah tebal di bawah kakinya, menghampiri sebuah kalender digital yang terpajang pada sebuah rak kayu tinggi.

31 April 20XX

Sudah lewat beberapa minggu sejak kejadian itu. Jungkook masih saja bermimpi akan janji-janji mereka sebelumnya. Ada rasa penyesalan dalam dirinya. Jika saja waktu itu ia bersikukuh menolak permintaan kakaknya, apakah kecelakaan itu tak terjadi?

Taehyung dirawat selama dua minggu penuh di rumah sakit karena tertabrak sebuah sepeda. Untuk orang normal, seharusnya kondisinya tidak akan seburuk itu. Namun bagaimana pun pemuda itu memang berbeda. Ia mengalami pendarahan dan syok berat. Selama perawatan ia berkali-kali mengalami tantrum manakala teringat akan kejadian itu.

Jungkook juga tidak lepas begitu saja. Ketika Tuan Kim mengetahui semuanya, ia memarahinya habis-habisan. Bagaimana pun pria itu melarang mereka berdua keluar, terutama Taehyung bukan tanpa alasan. Taehyung tak mengenal dunia luar. Membawanya keluar tanpa pengawasan penuh hanya akan membunuhnya. Bagi penderita penyakit langka sepertinya, taruhan hidup selalu lebih besar daripada lainnya. Luka kecil saja bisa membuatnya kehilangan nyawa dan itu bukan main-main.

Selama berminggu-minggu itu Jungkook tidak berani menemui Taehyung. Ia hanya tinggal di rumah, tidak mau menjenguk atau berbicara padanya di rumah sakit. Hingga saat pemuda yang lebih tua kembali, Ia didiamkan oleh kakaknya itu selama lebih dari seminggu, yang mana membuat suasana di antara keduanya menjadi terlalu canggung.

Tap tap tap

Saat mendengar langkah kaki yang mendekat, Jungkook menoleh, mendapati pemuda dengan paduan kemeja, rompi rajut, dan celana kain tengah berjalan ke arah sofa yang ditinggalkannya. Pemuda itu duduk di sana dengan membawa sebuah buku tebal. Dibukanya buku itu, kemudian ia mulai membaca dengan tenang.

"Hyung tak melihatku? Atau sekedar tak ingin menyapaku?"

Ini mungkin bukan pertengkaran pertama, tetapi jelas pertengkaran terbesar mereka yang bertahan selama berminggu-minggu. Bahkan efek dari pertengkaran pada awal pertemuan mereka saja tidak sampai seperti sekarang.

Love Disorder [KookV/ KookTae] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang