Jangan samakan aku dengan ombak dilaut.
-Purnama-Jangan samakan aku pula dengan batu karang.
-Bunga-❤❤❤
Author POV
Langit yang tadinya cerah perlahan-lahan meredup menjadi gelap. Dua insan yang tadinya berada di bibir pantai kemudian menyingkir.
"Bunga ku, pulang yuk. Kamu kelelahan. Apa mau makan?" tanya Purnama
"Lebih baik pulang saja, tapi telfonin mamah dulu kalau aku pulang nya kemaleman takut dicariin, Purnama baik deh." sambil menunjukkan puppy eyes andalan Bunga.
"Haih kau ini. Baik nona akan ku telpon kan nyonya besar mu." canda Purnama
Calling Bunga's mom
"Assalamualaikum nak Purnama ya?"
"Waalaikumsalam, iya Tante ini Purnama. Tante, Purnama mau minta ijin ini. Begini, tadi Bunga minta anterin ke pantai dan sekarang Purnama sama Bunga lagi di pantai jadi kemungkinan pulang nya telat Tante."
"Yampun anak Tante itu ngerepotin kamu lagi ya Pur. Maafin anak Tante ya Pur dan jagain dia ya kalau bisa pulangnya jangan malem-malem."
"Baik Tante dilaksanakan. Saya tutup ya Tante. Wassalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Bunga POV
Cowok itu yang sedang menelpon malaikat tanpa sayap ku alias ibuk ku.
Di mataku dia adalah sosok pengganti ayah ibu disaat ayah ibu tak memperdulikan ku. Sudah lama aku dan dia hidup dan tumbuh bersama.
Dia cowok yang selalu membela ku, selalu ada untuk aku, dan selalu berusaha membuatku tersenyum.
Dan dia juga alasan aku selalu tersenyum palsu didepan nya.
Dia adalah Cahyo Purnama Aji.
Cowok itu yang selalu ku sebut nama nya dalam setiap doa ku. Entah sejak kapan perasaan ini muncul. Perasaan yang sulit diartikan semacam perasaan takut kehilangan.
Dan kini cowok itu sedang berjalan ke arahku sambil menunjukkan senyum manisnya itu.
Oh Tuhan senyumnya melted banget.
Author POV
Jam sudah menunjukkan pukul 18.00
"Bunga kamu udah makan?"
"Belum, tapi aku gak laper. Kita pulang aja yuk aku udah lemes lagi Purnama."
"Eits no no no and big no! Princess nya Purnama wajib pake banget makan. Ayo makan. Gakuat jalan sini Purnama gendong."
"Purnama, tapi aku gak mau."
"Ya udah tunggu di mobil, kalau bosen nyalain musik nya jangan nyalain mobilnya apalagi jalanin mobil ya hehe. Aku beli makan buat kamu. Oke?"
"Baiklah aku tunggu sini."
15 menit kemudian
Purnama sudah selesai membeli makanan. Dia membeli makanan kesukaan Bunga yaitu udang saus tiram.
Purnama kembali ke mobil dan mendapati Bunga sudah terlelap.
"Yampun ini anak, laper aja bisa tidur ya. Mana cantik banget lagi pas tidur. Haha pipinya gimbul. Ya udah deh nyetir sendiri lagi." gumam Purnama
Purnama menyetir mobil ditemani kesunyian, dia sengaja tidak menyalakan musik karena takut Bunga terbangun.
Baru juga setengah perjalan, Purnama mendapati Bunga sedang ngelantur dalam tidurnya. Dia menangis. Terpaksa Purnama meminggirkan mobilnya ke tepi jalan.
"Bunga, Bunga."
Purnama mencoba menenangkan Bunga. Dan tak lama Bunga membuka mata.
"Purnama, hiks hiks aku takut."
"Cup cup yampun takut kenapa? Ada Purnama disini."
"Aku takut kamu pergi, aku takut kamu pergi disaat aku tidak siap kamu pergi dan aku gak mau kamu pergi. Aku takut Purnama hiks hiks."
"Sudah sudah, siapa sih yang mau ninggalin kamu, udah udah ah jelek banget tau kalau kamu nangis. Aku lanjutin nyetir nya ya?"
"Ya."
Purnama melanjutkan perjalanan nya. Baru juga beberapa meter dari pemberhentian mereka Bunga merengek lagi.
"Purnama, kau ganteng."
"Sudah tau aku."
"Emm kau baik sekali."
"Aku pun sudah tau itu Bunga."
"Emm."
"Apa? Kau lapar kah?"
"Emm hehe iya. Kau beli makanan kah?"
"Beli lah. Nih."
"Makasih my Purnama."
"Aih kau alay. Sudah makan sana."
Purnama melihat Bunga makan dengan lahap nya hati Purnama terasa senang sekali.
"Purnama."
"Hem."
"Aku sayang sama kamu."Purnama kaget bukan kepalang. Dia melirik Bunga yang duduk di samping nya. Dan ternyata Bunga tertidur.
"Andai kau tahu Bunga, aku juga sayang sama kamu. Tapi aku takut kamu menjauh kalau kamu tau aku sayang sama kamu." gumam Purnama.
Sebenarnya Bunga tidak tertidur, dia hanya berpura-pura tidur dan dia mendengar gumaman Purnama. Hati Bunga menghangat.
"Jangan biarkan aku menunggu karena aku bukan lah karang di laut yang bisa menunggu sampai bertahun-tahun."
Purnama kaget, dia tak menyangka bahwa Bunga tidak tidur.
"Dan aku bukan lah ombak dilaut yang selalu datang tapi akhirnya kembali ke laut lepas."
Bunga menatap Purnama tak percaya.
bersambung....
Semoga gak bosen ya sama cerita aku. Jangan lupa vote sama komentar. Boleh kirim saran kok ya. Dan saya masih pemula jika ada kesalahan saya mohon maaf. Makasih readers😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan Purnama. [COMPLETED]
RomanceClara Mata Bunga seorang gadis cantik yang hidup dalam kondisi keluarga broken home. seorang gadis yang selalu berusaha tersenyum dan tertawa apapun kondisi nya. ia memiliki sahabat laki-laki yang selalu melindungi nya. Cahyo Purnama Aji seorang l...