"Tuhan, tolong ambil nyawaku satu hari sebelum nyawa dia. Biar aku tak merasakan sakit yang begitu mendalam."
-magic hour-
Author POV
Bunga meninggalkan rumah sakit dengan keadaan yang kacau balau.
Rupanya cuaca sedang ikut bersedih, ya saat Bunga keluar rumah sakit, hujan deras menyambut Bunga. Bunga juga gak bawa payung, hp juga dia lupa gak bawa.
"Yah hujan, ko gini amat ya situasi nya. Mana aku gak bawa hp lagi. Dompet juga tinggal atm doang. Gimana nih."
Tiba-tiba ada pemuda laki-laki yang gak sengaja nabrak Bunga karena pemuda tersebut sedang terburu-buru.
"Maaf mbak."
"Iya gak papa mas."
"Yasudah saya duluan."
"Iya."
Bunga memberikan senyum dan mengangguk.
Bunga menunggu hujan reda didepan rumah sakit. Perut Bunga sangat lapar, apalagi dari tadi pagi dia belom sarapan. Akhirnya Bunga memutuskan untuk ke kantin rumah sakit.
Di kantin rumah sakit Bunga membeli beberapa roti serta susu kotak.
Kalau kalian tanya kenapa Bunga beli roti sama susu kotak doang, jawaban nya karena Bunga itu gak suka makan nasi.Setelah membayar semua, Bunga duduk disalah satu kursi dan memakan roti tersebut.
Setelah selesai Bunga keluar dari kantin, rupanya cuaca sedang tidak berpihak padanya, hujan masih belum reda.
Bunga pun duduk di kursi depan kantin, tak lama kemudian ada seseorang yang duduk di samping Bunga.
"Mbak hujan nya deres banget ya, kasian ntar banjir."
"Iya mas, tapi kan hujan itu anugrah mas."
"Iya sih."
Bunga memberanikan diri melihat cowok itu. Dan tepat saat Bunga melihat cowok itu, cowok itu juga sedang melihat Bunga.
"Kenalin mbak saya Hafiz Ramadhan."
Mengulurkan tangan nya.
"Oh. Saya Clara Mata Bunga."
Menerima uluran tangan.
"Saya panggil mbak nya apa nih?"
"Jangan panggil mbak, saya masih kelas 3 SMA baru aja naik kelas malah."
"Walah tak kira anak kuliahan. Aku juga kelas 3 Clara."
Bunga hanya tersenyum. Sebenernya Bunga gak suka dipanggil Clara, tapi yasudah deh.
Hafiz Ramadhan berdeham. Bunga spontan nengok.
"Kamu ngapain kesini? Keluarga mu ada yang sakit?"
"Enggak, aku cuman cek kesehatan aja."
"Gimana sehat?"
"Jelas sehat lah."
Bunga tertawa membuat Hafiz juga ikut tertawa.
"Kenapa gak pulang?"
"Nunggu hujan reda Fiz, hp aku juga ketinggalan dirumah."
"Mau bareng aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan Purnama. [COMPLETED]
RomanceClara Mata Bunga seorang gadis cantik yang hidup dalam kondisi keluarga broken home. seorang gadis yang selalu berusaha tersenyum dan tertawa apapun kondisi nya. ia memiliki sahabat laki-laki yang selalu melindungi nya. Cahyo Purnama Aji seorang l...