part 14

95 10 6
                                    

Author POV

Bunga membuka mata nya dan yang pertama dia lihat adalah wajah laki-laki yang sedang tersenyum hangat padanya.

"Udah bangun sayang?"

"Papah."

"Iya sayang ini papah. Papah rindu sekali dengan Bunga."

"Bunga juga rindu sama papah."

"Tapi tempat Bunga bukan disini sayang. Bunga harus pulang. Kasian mamah sendiri. Pulang ya nak ya."

"Tapi aku mau nya sama papah."

"Ayolah pulang ya nak. Ada masa nya nanti kamu ketemu papah. Tapi bukan sekarang ya sayang."

"Iya papah. Bunga pulang."

Bunga tiba-tiba bangun dan merasakan bau yang menusuk di hidung nya. Bunga mulai mengerjapkan mata nya untuk mengondisikan cahaya yang masuk ke dalam mata nya.

"Bunga kau sudah sadar?"

"Heem."

Bunga merasakan bau obat-obatan menyeruak ke dalam hidung nya. Dan Bunga merasa asing dengan ruangan ini.

"Dimana aku?"

"Kamu dirumah sakit Bunga, tadi kau sesak nafas. Lalu aku bawa kau kerumah sakit."

"Aku haus."

"Ah iya ini ini minumlah."

Purnama menyodorkan Bunga minuman.

"Purnama."

"Hem?"

"Tolong bantu aku untuk duduk."

"Kau masih lemah Bunga."

"Tak apa."

"Hem baiklah."

Purnama membantu Bunga untuk duduk.

"Purnama duduk lah."

Purnama duduk di depan Bunga. Sebenarnya ranjang rumah sakit hanya boleh untuk satu pasien tapi Bunga meminta jadi apa boleh buat.

"Purnama."

"Hem?"

"Aku ingin bertemu Arsenia. Kapan aku bisa bertemu dengan nya?"

"Tunggu hingga kita lulus. Dia mendapat ijin untuk keluar dari pondok pesantren setelah lulus."

"Tapi aku tidak yakin aku kuat sampai waktu itu."

"Kau pasti kuat. Istirahatlah sekarang agar kau lekas sembuh dan masuk sekolah."

"Baiklah."

Bunga pun istirahat.

Skip.

Hari ini adalah hari kelulusan bagi Purnama serta Bunga. Bunga sudah siap dengan pakaian kebaya nya, sedangkan Purnama juga sudah siap dengan pakaian mirip direktur kantor. Mereka terlihat sangat serasi.

Bunga didampingi oleh mama nya, sedangkan Purnama tidak didampingi oleh siapapun karena orang tua nya sedang melakukan perjalanan bisnis.

Acara demi acara mereka lewati. Semua siswa dinyatakan 100% lulus. Mereka terlihat begitu bahagia.

Selesai acara mamah nya Bunga pamit pulang lebih dulu karena harus mengurusi perusahaan.

Setelah mengantar mamah nya pulang, Bunga mencari keberadaan Purnama. Akhirnya Bunga menemukan Purnama yang sedang berfoto ria dengan cewek-cewek yang notabene nya memang nge-fans sama Purnama.

Merindukan Purnama. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang