Perjalanan dari Devil Hole sangatlah panjang, rasa bosan dan kantuk mulai datang. Kulihat Lucas sedang fokus berkendara, sedangkan mobil Antonio mengikuti dibelakang. Akan kuceritakan bagaimana aku bertemu dengan Lucas dan Antonio.
Pada suatu hari sebelum aku memegang perusahaan besar ini, kujumpai seorang remaja laki-laki sedang melamun di bangku sebuah taman. Aku sedang kesepian dan ingin mencari teman, lalu kudatangi anak itu dan duduk di sisi sebelahnya.
"Bukankah aku ini aneh." Katanya memulai percakapan.
"Aneh kenapa?" Tanyaku membalas perkataannya.
"Mereka selalu meneriakiku aneh, gila, psikopat dan segala macam. Bahkan keluargaku juga, sampai-sampai mereka mengusirku dan membuatku hidup sendiri." Katanya dengan nada sedih.
"Mengapa mereka seperti itu?" Tanyaku heran.
"Dulu waktu umurku 9 tahun, aku pernah membunuh seekor kucing dan temanku melihatnya." Katanya.
"Kenapa kau membunuh kucing itu?" Tanyaku lagi.
"Karena aku suka melihat darah yang mengalir." Katanya.
"Oh." Kataku santai.
"Apa kau tidak takut?" Tanyanya heran.
"Untuk apa aku takut? Aku sudah terbiasa melihat sesuatu terbunuh. Ayahku sering melakukannya kepada musuhnya, kata ayah hal itu menimbulkan rasa senang tersendiri. Akupun juga begitu, aku pernah menembakkan 1 peluru ke arah kepala seorang gadis tanpa ragu. Hal itu juga membuatku ketagihan sama seperti ayah." Kataku.
"Hebat sekali keluargamu." Katanya dengan mata mendelik tidak percaya.
"Haha, yah... begitulah. Jadi, ayo jadi teman." Kataku sambil mengulurkan tanganku.
"Lucas, kau?" Katanya.
"Aku Rosella, panggil saja Rose." Kataku.
"Oh ya, kau tidak punya tempat tinggal kan? Aku punya sebuah apartemen, aku tidak pernah kesana karena aku lebih suka tinggal bersama orang tuaku. Kau mau? Tetapi jangan lupa membersihkannya." Kataku.
"Aku mau. Apa tidak apa-apa?" Tanyanya ragu.
"Ya, tidak apa-apa." Kataku.
"Terima kasih." Katanya girang.
"Tapi, jangan coba-coba punya rencana untuk membunuhku. Karena aku akan membunuhmu lebih dulu." Kataku sambil memasang seringai di wajahku. Tawa kami seketika pecah dan membuat seluruh pengunjung taman ini melihat ke arah kami.
"Tenang saja, aku tidak akan membunuh seorang teman." Katanya.
Semenjak hari itu, aku mengenalkannya kepada ayah. Ayahku juga memperbolehkannya menempati apartemenku, ayah juga menyekolahkannya dan menanggung semua biaya hidupnya. Ayah tidak khawatir jika aku berteman dengan seorang psikopat sepertinya, karena ayah tahu kita mempunyai kesamaan.
Sedangkan kisahku dengan Antonio sangat berbeda dengan pertemuanku dan lucas. Aku menemukannya saat di bangku perkuliahan, dia seorang nerd, kutu buku, culun, dan penakut. Suatu hari dia sedang dikerjai oleh 3 orang mahasiswa, dia dipukuli hingga wajahnya lebam dan badannya memar. Mereka membawa Antonio ke dalam gudang, beruntungnya aku sedang terlambat dan mendapat hukuman untuk membersihkan gudang kampus.
Terlihat 3 orang remaja laki-laki gendut sedang menghadap seorang remaja laki-laki yang terbaring lemah tetapi masih sadarkan diri. Ketika kubuka pintu gudang, kepala mereka otomatis menghadap ke arahku.
"Halo, cewek cantik. Apa kau sendirian disini?" Kata mereka dengan wajah mesum. Dengan penampilan mereka yang gemuk dan tatapan mesum, mereka terlihat menjijikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriends is a Gangster
RomanceBagaimana rasanya jika kau mempunyai seorang kekasih yang suka membunuh?