Author POV.
Antonio berjalan tergesa-gesa menerobos orang-orang di depannya dengan diikuti Lucas dibelakangnya.
Terlihat gerombolan mahasiswa dan mahasiswi yang berkerumun, terdengar suara seseoraang mengerang kesakitan yang amat keras. Dengan tergesa-gesa Lucas dan Antonio membuat jalan bagi mereka, karena sudah sesak dengan anak-anak yang berkerumun di sini.
Terpampang pemandangan yang membuat mereka berdua mendelik, dua orang yang sedang K.O terkapar di lantai dan seorang gadis yang menangis di pelukan salah satu temannya. Seorang pemuda sedang dicekik dari belakang oleh Rose dan tubuh Rose mengunci tubuh pemuda itu dengan kakinya, wajah pemuda itu terlihat biru dan berusaha melepaskan tangan Rose darinya, tapi apa daya, tangan kanannya patah dan tangan kirinya terluka.
Dengan tanggap Lucas dan Antonio segera memegangi tangan gadis itu lalu menariknya mundur. Pakaian yang dipakai Rose sobek di bagian perut dan dadanya, hingga menampakkan kulit putih bersih yang dimilikinya. Lucas segera melepas jasnya dan diberikan pada Rose, Rose segera memakainya.
"Ada apa ini ribut-ribut." Kata seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul.
"Astaga." Pekik seorang dosen perempuan di sampingnya.
"Siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini!!" Kata laki-laki itu.
"Saya." Suara Rose yang terdengar angkuh.
"Mrs. Rose." Kata laki-laki itu terdengar gemetar dan tentunya juga terkejut. Sejak kapan gadis ini masuk di dalam kampusnya?
Laki-laki itu adalah pemilik dari universitas ini. Laki-laki ini merupakan teman dari ayah Rose. Ayah Rose juga telah berjasa dalam hidupnya karena memberinya modal untuk membangun universitas ini, tanpa meminta uangnya kembali. Apalagi nama Rose adalah nama yang ditakuti para kalangannya, keahliannya tidak main-main, dia adalah mesin pembunuh yang tak kenal ampun meskipun diusia sangat muda, sama seperti ayahnya yang melegenda.
"Ada apa Mr Rudy? Anda gemetar?" Kata Rose sambil mengangkat sebelah alisnya. "Uhm, Mrs Rose mari kita bicarakan ini di ruanganku." Katanya meminta Rose mengikutinya, dengan santai Rose melangkah dan menginjak tubuh terkapar laki-laki yang dicekiknya tadi.
Sesampainya diruangan Mr Rudy, Rose dan kedua temannya Lucas dan Antonio segera duduk di sofa hitam panjang milik Mr Rudy.
"Mrs Betty, kau boleh pergi." Kata Mr Rudy. Tak lama setelah wanita itu pergi, Mr Rudy memulai percakapan.
"Maaf Mr Rose, hari pertama anda di sini menjadi kacau." Katanya sambil tersenyum ramah, lelaki ini tahu betapa ganasnya gadis satu ini jika mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
"Hmm, it's ok." Kata Rose sambil tersenyum ramah juga padanya. Antonio dan Lucas tetap diam dengan aura dingin masing-masing.
"Bisakah kami berbicara bertiga saja Mr Rudy." Kata Lucas dengan dingin.
"Tentu, silahkan. Kalau begitu saya permisi dulu." Kata Mr Rudy, bisa dibilang dia sedang terusir dari ruangannya sendiri.
Mr. Rudi segera meninggalkan ruangannya, membuka knop pintu dengan hati-hati dan menutupnya dengan hati-hati pula. Setelah terdengar pintu sudah tertutup, barulah Lucas membuka mulutnya.
"Apa kau sudah gila? Hari ini adalah hari pertama kuliahmu, seharusnya kau menjadikan hari ini spesial untukmu." Kata Lucas jengkel, sambil memijit pelipisnya.
"Memangnya kau tidak lihat, betapa menyenangkannya suasana disini." Kata Rose dengan tertawa kecil.
"Lihat dirimu, bajumu robek, mukamu bonyok dan membuat kegaduhan." Kata Lucas frustasi terhadap Rose. Apa ibunya salah makan ketika mengandungnya? Batin Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriends is a Gangster
RomanceBagaimana rasanya jika kau mempunyai seorang kekasih yang suka membunuh?