prolog

171 28 5
                                    

Sudah hampir 30 menit Refia menunggu di halte dekat sekolahnya.Refia melihat sebentar ke arah jam yang melingkar di tangan kiri nya,sudah pukul lima sore sebentar lagi hari mulai gelap di tambah hujan yang sejak tadi tidak kunjung reda.

Teman dekat refia sudah sejak tadi di jemput oleh orang tua nya.Ya,sekarang tidak ada orang lain lagi selain refia di sini.Bagaimana cara nya dia bisa pulang sedangkan tadi dia sudah mencoba untuk menghubungi papahnya tetapi nomor papah nya itu tidak aktif,lalu dia harus menghubungi siapa lagi.

"Apa gua hubungi kak bima aja ya" ucap refia yang sedang mencari nomor kakak laki lakinya itu di ponselnya.

Baru teringat sesuatu,lalu refia menepuk kening nya sambil berkata " ih,oon amat sih gua kak bima kan lagi studi tour dari kampusnya". Refia yang terlihat dengan wajah paniknya terus berfikir,bagaimana caranya dia bisa sampai dirumah.

"Apa gua jalan aja ya,is tapi nanti bakal basah semua dong baju sama tas gua"terlihat refia yang sudah berdiri kembali terduduk, sekarang raut wajah refia makin bertambah panik.

Tak lama kemudian ada seorang cowo memberhentikan motor ninja hitam nya tepat di halte yang sedang di duduki refia.Ya,refia kenal siapa cowo yang memberhentikan motor di hadapannya,bertubuh tinggi,cool,sedikit berjambul,alis yang tebal,dan kulit yang putih bersih,Ya siapa yang tidak kenal  cowo itu di SMA HARAPAN JAYA dia adalah Samuel Bagas Winata,cowo yang Famous di sekolah karena kegantengan dan kenakalan nya,dia juga satu angkatan dengan refia kelas 12 tetapi berbeda jurusan kelas.

Cowo itu duduk disebelah refia lalu melirik ke arah refia yang sedang kebingungan dan dia menegur refia dengan suara agak dingin nya.

"Hei,lo kenapa kaya kebingungan gitu" tanya samuel

"Eh..hm..gua lagi bingung gimana caranya bisa pulang sedangkan hujan dari tadi gk reda juga" ucap refia yang agak sedit gugup karna sebelumnya dia belum pernah berbicara dengan samuel.

"Ooh gitu,oh ya nama lo sapa?,lo kelas 12 juga?"Ucap samuel

"Hm..nama gua Refia Wulandari Mahendra,panggil aja refia atau refi" ucap Refia sambil menatap singkat cowo di sebelahnya itu,lalu memalingkan wajah pada jalanan di depan nya.

Tak lama juga samuel mengulurkan tangan nya di depan refia "kenalin nama gua samuel bagas winata,sebenarnya udah gk asing lagi sih nama gua di sekolah" samuel tersenyum tipis sambil terkekeh sendiri.

Refia pun menjawab uluran tangan samuel "oh iya,gua udah tau kok" ucap refia sedikit tersenyum canggung

Tak terasa hujan telah reda,refia pun tersadar dari lamunan nya,dan dia pun segera berdiri ingin melihat ke arah jalan kiri apakah ada angkutan umum atau taxi yang melintas disini.

Tak lama juga Samuel ikut berdiri lalu bertanya lagi pada refia. "Lo lagi cari apa"

"Gua lagi cari angkutan umum" ucap refia sambil melihat kejalanan

"Lo bareng gua aja daripada nungguin angkutan umum yang gk tau kapan lewat nya" ucap samuel sambil menawarkan tebengan kepada refia

"Eum..tapi apa gua gk ngerepotin lo" ucap refia

"Gk kok, rumah lo dimana,biar gua anterin sampe rumah lo" ucap samuel

"Eum..rumah gua di kompleks perum bukit tirtayasa" ucap refia sambil menunduk,sesungguh nya dia takut bagaimana bila cowo itu tidak langsung membawa nya kerumah.

"Ya udah ayok naik,kebetulan kita searah rumah gua gk jauh dari kompleks perum tirtayasa" ucap samuel yang sudah duduk di atas motornya dah sudah mengenakan helm lalu menghidupkan mesin motornya.

Dengan ragu refia mendekati motor samuel lalu duduk di belakang samuel.

"udah? " tanya samuel kepada cewe yang sekarang duduk di belakangnya

"U..Udah kok,ayok jalan"ucap refia sedikit gugup

------------------->>>>>>>>--------------------
Tidak butuh waktu terlalu lama,mereka sudah sampai di depan rumah refia.Refia segera turun dari motor ninja samuel setelah itu refia mengucapkan terima kasih kepada samuel.

"Em..makasih ya lo udah nganterin gua sampe rumah,kalo gk ada lo gua gk tau deh sampe rumah jam berapa" ucap refia lalu tersenyum tipis pada samuel

"Iya sama sama,ya udah gua pulang dulu ya" ucap samuel sedikit tersenyum tipis lalu menyalakan mesin motornya dan menghilang cepat begitu saja.

Hallo😊 bagaimana prolog ini kata kalian.

Jangan lupa vote ya,thanks😊

Senja Menghapus LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang