1. Perpisahan

185 19 2
                                    

Walbarock merupakan garis murni kerajaan vampir. Karena itu, Hollgum menduduki salah satu kursi dewan di negara Kesatuan Barat. Namun karena kondisi tubuhnya yang lemah, maka ia memutuskan untuk menyeret putra tunggalnya ke dalam perusahaan secepatnya.

"Ini berkas-berkas yang harus kau periksa dan tandatangani." Hollgum menggeser pad persegi tipis ke hadapan putranya.

Valmor meraih pad itu dan segera meneliti isi-isinya. Ia pintar seperti ayahnya dan karena ia adalah bangsa vampir yang memang terkenal pintar dan cerdik.

"Bagaimana? Perlu ku jelaskan lebih lanjut?" Tanya Hollgum.

Valmor menggeleng lalu meraih pen dan mulai menandatangani tiap berkas "aku sudah paham." Hollgum mengangguk puas.

"Sepertinya aku terlalu cepat menyeretmu ke dalam masalah perusahaan. Bukan begitu? Apa kau kehilangan masa mudamu?"

"Tidak juga. Ini semua mudah. Ayah tidak perlu menghawatirkanku, sebaiknya jaga kesehatanmu." Jawabnya.

"Ya, aku tau. Apakah sekarang aku terlihat semakin lemah?" Tawanya lalu bangkit dari kursi hitam itu "andai saat itu aku bisa melanjutkan ritual seperti yang seharusnya, mungkin sekarang aku masih segar bugar sepertimu."

Hollgum menarik nafas panjang dan melanjutkan, "Tapi ayah tidak mau menyesalkan masa lalu. Itu semua sudah berlalu, bukan? Karna itu, kesalahan di masa lalu jangan sampai terulang lagi. Kau benar-benar harus menjalankan ritual ini, Valmor. Tidak ada yang lain selain dirimu."

"Aku tau. Apapun itu, akan aku lakuan untuk keluarga ini." Jawabnya.

Di tengah pembicaraan itu, seseorang mengetuk pintu ruangan. Di monitor meja Hollgum, terlihat siapa yang mengetuk pintu tersebut. Darco Humpsky.

Hollgum segera menyentuh tanda 'buka' dan ia segera menghampiri pintu tersebut.

"Darco.. selamat datang, temanku!" Ia memeluk sahabat sedari kecilnya itu. Darco-pun membalas pelukan hangatnya.

"Oh! Kau semakin tampan. Bahkan mengalahkan pesona ayahmu dulu!" Darco memeluk Valmor dengan menepuk-nepuk punggungnya dengan kasar, khas lelaki.

"Aku tidak menyangkal pujian itu, tuan Humpsky." Jawabnya membalas tepukan kasar itu sambil tertawa.

"Bagaimana kabarmu jagoan?" Tanya Darco pada Hollgum.

"Yah.. seperti yang dapat kau lihat." Ia membentangkan kedua tangannya.

"Astaga! Kau semakin kurus. Apa kau diet?" Ia tertawa mengejek.

Hollgum turut tertawa "kau benar-benar mahir dalam mengejek temanmu, Darco. Ngomong-ngomong bagaimana kabar keluargamu?"

"Mereka baik. Saat ini Adele sedang dalam pembelajaran menangani perusahaanku. Sebagai imbalan, aku membelikannya kantung darah hidup. Hh.. sulit sekali mendapatkan itu."

"Kau membelinya juga?" Tanya Hollgum sedikit terkejut.

"Ya. Meskipun kami vampir biasa, tapi ia juga berhak mendapatkan darah segar. Ia bilang sudah muak minum darah produksi pabrik." Jelasnya lalu melirik Valmor. Anak itu tidak menganggap tatapan itu dan hanya tersenyum.

"Benar. Tapi kau hebat bisa cepat mendapatkanya. Milik Valmor, kami baru akan menjemputnya besok."

"Cepat? Sejak itu dilegalkan, kami langsung mencarinya. Akhirnya bulan lalu kami baru bisa mendapatkan seorang gadis dari level 8, itu pun kami berebut dengan pengusaha kayu dari New Sagan."

"Hey, aku juga mendapat seorang gadis!" Potong Valmor senang.

Darco langsung menatap Hollgum sambil menggeleng tidak percaya.

DROP OF THE LIVING BLOOD (Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang