Aku Berhak Cemburu

224 13 1
                                    

Apakah aku berhak cemburu ketika hati yang kudambai telah berlabuh pada lain hati?

Apakah aku berhak cemburu ketika orang yang aku cintai berbagi tawa bersama wanitanya?

Apakah aku berhak cemburu ketika dia lebih bahagia bersamanya?

Hingga kering air mataku, hingga remuk tulang-belulangku, bahkan hingga habis waktuku, aku tak pernah mengharap kau berjodoh dengannya.

Ku katakan, aku bisa menyembunyikan rasaku padamu hingga berabad-abad lamanya. Ku katakan, aku bisa mencintaimu tanpa suara, jika kau pinta.

Tapi demi semesta.

Aku tak dapat membendung cemburu melihat kau bersanding bahagia bersamanya, meskipun kau pinta.

Bukankah cemburu dengan diam-diam amat susah?
Bukankah cemburu tanpa berisik itu suatu pekerjaan melelahkan? Kau tahu itu.

Lalu,

Apa aku berhak cemburu?
Kau yang telah kubuat sebahagia-bahagianya, yang ku jaga untuk jauh dari duka, kini membuatku menjadi orang paling menderita.
Hanya dengan melihatmu bersanding bersamanya hingga melebihi bahagia yang kucipta.

Jadi,
Apa aku berhak cemburu?
Titik.

Kuantar terimakasih telah memberiku ruang dan waktu untuk cemburu.

Lampung, 24/04/2017

The Monologues Of HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang