Inisial Namamu

144 6 3
                                    

Kamu lebih indah dari ribuan kata yang pernah aku tulis.

Diam!

Jika Tuhan tahu, Ia akan mengutukku karena telah memujamu selebih itu.

Aku merahasiakan perasaan ini, bahkan dari Malaikat yang mencoba mencatat setiap ulah nakalku.

Kamu harus tahu perjuangan ini. Meski hanya dengan pesan singkat yang akan kau anggap sebagai angin lalu, pembuang waktu.

Sedikitpun aku tak pernah menyesal pernah mencintaimu sedalam itu.

Yang aku sesali sekali, Tuhan menciptakan ruang di hatiku begitu sempit untuk menampung semua rindu padamu.

Aku tidak pernah mengeluh saat tangan Tuhan benar-benar akan memisahkan kita. Aku hanya akan mengritik jika aku dilarang menyebut namamu diam-diam di beranda malam.

Aku menulis hanya sebagai obat pereda rindu yang kambuh.

Sebelum kronis,

Maukah kau mencintaiku?

(Inisial Namamu)

Lampung, 17/10/2017

The Monologues Of HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang