The Monologues Of Heartbeat

Aku Adalah Hilang Yang Kau Sengaja

Mengabaikanku dalam keramaian mungkin kini menjadi pekerjaanmu paling mudah.

Candaanku padamu malam itu juga kau biarkan menggantung di udara.

Sebelum ada dia, kau begitu riuh ingin mendengar leluconku 'kan?! Mungkin ratapanku kini adalah hal paling bercanda bagimu. Selamat tertawa di atas candaku yang menyedihkan, kau.

Aku pikir aku orang paling handal untuk melucu. Ku kira begitu. Kau juga sering mengataiku lucu 'kan?! Kau juga yang mengatakan bahwa bersamaku tiada hal yang kau bosankan kecuali ku tinggalkan.

Nyatanya sekarang...
dia lebih membahagiakan bagimu. Hingga aku menghilang saja kau tak akan mencariku.

Ku ucapkan, selamat menyambut canda yang baru.

Setelah itu, aku lupa caranya untuk membahagiankanmu selain melepasmu bersamanya. Jangan cari dimana tawaku yang dulu pernah kau sanjung, jangan cari kemana humor ku yang dulu sering membuatmu tertawa. Karena aku lupa caranya membuatmu bahagia. Sekali lagi, aku lupa caranya membuatmu bahagia. Tapi kau, tak pernah lupa caranya membuatku luka.

Aku ada, tapi kau tak memandangku tiap kali kedatangannya, orang yang kau sebut wanita paling sempurna. Dan aku bagaikan sinar rembulan meredup kala mentari menyingkap semua gelap.

Aku adalah hilang yang kau sengaja.
Kuantar terimakasihku atas caramu yang tak pernah lupa untuk membuatku luka.

Lampung, 23/04/2017