Lisa berjalan dengan menyeret koper pinknya di pinggir kota Seoul, ia kabur dari negaranya karena diancam akan dijodohkan oleh lelaki asal Korea yang sangat jelek dan tua. Bukan karena orangtuanya kejam, melainkan mereka tidak menyukai kelakuan Lisa yang selalu pulang malam karena asik dugem dengan teman-temannya.
"Aku sudah berjalan sejauh ini, dimana aku bisa tinggal, ah aku lelah sekali"
Tiba-tiba segerombolan manusia berlari dan berteriak histeris datang dari arah samping kanannya.
"ya! menyingkirlah dari sana" teriakan seorang pria yang mengejutkannya.
Lisa terhempas ke aspal ia membuka mata melihat wajah yang tepat berada di depan wajahnya dan tubuh yang menindih tubuhnya lalu penglihatannya pun gelap seketika.
***
"ya!bangunlah."
Suara seseorang membuat Lisa terbangun setengah sadar. "ah!sakit sekali" sambil memegang siku yang telah diperban.
"syukurlah kau sudah sadar, gwencanhae?"
"nuguu..seyo...????" memandang orang yang membangunkanya.
"ahh...perkenalkan aku manajer Kang dan..."
Chiiitttt! (suara pintu)
"ah,kau sudah sadar?" ucap Jiyong sambil mengompres kepalanya dan duduk disebelah manager Kim.
"sebenarnya apa yang terjadi?" memegang kepala yang sedikit pusing.
"oh..begini sebagai seorang yang berkecimpung didunia selebriti dan sebenarnya memang banyak sekali yang ingin menjadi pasangan dari Jiyong ka....."
"ya!!..mengapa berbicara yang berbelit-belit. Jelaskan semua pada intinya saja" teriak Jiyong kesal mendengar manajer Kim.
"aa.,, ne.. ne,.. Jadi apa kau bisa melupakan kejadian yang baru saja terjadi?" manajer Kim membujuk Jimin.
"kejadian apa?"
"ahh,,..jadi kau sudah melupakannya, baguslah kalau begitu mari ku antar pulang. Dimana rumah mu?"
"tidak mau? ini rumahku kenapa kau menyuruhku pulang?"
"mwooo...? ya!ini adalah rumah ku kenapa kau bisa mengaku sebagai milik mu?" Jiyong mendelik.
"ani, ini rumah ku. Pergilah dari sini sekarang juga sebelum aku mengusir kalian"
"ah wae? Ini rumah ku, Hyung lakukan sesuatu, ada apa denganya kenapa dia malah mengusirku?"
"aku juga tidak tau harus bagaimana, apa aku boleh bertanya? Siapa namamu?"
"nama ku? (berfikir).. Aku tidak tau"
"mwo? Kau bahkan tidak tau nama mu sendiri" ucap manajer Kim.
"pergilah kalian membuat ku pusing saja... Kaa...kaaaaaaaa!!!!" memukuli Jiyong dan manajer Kim dengan bantal sofa.
"aa..araso araso.."
Lisa yang berteriak membuat mereka menyerah dan pergi.
***
"yang benar saja, dia mengusirku dari rumahku sendiri, jinja aissshhhtt.." ucap Jiyong berjalan memasuki mobil.
"dia benar-benar aneh, aku tidak pernah menemui gadis sepertinya sebelumnya. Jiyong ya!lalu kau akan tidur dimana malam ini?"
"hyung, siapkan satu kamar untuk ku. Aku akan tidur di asrama malam ini"
"kau akan tidur di asrama?"
"Yaa!!haruskah aku mengulanginya sekali lagi?".
"huhh... Kau dan gadis itu sungguh merepotkan ku saja"
"apa kau bilang?" ucap Jiyong sedikit menaikan nada bicarannya.
"a..aniyoo.. Baiklah aku akan siapkan kamar kosong untuk mu. Tapi Jiyong-a, mungkin saja dia tidak ingat apa-apa karena kejadian itu"
"Mungkin saja," Jiyong menghela napas berat lalu mendesah.
***
"kenapa mereka masih ada disini?"
Kring kring!
"ponsel siapa ini?, hah? ini bukan ponsel ku, SEUNGRI? sebaiknya aku angkat saja" gerutu Lisa.
"hyung kau dimana? kita harus bersiap-siap untuk show malam ini.. Hyung ya!kenapa kau tidak menjawab ku? yobseyo, hyung... Ya!!!"
Ttuutt ttuutt ttuutt!!!
Lisa memamatikan telepon dari ponsel Jiyong dan keluar rumah menemuinya.
Tok tok tok!! (Mengetok kaca mobil).
"ya!dia datang" ucap manajer Kim panik.
"sepertinya dia mulai marah dan ingin memukul kita. Sebaiknya kita pergi secepatnya sebelum dia mengamuk kajja...kajjaa.."
Manajer Kim menyalakan mobil dan langsung tancap gas.
"hah? Kenapa pergi seperti dikejar singa saja, aku kan hanya ingin mengembalikan ponselnya" memegang ponsel.
Next
Vote dulu ya!!!
