Malam itu hujan tiba, Lisa yang sangat menyukai hujan membuka kaca pintu mobil dan menadahkan tangannya keluar jendela. Ia sangat menikmati saat begini, saat dimana tidak ada suara kecuali suara derai hujan yang deras dan seseorang yang berada disampingnya. Jiyong menatap Lisa yang tersenyum senang dengan pandangan penuh kasih.
“Benar dia sangat cantik. Ayah tidak mungkin salah pilih wanita untuk ku,”
Lisa yang menyadari kalau sedaritadi dirinya sedang diperhatikan itu tidak begitu peduli. Sekarang yang ia pikirkan hanya bagaimana cara menikmati hujan malam hari ini. Lisa meminta Jiyong untuk menghentikan mobilnya dipinggir kota Seoul yang semakin sepi karena hujan kemudian dengan cepat ia keluar dari mobil.
"Ya mau kemana kau,"
"Keluarlah oppa, ini sangat menyenangkan" ajak Lisa yang sedang menikmati pukulan air hujan ditubuhnya. "Tidak mau,"
"Wae? Ini menyenangkan,"
"Cepatlah, ini sudah malam kau bisa saja demam". Titah Jiyong namun tetap mendapat penolakan dari gadis yang sudah jelah lebih muda darinya. "Kajja!"
Alasan kenapa lelaki fasionista itu tidak ingin keluar dan ikut bermain hujan. Karena ia sangat membenci hujan, sebab hujan dapat membuatnya sakit dan tidak bisa bekerja seperti biasa. Tapi Lisa bersikeras untuk tidak mau berhenti bermain suatu hal yang menurutnya menyenangkan.
"Tsk- anak ini merepotkan ku saja," ucap Jiyong mencari payung dan keluar dari mobil menjemput Lisa dan menyeretnya masuk kemobil.
"Kau tau, ini hanya membuang waktu ku saja. Kajja, atau kau ingin ku tinggal disini sendiri?"
Lisa menggeleng cepat sambil mengerucutkan bibirnya yang basah karena air hujan. "Kalau begitu cepatlah".
Sesampainya dirumah Lida segera mandi dan mengganti pakaiannya dengan hotpans dan kaos merah mudahnya yang sedikit menerawang dalamannya. Ia berjalan menuju dapur lalu membuka kulkas dua pintu untuk mengorek-ngorek isi kulkas dan berharap ada sesuatu yang dapat ia makan. Matanya membulat ketika menemukan bungkusan es krim coklat yang terpampang nyata dipendingin.
"Hm-" Lisa mengecap nikmat ketika es krim coklat itu memasuki mulutnya dan mulai mengulumnya. Namun, es krim itu sangat licin dan terjatuh kelantai ia mencoba mengambilnya kembali namun gagal karena terlalu licin.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Omho! Kau mengagetkan ku saja eoh. Oppa tetaplah disitu," titah Lisa.
"Mwo?"
"Tetaplah disitu kau bisa terjatuh," Jiyong tetap bersikeras berjalan mendekati Lisa.
Brugh!
Jiyong terpeleset dan terjerembab kearah Lisa yang ada didepannya. Mereka terbaring dilantai keramik dengan tubuh yang bertindihan dan bibir yang saling bersentuhan, layaknya sepasang kekasih yang memadu cinta didapur yang dingin. Secara tidak sengaja mereka berdua telah melakukannya.
"Apa yang kau lakukan?" Lisa mendorong Jiyong menjauhi tubuhnya. "Jangan coba-coba mencari kesempatan,"
Jiyong terkekeh geli melihat Lisa yang malu dan pipinya yang memerah lalu mencoba untuk menggodanya. "Tsk- malam ini kau seksi sekali,"
"Apa kau bilang?"
"Kenapa kau tidak membalas ciuman ku?"
"Diamlah, dasar otak mesum"
"Hei, lihatlah wajahmu memerah. Kau malu?"
"HENTIKAN!"
TBC
Ceritanya revisi ulang ya karna ada kejanggalan and gak singkron.
Kasih semangat dong buat author supaya lebih semangat lagi nulisnya 🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/122621187-288-k905255.jpg)