TUJUH

3.2K 231 6
                                    

"CUT!!!" teriakan sutradara membuyarkan ciuman hangat mereka berdua. Mereka melepas ciuman itu lalu saling berdiam diri tanpa menegur sama sekali. Lisa dengan pipi yang memerah dan Jiyong dengan wajah datar namun ketahuilah jantunya terasa naik turun.

"kenapa aku deg degan? Bukannya aku sudah biasa melakukannya saat syuting? Tidak mungkin!"

Lisa menatap Jiyong dengan tatapan bertanya-tanya. Jiyong membulatkan matanya ketika melihat sesuatu yang aneh dari wajah Lisa kemudian terkekeh geli.

"Ya! Lihatlah wajah mu memerah seperti kepiting rebus,"

"A-apa?"

"Kau menikmatinya?"

"Ya! Berhenti meledek ku," wajah Lisa semakin memerah seperti kepiting rebus atau tomat.

"Sudah kubilang aku bukan pengecut, aku hanya tidak mau mencium gadis bodoh seperti mu,"

"Gadis bodoh katamu?"

Mereka saling melempar ledekan. Karena ledekan Jiyong lebih pedas darinya Lisa sangat geram dan tidak terima akhirnya Lisa mencoba memukuli Jiyong sekuat tenaganya sampai ia meringis kesakitan.

"Wah ternyata kalian sangat dekat yah," sapa Taeyang disela candaan dan membuyarkannya. Tapi heran wajah Jiyong nampak berubah menjadi datar saat Taeyang datang menyapa mereka.

"Hyung ada yang mencarimu,"

"Siapa?"

"KIM HYUNA!".

"Jinjja?," ia berlari lurus ketika mendengar nama Hyuna. Taeyang duduk disebelah Lisa menggantikan posisi Jiyong. Tapi terlihat wajah murung Lisa ketika Jiyong pergi begitu saja tanpa pamit dengannya.

"Kau sangat dekat dengannya?"

"Hm, tidak juga"

"Sejak kapan kalian bisa saling kenal?"

"Mungkin tiga hari lalu,"

Taeyang hanya mengangguk paham.

"Ehm, b-bolehkah bertanya padamu tentang Kim Hyuna, karena aku melihat oppa Jiyong sepertinya senang mendengar nama itu,"

"Oh dia kekasihnya Jiyong," Lisa mengangguk paham. "Wae? Wajahmu tiba-tiba menjadi murung?" Lisa membulatkan matanya.

"Apa kau cemburu?"

"TIDAK! oh aku hanya bertanya saja kok," menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Syukurlah,"

"Hm?"

"Tidak ada. Mau kutraktir makan?" Lisa mengangguk cepat jika soal makanan. Padahal ia baru saja makan ramyun dan pizza yang sengaja dibeli oleh Jiyong untuknya. Tapi entah kenapa ia tidak kenyang juga.

Taeyang membawa Lisa memasuki cafetaria disana banyak sekali makanan yang terpampang pada beberapa etalase raksasa membuatnya membulatkan matanya. Dia benar-benar senang, cacing perutnya pasti tidak akan melanjutkan konsernya yang megah lagi. Taeyang menarik kursi mempersilahkan Lisa untuk duduk didepannya layaknya pasangan kekasih. Semua orang melihat kearah mereka dengan tatapan bertanya-tanya, tak heran karena Taeyang adalah seorang artis yang memiliki banyak fan namun berjalan dengan wanita yang biasa-biasa saja.

"Oppa, apa tidak masalah kau mengajakku kesini?"

"Wae?"

"Mereka semua sedang memperhatikan kita, aku malu oppa kita pulang saja yah".

"Tidak usah, abaikan saja mereka anggap saja angin lewat. Kau mau makan apa, pilihlah sesuka mu?"

"Jinjja?" riang Lisa. "Aku ingin memesan ini semua,"

"Kau yakin bisa menghabiskannya?" Lisa menggeleng cepat. "Aku akan membawa pulang makanan ini untuk persediaan makan malam ku nanti, hehe".

"Haha araso!"

Padahal disisi lain ia diam-diam memikirkan Jiyong.

"Oppa Jiyong pasti belum makan,"

***

Jiyong berlari mencari Kim Hyuna yang tak lain adalah kekasihnya. Dia sangat merindukannya kekasihnya itu karena sudah sebulan ia ditinggal pergi Hyuna untuk melakukan tour konser solonya di beberapa negara. Jiyong langsung memeluk gadis berambut coklat curly saat menemukannya duduk loby itu dengan erat.

"Kenapa duduk disini, kau bisa kedinginan,"

"Ah, oppa" memutar bola matanya dan langsung memeluknya erat.

"Oppa, bogo sipoyo".

Jiyong termenung sebentar merasakan ada perasaan yang aneh menurutnya. Bukankah dia sangat merindukannya? Tapi mengapa ia tidak bisa mengekpresikan kerinduannya itu seperti biasa.

"Aku tidak merasakan getaran itu lagi, getaran yang biasa kurasakan ketika memelukmu. Padahal aku sangat merindukan mu. Sepertinya!"

"Kenapa kau diam saja?"

"Nado bogo sipoyo"

"Kau kelihatan tidak senang aku disini oppa,"

"Oh aniyo aku senang sekali kok, tapi kenapa kau tidak mengabariku kalau mau kesini? Aku kan bisa menjemputmu sayang?"

"Aku ingin memberiku kejutan saja,"

"Hm, gomawo". Hyuna hanya tertawa sambil mengelus pipi Jiyong yang mulus.

"Oh iya orang tuaku sedang berlibur ke China dan aku kesepian jika harus sendiri dirumah jadi apa aku boleh tinggal dirumah mu sementara waktu ini?"

"Mwo?," melebarkan matanya dengan ekpresi terkejut yang membuatnya melepas pelukannya seketika.

"Waeyo? Tidak boleh ya".

"Ah-bukan begitu- ma-maksud ku ya tentu saja boleh. Rumah ku rumah mu juga sayang,"

Hyuna hanya mengangguk paham dengan mulut tersenyum lebar.

"Ya tuhan! Bodohnya aku bagaimana kalau Hyuna melihat Lisa ada dirumah ku? Matilah aku!" batin Jiyong diiringi dengan senyuman terpaksa.


TBC

Jiyong uda punya pacar terus gimana dengan Lisa dong?

I Love You [Kwon Jiyong X Lisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang