Drrttt
Ponsel Lisa berdering tanda ada notif yang masuk. "Siapa sih yang mengirim sms dipagi buta begini tsk" ucap Lisa malas.
Jiyong: “Pali ireona, 15 menit sudah harus siap”
“Mau kemana?”
Jiyong: Read.
"Hais jinjja, aku masih ngantuk oppa" teriak Lisa malas bangun dari tempat tidurnya. Tapi mau seperti apapun dia harus tetap mengikuti perintah Jiyong kalau tidak dia akan diusir dari apartemen itu dan harus pulang kerumah orangtuanya untuk dijodohkan dengan ayah Jiyong.
"ANDWE!!!" Teriak Lisa lalu bangun dari tempat tidurnya meluncur kekamar mandi untuk bersiap. Mengingat waktu yang diberikan hanya 15 menit belum lagi dia merias wajahnya.
"Lagipula mau kemana sepagi ini hoam" gerutu Lisa sambil menyidam tubuhnya dengan air.
10 menit kemudian.
Kenapa Lisa bisa mandi secepat itu? Ya tentu saja Lisa memilih jalur aman dengan tidak keramas kalau keramas akan lebih lama lagi untuk menyisir rambut begitu dipikiran Lisa. Tapi tetap saja Lisa terlihat sangat imut walau tidak keramas.
Akhirnya Lisa keluar dari kamar mandi, membuka lemari dan memilih pakaian yang bertema casual untuk wanita yang terlihat sedikit tomboi seperti Lisa. Dan tidak lupa memakai riasan natural dan liptin merah cery dibibirnya yang sedikit berisi agar terlihat lebih segar.
Ini saatnya dia keluar kamar, karena waktu 10 menitnya telah berakhir. Ia membuka pintu kamarnya menemukan Jiyong sudah berpakaian rapi dengan tema casual seperti Lisa. Sepertinya mereka memang jodoh ya hhhh
"Kajja" kata Lisa dengan bersemangat.
***
"Woah!" kata-kata itu yang pertama kali terhingga dimulut Lisa saat memasuki ruang yang sangat luas yang dipenuhi dengan berbagai macam model baju pengantin yang sepertinya terlihat sangat mahal.
"Kenapa secepat ini?" gerutu Lisa.
"Mwo?" kata Jiyong yang mendengar Lisa yang sepertinya tidak senang. "Oh aniya,"
Setelah itu datang seorang wanita seksi dengan balutan syal bulu berwarna pink dilehernya. Sepertinya dia adalah pemilik butik ini, karena dia menyambut Jiyong dan Lisa sangat ramah.
"Selamat datang Kwon Jiyong-Ssi dan Lalice-Ssi" katanya. Dengan reflek mereka berdua menundukan sedikit kepalanya menghormati orang yang lebih tua dari mereka.
"Nde, bagaimana apa sudah dipersiapkan?" tanya Jiyong pada wanita itu.
"Tentu saja kami sudah menyiakan gaun yang mewah sesuai permintaan anda,"
"Kalau begitu tolong urus anak ini dulu yah, aku akan melihat-lihat dulu," perintah Jiyong.
"Nde! Mari Lalice-Ssi ikut saya," kata wanita itu dengan sangat bahagia. Tapi Lisa malah terlihat kebingungan dan mengangguk tak pasti.
TBC
Votment bagi yang uda baca ff ini, tolong hargai cerita orang lain yah.
Kalo uda baca atau dimasukin keperpus tolong banget difollow biar author bisa semangat bikin cerita yang lain kagak hiatus terus.
Gomawo yeoreobeun 😊