Aku, bagai daun yang terbang mengikuti kemana pun angin berhembus. Sampai akhirnya angin menjatuhkan ku pada suatu tempat asing. Tempat yang tak ku kenali sama sekali. Ku coba beradaptasi pada sebuah tempat asing itu. Ya, lambat laun aku mulai tenggelam pada tempat asing itu. Tenggelam semakin dalam, hingga ku temui sebuah hukum bernama cinta. Hukum itu, yang membuatku terjebak dan betah berada pada tempat asing itu. Dan sekarang, aku mencintai tempat asing itu. Mencintainya semakin dalam. Sampai ku tak sadar aku sudah terlalu dalam mencinta, hingga tak terlihat lagi secercak hidupku yang dulu membuatku jatuh. Karna aku sudah jatuh pada tempat asing itu, dan kini aku mencintai tempat asing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemilau Senja Dan Serpihan Sisa Waktu
Teen Fictionsebuah hati sangat bertentangan dengan logika. mencintai dan membenci pun meracau menjadi satu. merindu namun tak dirindu pun bukan lagi hal yang mencampakkan. menikmati detik kehilangan, menjadi rutinitas mengingat kenangan. untuk hati yang tak per...