Kamu, menjelma menjadi sesuatu yg ajaib di pikiranku.
Tak bisa ku lupa, namun sakit bila ku ingat.
Bersemi dihati meski tak lagi ada disisi.Ingin ku buang jauh-jauh segala tentang kamu.
Menepis perihal kamu.
Namun, pesona mu lagi-lagi membuatku mengurungkan niatku.
Apa yg harus ku lakukan?
Dilema perlahan menghampiriku, menjelma menjadi parasit.Melangkah maju, namun ada rasa yg menarikku untuk mundur.
Diam ditempat, namun ada acuh yg mengusirku.
Tak bisakah kau temani aku ditempat ini?.
Tak perlu selamanya, hanya untuk menepis resah yg menyelimuti sang hati.Setidaknya aku bisa memeluk mesra tubuhmu, meski hanya sekejap. Setidaknya aku bisa menikmati senyummu secara pribadi, meski hanya sejenak. Setidaknya aku bisa merasakan kehangatan disisimu, meski hanya selintas.
Ada pepatah, yg bilang kalau indah itu pada waktunya. Tapi yg kutemui hanyalah sebuah iming-iming indah yg katanya pada waktunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemilau Senja Dan Serpihan Sisa Waktu
Fiksi Remajasebuah hati sangat bertentangan dengan logika. mencintai dan membenci pun meracau menjadi satu. merindu namun tak dirindu pun bukan lagi hal yang mencampakkan. menikmati detik kehilangan, menjadi rutinitas mengingat kenangan. untuk hati yang tak per...