"Brruuughhh..."
Adam Lewis jatuh terhempas diatas pembaringan besar yang berada dalam kamar hotel mewah tersebut bersama dengan Shirley Murray, sang Isteri. Kala itu mereka masih saja asyik berpagutan. Meski dengan kondisi yang sudah berada ditempat tidur seperti itu, herannya mereka berdua masih saja saling menempelkan lidah penuh minat, tanpa berniat untuk mengakhiri kegiatan panas tersebut. Belum lagi kondisi tubuh Shirley sudah polos tanpa sehelai benang, hanya tertutupi oleh jas besar Adam dari luar dan sama sekali tidak terkancing disana. Hal itu semakin membuat Adam menegang, karena tubuh itu bersentuhan langsung dengan kemeja berbahan satin yang Adam kenakan.Gejolak dalam diri Adam semakin terbakar dan lelaki itu kemudian dengan leluasa memainkan dua gundukan daging kenyal Isterinya, tanpa peduli jika kini Shirley sudah sangat blingsatan menahan rasa geli bercampur geleyar aneh dalam dirinya.
Shirley memang sama sekali tak pernah diperlakukan seperti itu oleh lelaki manapun, maka pantas saja jika wanita itu begitu asing dengan tingkah yang Adam perbuat, diikuti teriakan serak ditengah lumatan bibir Adam.
"Achhh... Addd...aammm... Noooo... What the fucking are you doing, Adaaammm... Pleeeaseee... Rem...members... Ourrr... Dee...Dealll... Ssttt... Achhh... BRUGHHH... STOPPED! YOU SAID THAT I SHOULDN'T DELIBERATELY FIND A WAY TO MAKE YOU LOVE ME, RIGHY? DO DON'T TOUCH ME AGAIN! GOOO... GO OUT NOW!"
Adam Lewis, begitu kaget dengan apa yang baru saja Shirley katakan. Ia menatap nyalang kearah tubuh cantik Shirley yang terduduk diatas ranjang dan merasa kesal ketika Shirley berusaha menutupi bagian tubuh telanjang itu. Sang Malaikat Kematian bangkit berdiri, setelah ia dorong oleh Shirley yang membuatnya terjatuh ke lantai kamar hotel.
Sekelebat bayang-bayang dimana ia pernah berusaha memaksa Angelic Cartney untuk bercinta demi membuktikan jika gadis itu mencintai atau tidak, pun pelan tapi pasti muncul satu persatu. Angel begitu sangat memberontak ketika Adam ingin menyentuh gadis itu, hingga membuatnya jatuh terbentur ke bagian kepala tempat tidur.
Ia merasa seperti de vaju dengan semua kejadian yang dialaminya. Namun tak lantas merubah rasa yang ingin segera ia tuntaskan bersama Shirley yang jelas sudah berstatus sebagai isterinya.
Kendati tak ada cinta yang terbentuk saat mereka memulai ikatan janji suci ini, tetap saja ia lelaki dewasa yang normal dan membutuhkan seks dalam hidupnya. Ketika ia sudah memiliki wanita yang seharusnya menampung benihnya atau bahkan mampu memberikan keturunan? Adam tak pernah peduli dengan rasa cinta dan semacamnya.
Segera saja ingatannya tertuju pada waktu sesaat sebelum ia berangkat menuju ke gereja tadi dan itu adalah moment dimana Charles Gotta Lewis bersama Michelle Donald meminta Adam untuk memberi mereka cucu secepatnya.
Adam Lewis mengambil borgol besi dari saku celana khaki yang ia pakai. Berangsur naik ke atas tempat tidur. Lantas dengan cepat menangkap kedua pergelangan tangan kecil Shirley Murray yang masih lagi berusaha menutupi area sensitifnya.
Ia membawa kedua pergelangan tangan itu ke belakang. Tanpa memedulikan teriakkan keras Shirley Murray.
"Nooo.... Adammm... Nooo... Lepaskan tangankuuu... Ini sakittt... Adammm... Sakittt...!"
Tapi hasil dari rengekkan Shirley, tetap saja tak membuahkan hasil apa-apa. Karena Adam semakin beringas dan menghempaskan tubuh Shirley ditempat tidur.
Jujur saja, kendati Adam Lewis adalah seorang pemilik sindikat pembunuh bayaran ternama di Britania Raya dan selalu mendapat julukan 'Malaikat Kematian' yang bahkan sangat tidak suka menyakiti perempuan, terlebih wanita yang memang tidak memiliki kesalahan apa-apa padanya? Entah mengapa kabut gairah itu tetap muncul begitu kuat dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANCHESTER, LOVE & TEARS [END]
RomanceKonflik hati, terasa semakin pelik mana kala segala cobaan yang datang menerpa kedalaman perasaan, sama sekali tak bisa dipecahkan dengan baik. Rasa egoisme tinggi, ditambah sebuah konspirasi congkak demi kepentingan logika dan kesenangan mata duni...