chapter 4

1K 21 1
                                    

Sore ini aku pun mandi lebih awal dari biasanya karna hari ini aku ada janji dengan dia iya kak Dani dia ingin mengajakku keluar malam ini. Selesai mandi aku pun langsung shalat asar setelahnya aku memilih pakaian mana yang ingin aku pakai aku sangat binggung dan sibuk. Senmua pakaian aku keluarkan dari dalam lemariku aku memilihnya di depan kaca lemariku. Dan aku jatuh hati dengan baju gamis berwarna peach beserta kerundungnya. Aku pun bersiap setelah melaksanakan shalat magrib dan mulai memoleskan bedak ke wajahku tetapi tidak terlalu tebal hanya sedikit dan memberikan kesan natural.Tapi sangat berpengaruh pada wajahku dan itu pun membuat aku terlihat cantik.dan aku pun siap setelah jam 18.20.aku sengaja bersiap lebih cepat supaya dia tak menungguku tak lama suara motor pun terdengar dari arah depan rumah ku. Mungkin dia dan benar saja dia datang tepat waktu.

Dia datang memakai baju kemeja berwarna putih dan jelana bahan berwana hitam tetapi tetap memberikan kesan casual. Aku tak pernah melihatnya mengenakakn celana jeans. Mungkin ia tak suka memakainya aku pun tak memperdulikannya karna menurutku dia tetap tampan di mataku dan itu memberikan kesan berbeda dengan laki laki lain di luar sana.

Dia pun langsung mengetuk pintu rumahku
Tok.... Tok.... Tok.....
"Asslamualaikum"sambil mengetuk pintu rumah ku

Nenekku pun menjawab dan segera menghmiri pintu dmembukakan pintunya. "Ya walaikumsalam"membuka pintu itu dan nenekku langsung memberikan senyumnnya ada laki laki itu. "Eh... Nak Dani asti mau jemut latifah ya dia udah siap kok dari tadi"candaan nenekku membut laki laki itu un tersenyum dan berhasil membuat pipiku merah karna menahan malu.

Aku pun langsung keluar kamar dan nmenemuinya

"Udah siap ayo langsung berangkat ajah nanti ke malaman"ujarnya sambil tersenyum.

Aku pun langsung mengangukannya dan kami pun berpamitan pada nenek dan kakek. Dan kami pergi pada malam itu. Kita pergi menggunakakn kendaraan bermotor. Dan walaupun kita naik motor tapi tetap kita jaga jarak karnaa kak Dani bukan tipe laki laki modus yang suka ngegas ataupu ngerem mendadak.selam di Perjalannan dia mengajak ku mengobrol .mengobrol apa saja padaku supaya tudak ada kecanggungan di antara kita.aku dan dia berhenti untuk makan makanan ke sukaan ku. Walaupun kita makan di pinggir jalan tapi tetep pemandangan di malam hari itu indah banyak bintang bintang.setelah itu aku di ajaknya ke pinggir pantai jujur aku belum pernah ke pantai di malam hari itu indah. Setelah itu kak dani memberikan jagung bakar ih enak pas banget suasananya.

Aku pun berterimakasih dan tersenyum padanya.

"Makasih ya fah udah mau nemenin aku malam ini"ujarnya sambil menatapku.

Dan aku pun hanya bsa tersenyum.

Aku pun langsyng melontarkan pertanyaan yang bodoh "emangnya gak punyak pacar ya"

Dia pun langsung menoleh kepada dan menaikan alisnya.

" em maksudnya... Kan kalo aku jalan sama kakak emang gk ada yang cemburu" jawabku lega sambil menyembunyikan rasa salah tingkah ku karna ku menanyakan hal bodoh seperti itu.

Laki laki itu pun hanya menjawab dengan tawa. "Gak kok kakak blom punya pacar, lgian juga pacaran itu gak ada manfaatnya cuma buang buang waktu ajah".ujarnya sambil tersenyum pada

Dengan sebisa mungkin aku pun membalas senyuman itu walaupun hati ku hancur. Karna harapanku tak mungkin menjadi kenyataan. Mengapa hatiku serasa sesak seperti tak bisa bernafas padahal udara di sini sangat sejuk. Malam ini membuatku bahagia tapi malam ini juga membuatku sangat kecewa, kecewa karna harapan ku terlalu berharap padanya.

Waktu sangat cepat sekali belalu jika bersama orang yang kita sayangi. Kak Dani pun mengajakku pulang karna sudah malam. Dia pun mengantarku pulang dan langsung pamit pada nenekku karna sudah malam.

Sejak malam itu aku dan kak Dani pun semakin dekat karna dia hampir setiap hari datang ke rumah nenekku. aku tak tahu kak Dani datang ke sini karna aku atau memang hanya ingin menemui nenekku.

Hari di manah yang aku sangat takuti pun datang. Yaitu hari di manah aku harus berpisah dengan nenekku dan kakekku. Aku harus pulang ke Jakarta untuk menjalani rutunitasku sebagai pelajar. Tapi aku sangat sedih tapi sedih kali ini beda tidak seperti biasanya jika aku ingin pisah dengan nenekku dan kakek. Yah mungkin aku sedih karna aku ingin berpisah dengan kak Dani. Tapi ke manah dia kok tumben gak biasanya dia belom datang jam segini padahal aku udah bilang sama kak Dani kalo hari ini aku mau pulang tapi kemanah si dia. Masa aku pulang tanpa liat dia dan pamitan rasanya sangat berat sekali meninggalkan kota Tanggerang. Ayah ku pun menjeput ku mau tak mau aku harus segera pulang tanpa pamitan padanya.
Sedih... Pasti ada.
Kak maaf aku pergi tanpa pamit pada mu.
Ya ALLAH aku mohon jaga dia di mana pun dia sekarang.
ini lah caraku mencintaimu, hanya dengan doa.

Aku mulai hari ku seperti biasa. Bangun jam 03.00 untuk salat tahajud dan aku tak pernah bosan menyebut namamu dalam sujud dan doaku.

"Ya Allah maafkan aku karna aku mengagumi salah satu hamba-MU.
Aku tak mampu menaha rasa rinduku padanya.
Di saat aku rindu, aku hanya bida berdoa untukknya karna doa cara ampuh menyampaikan rindu padanya.
Ya Allah aku titip rinduku padanya."

Hari hari terasa sulit sekali aku jalani. Tapi aku percaya allah akan memberikan ku kesempatan bertemu dengannya jika kami berjodoh.Tapi aku tak tahu walaupun aku tak pernah bertemu dengannya mengapa perasaan ku tak pernah berkurang padanya malah bertambah setiap harinya. Mungkin karna Allah menjaga hati dan cintaku untuknya.
Tapi apa kakDani merasakan hal yang sama padaku. Hanya ENGKAU yang mengetahuinya.

cinta dalam istiqorohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang