Harapan,

2.9K 39 10
                                    

Harapan

Satu kata yang mau tidak mau

Terima tidak terima selalu kita Rasakan

Harapan timbul dari hal hal sederhana

Dia yang selalu ada untuk kita,

Dia yang selalu membuat kita tertawa,

Dia yang selalu hadir di hari hari kita,

Bahkan, saat dia hanya sekedar tau nama kita, kita sudah bisa menaruh Harapan kita padanya.

-

Aira,

Kisahnya saat ini mengenai seorang gadis yang tiba tiba merasakan Cinta, Gadis yang sebelumnya bisa berteman dengan siapa saja, dapat mudah bersahabat dengan siapa saja, tiba tiba merasakan Cinta.

Cerita Cintanya saat ini berbeda,

Aira merasakan Cinta itu ketika sang Sahabat yang sering berbagi tawa dengannya tiba tiba menemukan Cintanya, tapi bukan darinya. Saat saat Bahagia yang sahabatnya rasakan sudah tak pernah di bagikan kepada Aira. Aira merasakan sebuah Kehilangan dalam hatinya.

Hatinya tak tahu apa yang sebenarnya ia Rasa. Yang pasti Ia Terluka.

Aira berusaha melawan semua rasa yang ada didalam hatinya, Aira memendam semua rasa yang Ia miliki, Aira ingin bersikap seperti biasanya, tetapi setiap bertemu dangannya, hatinya semakin lama semakin terluka.

Aira ingin mencoba menghilang untuk sementara, tapi Aira belum mampu melakukannya. Aira tidak menginginkan sahabatnya menyadari apa yang selama ini Aira rasakan. Karna menjauh pasti menimbulkan tanda tanya yang besar dari sahabatnya.

Hati Aira selalu mengatakan kebalikan dari yang Aira rasakan pada saat itu, saat di depan sahabatnya Aira mampu tertawa, jauh di hati Aira, Ia merasakan sebuah luka, yang semakin waktu bukannya semakin mereda, malah justru semakin mendalam merasakan luka.

-

Prila,

Seorang gadis yang sangat ingin menjaga Hatinya, Ia paham betul jika hatinya harus ia jaga. Prila sudah berusaha, tetapi perlakuan dari seorang yang dulu pernah hadir disetiap hari harinya semakin membuatnya nyaman, Prila semakin Lupa, Bahwa hatinya perlahan lahan terancam karna kenyamanannya.

Prila tanpa sengaja menaruh Harapan kepada Lelaki itu, Prila Berharap Lelaki itu benar benar bisa menjaga hatinya, Prila tiba tiba merasa memiliki tujuan yang sama dengan lelaki itu. Tetapi, harapan yang Prila rasakan tiba tiba sirna. menyisakan luka di dalam hatinya.

Ia yang selalu ada untuknya ternyata hanya singgah untuk menghilangkan kekosongannya. Saat ia sudah menemukan sebuah pulau untuk Ia singgahi, ia pergi kepulau tersebut dan meninggalkan Prila yang hanya berperan menjadi pelabuhan kapal nya untuk sementara.

Nyatanya, Prila siap menjadi tempat kapal itu tinggal, dengan sebuah pelabuhan, Prila siap menyediakan apapun yang kapal itu inginkan. Prila ada disana, selalu disana untuk nya. Tetapi Ia memilih pergi, entah untuk mencari pelabuhan yang lain. atau mungkin menemukan sebuah pulau yang diharapannya.

Pelabuhan itu masih disana, berharap ada kapal lain yang akan singgah, dan benar benar mampu untuk menerima sebuah pelabuhan itu dengan apa adanya. Atau mungkin pelabuhan itu tetap mengharapkan sang kapal yang telah pergi itu untuk kembali.

Pelabuhan itu hanya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Kapal yang akan datang nantinya, siapapun itu. Karna nyatanya, Pelabuhan hanya bisa menunggu sang Kapal datang, ia tidak bisa menunjukkan dirinya, hanya mengandalkan Hembusan Angin, Deburan Ombak, dan Tangan Tuhan yang membawa Sebuah Kapal untuk tinggal dihatinya.

Ya...Untuk Tinggal, bukan sekedar Singgah.

-

Aliva

Aliva sudah mengerti tentang Cinta, Ia sudah menemukan sebuah Cinta. Tetapi, Aliva sering merasakan luka. Ya. Cinta dan Luka memang selalu berjalan beriringan. Ketika Luka dan Cinta terlalu rumit dan menyakitkan, Kita bisa memilih untuk bertahan, atau mungkin melepaskan.

Hati yang semula Utuh hanya untuk Cintanya, perlahan mulai membuat hati Aliva memudar. Hati yang memudar tersebut seringkali terselip cinta yang lain, entah itu sebuah cinta, atau hanya sebuah Harapan.

Saat harapan bisa muncul dengan begitu mudahnya, Harapan untuk sesuatu yang baru selain cintanya. Harapan terlalu mudah singgah di hati yang sedang memudar. Tanpa peduli siapa yang sedang berusaha singgah, mungkin bukan Ia yang sengaja singgah. Namun hati kita yang terlalu rapuh untuk menanggapi sesuatu yang kebetulan sekedar melintas.

Harapan yang Aliva rasakan saat ada seorang pria yang Tiba-tiba hadir di setiap harinya terasanya nyata. Harapan tersebut terasa begitu Indah, sebenarnya Aliva paham bahwa harapannya tersebut sulit untuk menjadi nyata, Tetapi, Ia tetap melanjutkan Harapan nya.

Dan benar, Pria yang sedang melintas benar benar hanya menyisakan sebuah Kenangan. Kenangan yang mereka lalui berdua, bersama sama, kini sudah habis masanya. Terkadang Aliva ingin meninggalkan semua kenangan itu, Karna Kepergian Pria itu benar benar meninggalkan luka bagi Aliva.

Luka yang Aliva rasakan adalah kesalahannya, bukan kesalahan Pria itu. Lalu bisakah Aliva menyalahkan Pria itu ? Tidak. Atau, Apakah ini kesalahan Cintanya, yang membiarkan hatinya Pudar dan mudah untuk mengharap kepada pria lain selain kepada cintanya ? Tidak.

Itu hanya sebuah Harapan yang memang tak seharusnya Aliva sandarkan. Bisakah Cintanya membuat Hatinya utuh kembali setelah kepergian Pria itu ? semoga~

Jangan BersedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang