Chapter 10

1.2K 51 0
                                    

Amara berjalan melewati ruang tamu rumah nya tampak sepi ralat bahkan selalu sepi ia menghela nafasnya saat menuju dapur melihat makan malam diatas meja makan yang selalu penuh tapi tidak tersentuh satupun ia berjalan melewati meja dan membuka lemari es menumpahkan air mineral ke dalam gelas lalu meminum nya pikiranya terputar saat kejadian di saat alvaro mengatakan perasaan nya lebih tepatnya menembaknya. Ia masih berpikir semoga jawaban yang ia berikan tidak salah mengingat semua hal yang mereka lalui tidakkah sejalan dan mereka baru di katakan mengenal. Amara meletakkan gelas di atas meja makan berjalan menenteng tas nya menuju kamar, memasuki kamar bernuansa baby blue dengan aksesoris boneka teddy bear sebagai wallpaper kamarnya.

Meletakkan tas nya di kursi meja belajar dan melepaskan kaus kakinya beralih ke seragam dan menanggalkan tanktop berwarna putih berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, selang 20 menit amara selesai dengan rutinitasnya dan beralih menatap layar ponsel yang sedari tadi bergetar, ia menggeser tombol kunci dan membuka apl line yang notif dari kontak baru.

Unknown : Malam pacar

Unknown : Lagi apa?

Unknown : Sibuk yah?

Unknown : Sayang udah tidur?

Unknown : Besok aku jemput yah? Kaya biasa

Read 20:15

Amara mengerutkan keningnya pasalnya ia tidak menambahkan siapapun di kontak line nya.

Amara : Siapa?

Unknown : Siapa? Kamu tanya aku siapa?

Amara : Emang lo siapa?

Unknown : Jangan bilang kamu belum add line aku , astaga!

Amara : Lo siapa sih?

Amara berdecak kesal

Susah amat perasaan bilang nama!

Unknown : Alvaro, baby !

Asta---

Amara : Sorry gue nggak tau 😂

Alvaro : It's okay, besok aku jemput, kamu tunggu aku.

Aku kamu?

Amara : Iya

Alvaro : Lagi apa?

Amara : Tiduran

Alvaro : Ikutan dong

Amara : Mesum, wtf -,-

Alvaro : Aku serius sayang

Amara menahan senyumnya saat melihat balasan pesan dari alvaro.

King And Queen ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang