0. Prologue

17.5K 1K 152
                                    

Salah satu mahasiswa di universitasnya terlihat sangat normal-bukan. Keperawakannya sangat tampan, tubuhnya terbentuk dengan otot tetapi selalu memilih untuk menutupinya dengan pakaian berlengan panjang yang longgar. Wajahnya sungguh tampan tetapi yang membuatnya menjadi unik adalah netranya. Netranya memiliki warna yang normal tetapi pupilnya-jika kalian lihat baik-baik berbentuk berbeda dengan manusia biasa. Ketika pupil manusia berbentuk bulat miliknya terlihat seperti tombak-panjang jauh dari kata bulat.

Karena sejak awal dia bukanlah manusia-dia hanya menyamar menjadi manusia. Dia adalah-

Dewa ular.

Bagaimana ceritanya aku dapat bertemu dengan dewa ular yang sangat egois dan semua perintahnya mutlak dituruti? Itu sebenarnya bukanlah cerita yang romantis atau bahkan menarik tapi aku akan tetap menceritakannya khusus untuk kalian.

Seharusnya aku memang tak perlu menyayangi hewan. Bahkan jika itu harimau pun andai jika dia terluka akan kuobati. Jika harimau pun kuobati maka bagaimana dengan anak ular yang kebetulan berada di pinggir jalan-berdarah seolah telah tergilas bermacam-macam roda. Saat itu instingku langsung mendekatinya dan membawanya ke rumah-mungkin karena anak ular itu mengetahui bahwa niatanku itu bukan untuk melukainya lebih lanjut dia sama sekali tak memberontak maupun menunjukkan taringnya.

Ah-kebetulan orangtuaku dokter hewan jadi aku mengetahui banyak cara mengobati hewan. Andai kala kalian bingung bagaimana aku mengobatinya.

Kemudian aku mengobatinya dan membawanya tidur bersamaku karena ku berpikir dalam kondisi pemulihan mungkin anak ular itu akan sulit menaikkan suhu tubuhnya ketika pagi datang dan aku tak ingin ia harus memaksakan dirinya untuk naik ke atas tempat tidurnya dalam keadaan seperti itu. Anggap saja aku berlebihan-tapi sepertinya anak ular itu senang sekali dapat berada di sampingku-dalam pandanganku dia seperti tersenyum.

Dan disanalah aku bertemu dengannya.

Kalian pun dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika bangun dan menyadari banyak ular di sekitarmu? Kaget? Jangankan kaget-aku bahkan bisa pingsan di tempat jika tak menyadari selanjutnya terdapat seseorang dengan bentuk tubuh yang sama layaknya manusia biasa berada di samping tempat tidurmu. Itu yang sebenarnya membuatku makin terkejut-hendak bangkit tetapi banyaknya ular di kakiku menahanku. Ku melihat netra makhluk itu-merah pekat. Bukan warna netra yang seharusnya dimiliki manusia secara alami dan sepertinya dia pun tak memakai lensa kontak berwarna. Apalagi pupilnya-sama sekali tak manusiawi.

Erotic Folklore Story [kv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang