7. Bonus (Prologue)

5.3K 325 30
                                    

Melihat bagaimana keadaan rumahnya menjadi lebih ramai daripada sebelum kedatangan Jungkook dan anak buahnya yang terkadang memiliki bermacam-macam kepribadian sampai dapat membuat suasana menjadi lebih ramai—terkadang Taehyung berpikir bagaimana rasanya menjadi salah satu anak buah Jungkook. Dapat dikatakan dia ingin merasakan rasanya menjadi seekor ular kecil.

Melirik Jungkook yang mengatakan bahwa dia akan pergi berjalan-jalan sejenak sudut bibirnya tertarik. Mendengar pintu tertutup, dia langsung berjongkok di depan dua anak buah Jungkook yang tengah bermain poker. Bagaimana cara mereka memegang kartunya? Entahlah, jangan tanyakan itu kepadaku.












"Biarkan aku menjadi salah satu dari kalian." Ucap Taehyung dengan suara berbisik.










"Apa maksudmu, manusia? Call." Balas salah satu dari keduanya, sama sekali tak menatap manusia itu karena terlalu sibuk dengan permainan mereka.




"Lagipula, kita tak bisa seenaknya mengubahmu menjadi bentuk lain tanpa persetujuan tuan kami—dua keping." Ucap anak buah satunya melanjutkan perkataan lawan mainnya, ekornya dengan lincah memajukan dua keping permen sebagai bentuk gestur ia mempertaruhkannya.


Ah—Taehyung mengerti kemungkinan ini akan terjadi.

Bagaikan memiliki telinga hewan pada kepalanya, kedua anak buah tersebut menjadi resah dengan raut kesedihan yang terpancar pada wajah Taehyung. Keduanya saling menatap, seolah berdiskusi menggunakan kekuatan telepati.


"Kalaupun mau kita harus memakai hukum pertukaran eksistensi. Kalau kau tak masalah dengan itu—mungkin aku bisa mengusahakannya." Anak buah yang terakhir kali mempertaruhkan dua keping permen meletakkan kartunya, "Apakah kau mengerti hukum pertukaran eksistensi, manusia?"


Tentu saja Taehyung akan menggeleng. Mana mungkin dia mengerti hukum dengan logika dari makhluk non-manusia...


"Singkatnya. Aku mengambil wujudmu dan kau mengambil wujudku. Apa itu bisa dimengerti?" tanya anak buah itu.


"Kenapa kita tak saling bertukar jiwa saja?" tanya Taehyung heran. Dia pikir hanya dengan bertukar jiwa atau bisa dikatakan bertukar tubuh akan lebih mudah daripada harus mengambil wujud satu sama lain.


"Tidak... Semudah itu untuk hanya melakukan sekedar pertukaran tubuh terutama antara dua jenis makhluk yang berbeda... Masalahnya adalah tubuhku ini merupakan manisfestasi dari sihir tuanku dan saya rasa membiarkan eksistensi yang tak bisa menggunakan sihir menjadi memiliki tubuh hanya berisi sihir itu tak akan berakhir baik."


Taehyung memiringkan kepalanya sedikit ke kiri, kurang paham dengan penjelasan dari anak buah itu tetapi anak buah lainnya dengan cepat segera menanggapi penjelasan itu dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti—mungkin.


"Ibaratnya adalah kalian hanya akan saling meminjamkan cangkang luar. Wujud merupakan bentuk eksistensi makhluk hidup makanya itu disebut dengan hukum pertukaran eksistensi. Jangan dipikirkan terlalu berat."


Dilihat dari cahaya wajah manusia itu, sepertinya dia sudah mengerti maksudnya. Setelah mengerti dia makin meminta untuk cepat melakukannya dan membiarkannya merasakan sensasi menjadi seekor ular kecil berwarna putih dan mata merah darah.

Tangan Taehyung bersentuhan dengan kepala kecil ular tersebut, karena mereka tetap membutuhkan kontak fisik meskipun itu hanyalah sentuhan paling kecil. Anak buah itu bergumam, mengucapkan berbagai kata yang tak mampu dimengerti oleh Taehyung—mungkin itu adalah mantra sihir. Mata merah darahnya itu ditutup oleh selaput tipis yang tak berbeda jauh dengan sisa warna kulitnya, kemudian suatu sensasi yang sulit dijelaskan muncul dalam lubuk hati Taehyung. Sebuah lingkaran dipenuhi oleh berbagai tulisan simbol dan bentuk tak logis muncul di bawah kaki mereka kemudian cahaya menyelimuti mereka—cliché.

Saat Taehyung membuka matanya kembali, semuanya terasa begitu besar bahkan sofa tempat dimana anak buah Jungkook bermain poker menjadi jutaan kali lebih besar. Pandangannya ia luruskan dan melihat tubuhnya sendiri di depan matanya sendiri.




Whoa!




Mereka telah bertukar—! Sekarang Taehyung memiliki tubuh yang sama dengan para anak buah Jungkook! Anak buah lain yang awalnya sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung berdatangan—bersorak akan keberhasilannya menggunakan teknik sihir yang termasuk cukup rumit.


"As expected—pimpinan memang berbeda."


Sementara kebanyakan sibuk memuji anak buah yang sudah dalam bentuk tubuh Taehyung, beberapa diantara mereka mempertanyakan apa yang akan Taehyung lakukan dalam wujud seperti itu dan dengan riangnya dia menjawab,


"Tentu saja aku akan mencoba menyamar menjadi salah satu dari kalian dan melihat bagaimana kegiatan sehari-hari dia."


Menghasilkan suatu perasaan resah dari anak buah Jungkook yang telah menjadi Taehyung. Dengan kata lain—dia juga harus menyamar menjadi Taehyung selama manusia itu sibuk melihat kegiatan sehari-hari tuannya?

Bayangkan jika tuannya mengetahui hal ini—sepertinya tubuhnya akan terbelah lagi.




Tapi manusia itu terlihat begitu antusias sampai dia pun tak tega untuk meminta kembali wujudnya. Jalani saja deh...

.

.

.

Tbc?

Hanya sebuah kegabutan hqq dan sekalian juga mau update book ini meskipun ga langsung berhubungan dengan part sebelumnya dan super pendek

Mood aku ancur sekali hari ini, tapi malah bisa menghasilkan 700 words dalam waktu 40 menit (kalau ga salah sih) wkwk kemaren-kemaren malah samsek ga ada:v

See you~


Ve

6 Mei 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Erotic Folklore Story [kv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang