5. Phoenix and Incubus?

5.3K 372 37
                                    

Phoenix-sebuah makhluk dari mitologi Yunani. Memiliki bentuk sebagai burung dan memiliki elemen api di dalamnya, menurut beberapa sumber dirinya memiliki kepribadian yang sangat unik sejak dari awal hidupnya. Saat mereka mencapai umur yang menurutnya tua ia akan membakar dirinya sendiri dan membiarkannya terlahir kembali dari kecil. Misterinya adalah-apa ketika ia lahir kembali, ingatan mengenai kehidupan sebelumnya ikut terbakar atau terjadi sesuatu yang tak kita dan phoenix sendiri ini tak tahu?

Beginilah hal menarik mengenai makhluk-makhluk ini jika menjelma menjadi manusia-semakin banyak misteri dari mereka sedangkan misteri dalam bentuk asli mereka masih memiliki banyak misteri. Dan mereka tak akan terpengaruh oleh kekuatan makhluk lain sebagaimana mereka bukan manusia.

Itulah yang terjadi pada malam itu. Sialnya, makhluk itu tengah berjalan untuk pulang ketika pada detik yang sama dengan kejadian di tempat lain manusia di hadapannya tiba-tiba berhenti bergerak seolah waktu berhenti. Awalnya dia tak menyadarinya dan memikirkannya, memilih untuk melangkahkan kakinya berhubung rumahnya hanya beberapa meter lagi. Tetapi ketika ia masuk ke dalam rumah dan melihat jam dindingnya berhenti total, langsung memeriksa jam tangannya dan yang terakhir-

Ponselnya pun seolah membeku.

"A-ada apa ini? Kenapa semuanya berhenti berfungsi?"

Memberi pertanyaan entah ke siapa, berpikir bahwa ada sebuah benda meski benda mati akan menjawab pertanyaannya. Karena benar-benar semua tidak ada yang berfungsi, seolah semua makhluk hidup dan benda mati yang dibuat oleh manusia berhenti bergerak. Melihat ke luar jendela dimana rembulan bulat masih tetap menyinari bumi namun ia menyadari sesuatu setelah berjalan di teras-

Bulan itu tidak mengikuti arah berjalannya.













Waktu benar-benar terhenti.

Nyut!

"AHK!?"

Kepala belakangnya berdenyut sakit dan perlahan seluruh kepalanya terasa sakit, kedua tungkainya seketika terasa lemas dan terjatuh ke atas rerumputan halus. Tangan kirinya mencakar rerumputan itu sampai tanah kotor masuk ke dalam sela kukunya untuk meringankan rasa sakit pada kepalanya karena rasanya-sakit sekali. Lebih sakit daripada merasa sakit kepala karena terlalu banyak tekanan batin.

Tetapi berbagai macam pandangan muncul ke dalam penglihatannya. Semuanya begitu kabur dan hampir tak bisa dilihat dengan jelas tetapi yang jelas-ia dapat melihatnya dan mendengarnya-

"Phoenix."

"AUGH!!"

Kepalanya kembali berdenyut sakit, sekarang jauh lebih parah dibandingkan sebelumnya. Matanya mulai berair karena semua rasa sakit dan juga penglihatan yang dilihatnya, tangannya sekarang mencakar dinding terasnya sampai hampir berasa kukunya hampir patah dan terlepas meskipun secara hukum alam seharusnya menempel dengan kuat pada daging di bawahnya.

"Makhluk yang abadi-ya?"

"Semua luka akan sembuh dalam sekejap."

"Meskipun kepalanya terpotong sekalipun."

"Benar-benar sebuah-makhluk abadi."

Rasa sakit itu kembali datang dan akhirnya-

Kukunya terlepas dari dagingnya.

Rasa sakit pada jarinya langsung mendominasi, rasanya sangat sakit seolah sepertinya sekarang rasa sakit itu akan terus ada sampai akhir hayatnya. Dalam beberapa detik tak ada yang disembuhkan hampir saja bibirnya membentuk senyuman mengetahui bahwa dirinya adalah manusia tetapi senyum itu meleleh menjadi sebuah ekspresi ketakutan-

Erotic Folklore Story [kv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang