4

172 19 0
                                    

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi makan dan menonton film. Awalnya sih ingin pergi ke taman hiburan, tapi Leo harus kembali ke Seoul sore hari. Tiba-tiba ada yang harus ia urus disana , di tempat kerjanya. Ya, walaupun hanya pergi makan dan menonton aku sangat senang, yang penting bersama Leo iya kan?

Seperti biasa dia jalan dengan jarak yang cukup jauh dariku. Es batu tetaplah es batu, harus ada yang mencairkannya.

“Taekwoon oppa. Mau nonton dulu saja ya.” Aku mengaitkan lenganku di lengannya. Dia terkejut dan melebarkan matanya.

Lebih baik aku yang memulainya.

“Hm? Boleh.”

Kami terus berjalan menuju bioskop dengan saling bergandengan. Tiba-tiba langkah Leo terhenti di depan toko baju. Tanpa berbicara apapun dia langsung masuk ke toko itu. Bukankah toko itu adalah toko wanita?

“Eh, untuk siapa?” Tanpa menjawab dia langsung terhenti di depan rak baju dan mengambil sebuah dress satu lutut berwarna pastel. Lalu menempelkannya di tubuhku.

“Untukku?” Dia masih diam dan sekarang mengambil baju yang lainnya. Warnanya masih sama tapi berbeda model lengan.

“Ya~~ Leo.” Dia sekarang berjalan menuju tempat sepatu dan melihat-lihat. Dia mengambil sebuah sepatu terbuka dengan hak pendek, warnanya mirip seperti gaun yang tadu dia pilih .

“ Tolong nomor 39.” Dia menunjukan sepatu itu pada petugas toko.

“Leo ssi.” Aku terus memanggilnya, namun dia tidak berkata apapun.

“Ini tuan.” Sang petugas memberikan sepasang sepatu yang diminta.

“Coba ini dan gaunnya. Jangan banyak bicara.”

“Leo, apa ini?” Aku hanya melongo sambil melihat sepatu dan gaun yang sudah aku pegang sekarang.

“Jangan banyak bicara- dan panggil aku oppa.” Dia berbisik ke telingaku dan berhasil membuat bulu kuduk ku berdiri.

“Ne. Leo- Leo oppa.” Aku geli sendiri memanggilnya oppa selain dalam bercanda.

Setelah aku mencobanya aku memperlihatkannya pada Leo, ia berbisik “Cantik.” Dengan suara yang menggoda.

Setelah ke toko baju kami melaju ke bioskop dan film yang kami pilih adalah horror. Leo sebenarnya ingin menonton film action tapi aku ingin film horror. Dengan memainkan batu gunting kertas, akhirnya kami menonton film horror karena aku yang menang.

“Aaaaaa.” Dia menjerit dan bersembunyi padaku. Oh, ini kelemahanmu leo oppa.

Aku benar-benar tidak fokus menonton karena Leo sering menempel dan menjerit jerit padaku.

Aku terkejut seorang Jung Taekwoon yang keren dan populer di lapang sepak bola bisa selemah ini terhadap film horror.

“Hahaha.” Aku tertawa keras sambil menepuk nepuk dadaku.

“Sssst.” Dia terlihat malu dan terus mencubit cubit lenganku.

“jadi itu kelemahanmu. Hahaha. Tidak disangka.”

“Ssssttt, kau mau makan apa? Aku belikan.”

“Hmmm, disitu saja bagaimana.” Aku menunjuk sebuat resto yakiniku yang ada tak jauh dari kami.

“Boleh.”

Kami segera melaju ke resto itu, perut kami sudah berisik seperti diskotik.
Sambil menikmati hidangan, kami sedikit berbincang.

“Leo. Ah maksudku leo oppa.”

“Hm? "

“Kapan kau pindah kesini?”

“Sekitar dua minggu mungkin.”

“Baiklah, kabari aku.”

“Ri.”

“hm?”

“Setelah ini langsung pulang tidak apa? Aku antar. Tiba-tiba pertemuannya  di percepat.”

“Tidak masalah.”

“Baiklah. Oh ya, aku ke toilet sebentar ya.”

“ya.” Dia langsung berdiri dan pergi ke toilet.

Aku senang . Kata kata berakhir tak ada lagi dipikiranku. Perjuanganku seakan menghasilkan perkembangan yang membuat senyum ini tak kunjung pudar .

*drrrt
Aku mengecek ponselku, tapi tidak ada apa-apa.

*drrt
Aku melihat ponsel Leo yang tak jauh dari milikku. Aku menatap layarnya dan muncul pop up pesan. Tapi-

“Taekwoon-ah.”
*drrt
“Aku tunggu lagi di apartemenku.”
*drrt
“ Aku sayang padamu <3”
Tertulis nama Eunji

Apa ini? Tunggu lagi? Dia datang ke apartemen wanita? Kata kata Sayang?

Dadaku sesak, rasanya mulai panas dan air mataku jatuh.
Apa maksudnya ini.
Hingga aku tak sadar bahwa Leo sudah datang.

“woori- kau tak apa?”

“Terimakasih. Aku pulang.”

“Tun-tunggu.”

Mengapa kau lakukan ini padaku. Apa kurangnya aku untukmu. Usahaku seakan akan sia-sia. Untuk apa aku bertahan hingga sekarang.

Tolong jelaskan Taekwoon. Buatlah aku percaya padamu, kumohon aku tak mau merasa bodoh. Tolong yakinkan aku, karena kata mengakhiri pun kembali muncul di pikiranku.


Love Letter ✔ Leo Vixx FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang