*drrrrt
Taekwoonie 💙 : Dimana?
“Aish!” Aku melemparkan ponselku ke meja dan kembali meneguk alkohol dari sloki.
Taekwoonie 💙 : Pulanglah! Aku di depan apartemenmu!
“Kalau kau ada dirumahku aku tidak akan pulang. Pabo!” Aku kembali meneguk minuman itu, kali ini lebih banyak dari yang sebelumnya.
Taekwoonie 💙 : Aku membatalkan meetingku!! Cepat pulang!!
“Meeting lebih penting dari pada aku, kau pulang saja ke apartemen wanita itu.”
Taekwoonie 💙 calling 📞
“pabo!!!!!” aku menekan tombol reject frustasi
“Tinggalkan aku seperti biasanya, pabo!!!” aku meneguk kembali minuman itu namun sekarang dari botolnya. Aku merasakan panas ditenggorokanku tapi aku bisa merasa lebih baik.
“Stop it!” seseorang memegang tanganku dan menaruh botolnya di meja.
“Hakyeon~~ jangan hentikan aku.” Aku hendak meraih botol itu, tapi-
“Baiklah aku yang akan meminum semuanya.” Dia meraih botol itu dan meminumnya.
“Jangan! Kau tidak bisa meminum alkohol kan?” aku berdiri dan mengambil botolnya.
Kepalaku sedikit pusing.
“kau peduli padaku? Harusnya kau peduli itu pada dirimu!” matanya membulat dan wajahnya memerah, aku bisa melihat urat leher yang lumayan kencang. Dia sedang marah padaku.
“Apa yang terjadi padamu? Lihat berapa botol yang kau minum? Pulang!” dia membayar semua minumanku kemudian menarik tanganku dan mengajakku keluar.
Aku hanya menurut karena tubuhku lemas sekarang.
“Aku tidak mau pulang, ada Leo disana.”
“Kenapa? Bukankah itu bagus? Dia jarang mengunjungimu kan?”
“Tidak tidak mau! Aku tidak mau menemuinya!” aku menarik tanganku yang digenggam hakyeon.
“Woori! Jangan keras kepala! Masuk mobil. Ceritakan di dalam mobil, aku akan membantumu menyelesaikannya.”
Aku menuruti perkataan Hakyeon untuk masuk ke mobil dan menceritakan apa yang terjadi.
Mengingat ini sudah pukul 11 malam.
“Leo, dia selingkuh.”
“Mana mungkin orang dingin seperti dia. Memang ada yang bisa bertahan selain dirimu? Haha.”
“Aku tidak bercanda. Aku melihat pesan dari eunji. Kau tau siapa dia?”
“ Eunji? Tentu saja aku tau. Dia mantan Leo.”“Mantan??” Aku benar tidak percaya, ternyata dia punya mantan.
“ Waktu sma, tapi hanya sebentar. Dia tidak sesabar dirimu, tenang saja.”
“Bagaimana aku bisa tenang!”
“Leo mencintaimu, pasti ini salah paham.”
“Aku tidak yakin. Bahkan dia tidak pernah mengatakannya padaku.”
“Cinta bukan hal yang perlu dikatakan, tapi di buktikan benar?” Aku hanya terdiam dan mencoba menelan perkataan Hakyeon yang ada benarnya.
“Sudah ku katakan aku tidak mau pulang!!” Aku berteriak dalam mobil Hakyeon saat dia mengarahkan jalan mobilnya ke rumahku.
Hakyeon menepikan mobilnya tepat di beberapa meter apartemenku.
“Woori dengar!” Dia memegang kedua bahuku dan memaksa kedua mataku untuk menatapnya.
“Temui Leo, bicaralah dan selesaikan semuanya. Arasseo?”
“Hakyeon ah, hkkkssss.” Aku memeluknya dan aku tak kuasa menahan air mataku untuk jatuh dengan derasnya.
“Menangislah, sampai air matamu habis dan tidak ada yang tersisa di depan Leo. Arasseo?” Aku menumpahkan semua air mataku di pundak hakyeon.
Namun beberapa saat-
*tok tok
.... aku melihat Leo sedang mengetuk kaca mobil tepat di dekat Hakyeon. Hakyeon melepaskan pelukannya dan keluar mobil. Aku hanya bisa melihat dan mendengar mereka dari dalam.
Sebenarnya aku tidak terlalu mendengarkan apa perbincangan mereka pada awalnya.
Akhirnya aku memutuskan keluar dari mobil dan berniat untuk pulang ke apartemen yang sudah tak jauh dari sini. Aku tidak mau mencampuri urusan mereka, pada awalnya tapi-
*bugh
Aku mendengar sebuah suara tinjuan.
Ternyata Leo memukul Hakyeon di pipinya.
“KAU TAU KAN DIA PACARKU!” Suara Leo yang lembut kali ini benar berbeda. Suara yang keras dan ku merasakan sebuah amarah.
“JUNG TAEKWOON! HENTIKAN!” Aku berteriak dari tempatku yang berada di depan mobil. Ia menolehku dengan mata yang sedikit memerah dan aku melihat sebuah butiran bening bak berlian di ujung matanya.
Aku tidak perlu memperdulikannya ..
Aku membalikan tubuhku dan menyeret tubuhku untuk segera ke apartemen. Aku hanya tak kuasa dengan semua ini, apa yang harus kulakukan, apa yang harus ku katakan, siapa yang harus ku bela.
Aku tidak tau.Air mataku terus berjatuhan mengiringi langkahku menuju apartemen, tanpa disadari ada sesuatu mengalir di hidungku. Aku mengusapnya dengan tangan.
Darah*brug
Semuanya menghitam, aku merasakan dinginnya aspal dan angin malam yang berhembus.
Hal itu adalah hal yang terakhir aku ketahui pada malam itu.***
Kolom curhatan author
Greget banget ingin selesain ini ff -_- tapi hutang ff ku terlalu banyak. Bhak.
Btw part selanjutnya masih bingung mau aku publish atau ga. Masalahnya adalah rated 😂
Atau aku private aja ya. Lol.Semoga malam ini bisa aku putuskan mau di gimanain itu part.kkk.
Sekian
![](https://img.wattpad.com/cover/113070909-288-k946466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter ✔ Leo Vixx Fanfiction
FanficLove Letter Mencintai seseorang bukan hal yang mudah Begitu pun memendam perasaan selama 4 tahun juga bukan hal yang mudah Ketika telah mendapatkannya pun sulit untuk dipertahankan Perjalanan cinta yang sulit untuk memulainya juga mengakhirinya N...