¡dua

2.3K 298 19
                                    

Sehun mendorong nampan makannya dengan wajah tidak suka.

"Ayo Sehun,makanlah." Luhan yang duduk di depan Sehun kembali mendekatkan nampan ke hadapan Sehun.Dan terus begitu.Sehun mendorong dan mendorong nampan makannya.

Luhan menghela nafas."Sehun ini sudah pukul 10,kamu harus makan.Setelah itu kita terapi."

"Tidak mau." jawab Sehun datar.

"...Sehun makanlah!" Luhan agak meninggikan suara nya.

"TIDAK MAU!!" tanpa Luhan sangka,Sehun balas membentaknya.Sehun mendorong nampan nya dengan keras sehingga sup yang ada di mangkuk tumpah ke tangan Luhan.

"aduh," Luhan meringis kesakitan sambil menggenggam punggung tangan nya yang melepuh.

"..Do-dokter Xi." Sehun langsung meraih tangan Luhan,ia menaruh tangan Luhan yang melepuh itu di depan wajahnya.

"Maafkan aku,maafkan aku..." Sehun terus mengucapkan kata maaf sambil menggenggam tangan Luhan.Wajahnya terlihat ketakutan.

"Trauma Sehun akan muncul bila ia melihat orang di sekitar nya kesakitan."

Luhan mengingat kata-kata Boa tempo hari.Memang,karena penyebab trauma Sehun adalah melihat Yujin kekasihnya tewas dengan mata kepala sendiri,Sehun tidak akan kuat melihat orang di sekitarnya kesakitan karena dia akan selalu teringat akan Yujin.

"Tidak apa Sehun.Ini tidak sakit.Kamu jangan takut." Luhan menenangkan Sehun.

Tapi Sehun tidak bergeming,ia masih saja gemetaran dan berkomat-kamit tidak jelas.Akhirnya Luhan memutuskan untuk membawa nampan makan Sehun ke kamarnya.Sehun akan makan bila keadaan nya sudah tenang, pikirnya.Ia pun segera meminta Chanyeol dan Jongin untuk membawa Sehun ke kamarnya.Mereka berempat pun meninggalkan ruang makan pasien.

freak

"Sehun,kamu tahu bila kamu tidak makan maka kamu akan sakit bukan?" Luhan mencoba membujuk Sehun.Karena di kamar pun Sehun tetap tidak mau makan.

"...Sehun ayolah..." Luhan memasang tampang memelas.Sehun menatap mata rusa Luhan intens lalu membuka mulutnya.

Sehun menunjuk kearah mulutnya yang terbuka.Luhan sempat bingung tapi kemudian ia mengerti.Sehun minta disuapi.

"Kalau kamu minta disuapi seharusnya dari tadi Sehun,makanan nya sudah dingin." gerutu Luhan.Dia menyendokkan nasi juga lauk yang ada di piring.Lalu menyuapi Sehun makan.Sehun tersenyum sambil terus mengunyah.

"Apa kamu selalu minta disuapi seperti ini sama orangtuamu?" tanya Luhan.

Sehun menggeleng."Aku benci eomma dan appa ku,dokter.Gara-gara mereka aku dikurung di sini."

Sehub mendongak keatas,kearah langit-langit kamarnya."Aku tidak tahu kenapa aku dikurung disini, aku hanya ingin bersama Yujin saja. Tapi suami istri brengsek itu memisahkan ku dari Yujin."

Luhan menggigit bibir. Sehun menoleh ke arah Luhan dengan senyum lebar. "Yujin itu yeoja yang sangat cantik sepertimu,dokter Xi.Kalau aku keluar dari gedung sialan ini akan kukenalkan dia padamu.."

Luhan selalu tak mampu melihat wajah bahagia Sehun setiap kali dia membicarakan Yujin. Sehun tidak bisa menerima kenyataan bahwa Yujin telah tiada sehingga Yujin terus berputar di kepalanya dan akhirnya dia berhalusinasi.

"Kau tahu,Yujin pasti sedih karena tidak bisa bertemu denganku.Makannya aku harus cepat-cepat keluar dari sini," Sehun menatap keluar jendela dengan malas.

freak [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang