!tiga belas (END)

3.6K 277 51
                                    

5 tahun kemudian, 20 Mei 2018

Suasana kota Denpasar pagi ini sangat menyenangkan, tidak terlalu ramai dan bising.Dan itu sudah cukup membuat senyum cantik Luhan mengembang sempurna.

Jam dinding rumahnya menunjukkan pukul delapan pagi dan Luhan baru menyelesaikan kegiatan mandinya.Ia meraih sisir dan kuncir rambut dari laci lalu menyisir rambutnya perlahan dengan sebelah tangan,sementara kakinya melangkah mendekati jendela.

Luhan membuka tirai jendelanya dan membiarkan cahaya matahari pagi masuk.Mata rusa Luhan menyusuri kebun kecil miliknya yang terletak di depan jendelanya, dan lagi-lagi senyumnya mengembang.

Mata rusa Luhan menyusuri kebun kecil miliknya yang terletak di depan jendelanya, dan lagi-lagi senyumnya mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia bisa merasakan Ruffle dress polkadot berwarna navy yang ia kenakan tertiup angin yang menghembus.Saat Luhan sedang menguncir kuda rambutnya terdengar suara bel berbunyi.

"Yaa," sahut Luhan.Ia meletakkan sisirnya lagi di laci lalu buru-buru menghampiri pintu rumah lalu membukanya.

"Pagi, Luhan!" sapa Minseok riang.Di tangannya ada sebuah kantung plastik.

"Pagi juga, Min.Ada apa kesini pagi-pagi? Ayo masuk!" Luhan mempersilahkan Minseok untuk memasuki rumah.

"Jongdae minta dibuatkan Blayag Raja*.Aku buatnya kebanyakan jadi sekalian buatmu saja.Aku kurang suka Blayag," ujar Minseok sambil mengangkat kantung plastik di tangannya. "Kamu belum sarapan kan?"

"Terima kasih Min, iya kebetulan belum.Aku makan, ya? Kamu mau kubuatkan apa?" Luhan tak bisa menyembunyikan senyumnya saat menuangkan kuah Blayag ke dalam mangkuk.Aroma nikmat Blayag langsung menguar di indera penciumannya.Luhan memang sangat menyukai Blayag.

"Aku mau goreng telur saja.Tenang, aku bisa sendiri." Minseok membuka kulkas milik Luhan, lalu menggigit bibir bawahnya saat melihat stok telur Luhan hanya tersisa dua buah saja.

"Wah, telurnya tinggal dua.Tidak jadi, deh."

"Lho, kenapa? Tidak apa-apa, besok juga aku mau belanja bulanan," tukas Luhan.

"Benaran tidak usah.Aku juga tadi sudah sarapan sih," Minseok nyengir. "Aku temani kamu makan saja ya."

"Ya sudah deh.Tapi kalau pingin sesuatu yang ada di kulkasku, ambil saja ya?"

"Iyaaa."

Luhan mulai menyuap nasi Blayag nya dan memasang ekspresi menikmati.Itu membuat Minseok antusias.

"Bagaimana? Enak?"

"Iya, enak sekali Min.Yakin nih tidak mau? Masa' tidak mau coba masakan sendiri."

freak [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang