¡sembilan

2.1K 253 21
                                    

Luhan memperhatikan dirinya sendiri di cermin toilet.Memastikan apa penampilannya sudah rapi atau belum.

Setelah menyisir rambut lurusnya untuk yang kesekian kali, segaris senyum terpatri di wajah cantik Luhan.Gadis itu terlihat amat bahagia karena hari ini ia kembali bekerja.Dan tentu saja ia akan bertemu lagi dengan Sehun.

Saking semangatnya, Luhan bangun pagi-pagi buta dan berangkat ke panti pagi sekali.

Tiga hari di Busan membuat Luhan amat rindu dengan pasien tampannya itu.Ia juga tak sabar untuk memberikan Sehun oleh-oleh yang telah ia beli di Busan kemarin.

Luhan meraih sebuah kantong kecil dari tasnya.Kantong kecil yang berisikan gelang oleh-oleh untuk Sehun.

"Aku akan amat senang bila Sehun menyukainya," batin Luhan.

Setelah memastikan kerapian penampilannya sekali lagi, Luhan keluar toilet dengan rasa percaya diri penuh.

Beberapa orang lewat menatap Luhan dengan tatapan aneh karena Luhan tak berhenti tersenyum.Termasuk Jongin yang lewat bersama Kyungsoo.

"Pagi,Lu!" sapa Kyungsoo ramah.

"Pagi," Luhan melebarkan senyumnya.

"Apa terjadi sesuatu yang menyenangkan padamu, Lu? Daritadi senyummu tak kunjung luntur." Jongin memiringkan kepala.

"Haha, aku hanya senang." Luhan tertawa kecil.

"Ada apa? apa ini tentang hubunganmu dengan Minho?" bisik Kyungsoo.

Luhan termangu, lalu menggeleng.

"...Tidak.Aku juga, saat ini tak ingin bertemu dia dulu."

Jongin dan Kyungsoo mengangkat alis serempak.

"Lho, kenapa?"

"Bukan hal yang penting, kok."

"Kalian bertengkar?" Kyungsoo bertanya dengan nada serius. "Atau dia melakukan sesuatu padamu?"

"Tidak! Dia baik.Tapi aku hanya tak ingin bertemu." Luhan meyakinkan Kyungsoo dan Jongin yang tampak curiga.

"Yasudah.Tapi kau berhutang cerita padaku, ya!"

Setelah itu Kyungsoo dan Jongin melambai kepada Luhan kemudian berlalu.

Ya, Luhan sudah memutuskan akan menjaga jarak dulu sekarang ini dari Minho.Baginya ini keputusan terbaik.Entah, firasat Luhan mengatakan orang itu agak aneh.

Luhan merogoh dalam tasnya, lalu mengeluarkan secarik struk yang disana tertulis nomor Shi Xun Bakery itu.

Kemarin malam, sepulang dari Busan, Luhan telah menghubungi nomor tersebut.

Luhan berbincang dengan si Tuan penjaga kasir.Beliau bilang ingin menyampaikan banyak hal yang takkan bisa disampaikan melalui telepon.

Tuan itu memperkenalkan namanya.Oh Yeon Seok.Luhan semakin dibuat heran karena Tuan Yeon Seok mempunyai marga yang sama dengan Sehun.

Tuan Yeon Seok bilang, ia beserta istri dan anak perempuannya yang telah ditemui Luhan pula, akan pergi ke Seoul secepat yang mereka bisa.Karena mereka harus mengurus bisnis mereka dahulu.Sekarang mereka sedang mencari orang untuk membantu mengurus bisnis Bakery mereka selagi mereka pergi ke Seoul.

Tuan Yeon Seok juga bilang, kalau ia dan keluarganya tak bisa ke Seoul dalam waktu dekat, ia akan mengirim surat saja pada Luhan.Katanya, ia akan menjelaskan semuanya di surat itu.Luhan memberikan alamat lalu perbincangan telepon itu selesai.

Ada sesuatu yang membuncah dalam dada Luhan.Ia sudah amat penasaran tentang siapa keluarga Oh di Shi Xun Bakery itu, apa hubungan mereka dengan Minho dan juga Sehun.

freak [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang