janji

85 32 37
                                    

Celia berjalan malas menaiki tangga rumahnya, setelah seharian ini ia bergulat dengan pelajaran yang menurut nya sangat "menyusahkan".

"Cell udah pulang? Ganti baju terus makan ya?" Seru mommy nya.

Tanpa menjawab ia meninggalkan ibunya yang sedang berada di dapur itu.
Begitulah Cel jika ia sedang bad mood dia akan mengacuhkan orang yang disekitarnya. Padahal, Cel sebenarnya adalah orang yang sangat perhatian dan juga peduli kepada orang sekitarnya.

Bahkan saking pedulinya Cel, para pria yang Cel pedulikan dan Cel perhatikan selalu salah menduga bahwa Cel mempunyai perasaan khusus.

Karena sikap nya itu juga sebagian orang selalu memanfaatkan kebaikan Cel.

Celia merebahkan dirinya di kasur beralaskan sprai berwarna jingga dengan menatap ke arah langit langit kamarnya yang ia sengaja diberi hiasan berupa sekumpulan foto fotonya dan juga foto orang orang yang ia sayangi.

"Huhhh!" Napas berat Celia membuat ia semakin merasa sebagai manusia yang paling menyedihkan. Entah mengapa tapi hari ini celia benar benar merasa seperti itu, bahkan tanpa mengetahui mengapa ia merasa menyedihkan.

Jika ia sudah merasa seperti itu, ia sangat ingin memutar waktu mengubahnya menjadi pukul 16.30 atau pun pada waktu mendekati senja. Agar dia bisa mengadu keluh kesahnya kepada senja. Agar ia bisa menenangkan hati dan pikirannya kepada senja. Ya benar menurut Celia senja adalah teman terbaiknya.

Namun nyatanya ketika ia melirik jam tangan berwana peach nya, disana tertera bahwa saat itu masih pukul 14.30 .
Butuh waktu berjam jam untuk melihat indahnya senja.

Namun lama kelamaan matanya semakin berat, ia merasa kantuk dan saat itu lah celia pun tertidur lelap.

***
"Liat kan? Senja indah kan Cel? Sama indahnya kaya kamu. Menurut aku senja dan kamu adalah hal yang paling aku sukai paling aku tungguin setiap detiknya" ucap lelaki kecil yang kira kira berumur 9 tahun itu seraya menunjuk langit yang berwarna indah berwarna.

Celia hanya tersenyum sambil menatap lelaki itu sebentar, lalu melanjutkan aktivitas nya melihat senja dengan penuh warna yang menjadi satu itu.

"Aku jadi suka senja deh"
Ucap Celia tanpa menoleh ke arah lelaki kecil itu.

"Iya, kamu harus suka Cel, jadi pas kamu ketagihan buat liat senja setiap harinya, Kamu juga akan inget aku, karena aku yang buat kamu suka senja ini, aku dan senja juga pernah jadi bagian hidup kamu Cel".

"Tapi aku ga perlu inget kamu, soalnya aku bakal liat senja terus setiap harinya sama kamu".

"Hidup itu berubah ubah Cel, begitu juga keadaan, di masa yang akan datang mungkin kita gaakan sedeket ini mungkin di lain waktu juga bukan aku yang menjadi teman untuk liat senja ini cel." Ucap lelaki itu panjang lebar.

"Nah, gimana pun kita kedepannya kamu jangan pernah lupain aku ya Cel? Janji?" Sambungnya sambil menyondorkan kelingkingnya untuk tanda janji nya mereka.

Celia pun membalas kelingking itu dengan kelingkingnya yang sama sama dikaitkan satu sama lain. "Janji!" Ucap Cel tegas.

Dengan secara tiba tiba ditarik kelingking Celia oleh lelaki kecil itu sembari satu tangan kirinya menarik bahu cewek cantik itu maju ke arah depan dan...

"cup"

sebuah kecupan singkat yang membuat Celia sontak kaget.

***

"Celllll bangunn kamu ga akan ke pantai?" Setengah beteriak mommy celia membangunkannya.

"Ahh" Celia bangun dengan semangat. Tanpa basa basi ia langsung keluar kamar dan berniat melihat senja.

" Cel makan dulu, kan kamu belum makan dari pulang sekolah malah langsung tidur aja" "itu lagi ganti dulu pakeannya Cell, masih pake baju seragam itu" mommy Celia berlari mengikuti jalannya anak sulungnya itu.

"Engga deh mom, pengen langsung ke dermaga aja. Nanti aku makan abis pulang dari sana aja ya" ucap Celia tanpa menoleh ke arah mommy nya.

"Eh dasar anak ini, kamu bisa liat sunset kapan aja Cel, besok juga masih bisa, kesehatan kamu yang penting yang harus dijaga Cel!" Mommy Celia mulai agak meninggikan suaranya.

Celia menghentikan langkah nya ia menoleh ke arah belakang mendapati mommy nya yang juga ikut berhenti berlari "iya oke Cel bakal makan Cel juga bakal ganti baju, tapi Cel mohon sama mommy jangan pernah larang Cel buat liat sunset setiap harinya". Mommy nya hanya bisa diam tanpa bicara.

Celia kini berjalan menuruni tangga dengan memakai baju berwarna peach sangat serasi dengan jam tangan yang sedari tadi ia pakai, juga dengan rok pendek berwarna putih dan bergelombang membuat dirinya nampak lebih cantik dan juga anggun.

SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang