Anyeeeong chingudeul, kali ini sparkbae hadir membawa fanfiction pendek.
Cerita panjangnya pantengin judul lain aja kaya River Flow atau ga Decision.
Fanfiction 'pendek' berseri ini hanya selingan semata pas aku capek mikir ini Eunji sama Chanyeol di River Flow asiknya diapain ya?
so, selamat menikmati Sneezing Love ya
hacim
***
Eunji terbangun di atas ranjang di dalam ruangan berukuran 3x3 meter. Tubuhnya masih lemas, lunglai tak berdaya. Sedikit tenaga tersisa dan banyak rasa kesal tersimpan di benaknya.
"Sialan kau Park Chanyeol!" rutuknya kepada sahabat karibnya. Ia sudah tau, alasan dirinya berada di ruangan berbau obat-obatan ini pasti dikarenakan sahabatnya itu. "Ya Tuhan, kenapa tubuhku selalu bereaksi bila mengenai si bodoh Park itu," keluh Eunji sambil merubah posisi tubuhnya dari tidur menjadi duduk menyender ke tembok
Terdengar langkah kaki dari luar, Eunji menoleh ke arah pintu asal sang suara. Pintupun terbuka. "Hey bodoh! Kapan sih kau berhenti membuatku cemas?" ucap Chanyeol sang empunya suara langkah kaki.
"Memangnya aku memintamu untuk mencemaskanku?" jawab Eunji dengan kesal.
"Kenapa nada bicaramu mengesalkan?" Chanyeol berjalan maju dan memposisikan diri duduk di samping Kasur Eunji. "Harusnya aku yang kesal, Jung Eunji! Kau masuk UKS lagi, dan kau selalu bersikap baik-baik saja bila aku menghampirimu." Mata Chanyeol menatap lurus ke dalam mata Eunji.
"Aku memang baik-baik saja," jawab Eunji sambil menundukan kepalanya, 'aku akan baik-baik saja bila kau di sampingku Park Chanyeol' ucap Eunji dalam hatinya.
"Lihat... Lihat... Kau mengalihkan pandanganmu! Ada yang kau sembunyikan dariku Jung Eunji," dengan spontan Chanyeol berdiri dan menunjuk ke mata Eunji.
"Pergilah Chanyeol, kau masih ada kelas dan aku masih ingin beristirahat," kembali mengambil posisi tidur, Eunji menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.
Tidak ada respon dari Chanyeol, Eunji tidak berani membuka selimutnya dan menatap Chanyeol. Ia takut Chanyeol mengetahui sesuatu yang ia rahasiakan. "Chan, apakah kau masih disini?" tanya Eunji ragu, masih bersembunyi di balik selimutnya. "Chan...?" panggilnya untuk memastikan.
Eunji melihat bayangan tangan menghampiri puncak kepalanya, jantungnya berpacu berpuluh-puluh kali lebih cepat, ia yakin wajahnya sudah memerah. Ia takut Chanyeol membuka selimutnya. "Beristirahatlah!" Tangan besar itu mengacak-acak pucuk kepala Eunji. "Aku pergi," suara langkah kaki terdengar, suara pintu tertutup tertangkap oleh indra pendengaran Eunji, jantungnya berpacu kencang seakan-akan sebentar lagi meledak, Eunji merasa waktunya berhenti. Tubuhnya terasa sangat sehat, tidak seperti orang yang baru saja pingsan beberapa jam lalu.
***
2003
Gadis kecil itu memanjat pohon apapun dengan mudah, berpindah dari satu jenis pohon ke pohon lain. Persis seperti seekor monyet. Gadis itu Eunji, Jung Eunji, si anak perempuan super kuat yang paling ditakuti di perumahannya.
"Dasar Chan anak mami, matanya empat lagi!" dari atas pohon, Eunji kecil menyaksikan teman sekelasnya sedang di jahili, "Chanyeol anak mami, Chanyeol anak mami," kalimat itu terus mereka ulang seakan-akan mereka baru akan berhenti saat Chanyeol sudah menangis.
"Hey kalian!" Panggil Eunji membuat Chanyeol dan ketiga anak pengganggu itu mendongakkan kepala dan melihat sumber suara. "jangan ganggu teman sekelasku!" teriak Eunji sambil melompat, membuat tiga anak sok jagoan itu lari ketakutan.
"Eunjiya, gomawo huaaaaaa hiks hiks," ucap Chanyeol sambil menangis di pelukan Eunji.
"He.. heeeeyyy, Park.... Park Chanyeol, aku sesak!" Eunji mendorong tubuh Chanyeol.
"Mianhae," ucap Chanyeol lemas
"Hentikan! Kau itu Namja, tidak seharusnya cengeng dan lemas. Kau harus kuar sepertiku!" ucap Eunji kecil dengan mata berapi-api.
Chanyeol terdiam seperti berpikir, "Baiklah! Aku akan menjadi namja, namja sesungguhnya. Aku akan lebih kuat darimu, dan aku akan menjadi penyemangatmu Eunjiya. Seperti kau yang kini menyemangatiku Eunjiya."
Park Chanyeol benar-benar tumbuh menjadi seorang namja sesungguhnya. Tubuhnya tinggi, wajahnya tampan, permainan gitarnya sangatlah baik, dan ia menjadi kuat seperti janjinya dulu. Lalu bagaimana dengan Eunji? Jung Eunji masih menjadi yeoja seperti yang dulu. Cantik, energik, dan masih kuat.
Tetapi bak sihir di siang bolong, ucapan Chanyeol waktu kecil menjadi sebuah kenyataan, Chanyeol yang tenar dimata para Yeoja itu menjadi lebih kuat dari sahabatnya. Ketenaran Chanyeol jugalah yang membuat Eunji menjadi semakin lemah.
***
Woori High School, 2017
Eunji dan Chanyeol berada ditingkat akhir. Reputasi Eunji termasuk baik, dia dikenal sebagai yeoja tomboy yang cantik. Banyak namja mendekatinya, dan tentu saja semuanya ia tolak. Sedangkan seorang Park Chanyeol, dengan wajah tampannya tumbuh menjadi seorang idola yang disukai oleh lebih dari setengah wanita di sekolahnya, pasti disetiap kelas ada saja yang menyukainya.
Awal semester dua dimulai, Chanyeol yang bereputasi si tampan pemikat hati mendapat banyak hadiah awal tahun. Tapi tetap saja Chanyeol akan meminta bantuan Eunji untuk membuka hadiah dari para pemujanya. Karena sesuai moto hidup Chanyeol, kebahagiaan Eunji adalah kebahagiaanku, begitu juga sebaliknya. Jadi, kado Chanyeol bisa dibilang kado milik Eunji juga.
"hey, bantu aku!" ucap Chanyeol di hadapan Eunji yang sedang makan, "Eunji jangan makan terus, ayo bantu aku membuka hadiah tahun baru dari para yeoja ini."
"Hacim," untuk kesekian kali tubuh Eunji bereaksi dengan Park Chanyeol, "Andwe, aku lapar!" Eunji melanjutkan makanannya.
"Ayolah Eunji," Chanyeol duduk berhadapan dengan Eunji, memasang ekspresi paling imut agar Eunji mau membantunya.
"Kau mengganggu makan siangku, bodoh." ucap Eunji ketus.
"Eunjiya, inikan sudah menjadi rutinitas kita. Membuka hadiah awal tahun, valentine, ulang tahun dan natal dari para yeoja itu bersama,"
"Hacim," Eunji menyeruput lendir kental di saluran pernapasannya.
"Jorok sekali yeojaku ini. Pakai ini," Chanyeol menyodorkan sapu tangan kepada Eunji, Eunji hanya diam tidak menerima sapu tangan milik Chanyeol. Ia kesal karena Chanyeollah tubuhnya menjadi lemah dan seperti pengidap sinusitis stadium akhir. "Cepat keluarkan ingusmu itu," jari telunjuk dan jempol milik Chanyeol yang terlapisi sapu tangan sudah menekan hidung Eunji, "Palli paboya!" Eunjipun mengeluarkan lender menjijikan itu dari hidungnya.
Dengan wajah cemberutnya, Eunji menatap Chanyeol. Bibirnya yang terlipat membuat tawa Chanyeol pecah. "Hahahahaha ada apa dengan ekspresimu itu Eunji hahahaha," Chanyeol tertawa sampai perutnya terasa sakit dan lalu ia berhenti tertawa.
"Jangan panggil aku YEOJAMU!, Park BODOOOOH!!!" dengan kesal Eunji berdiri lalu pergi.
Chanyeol mentap punggung Eunji yang pergi meninggalkannya, "apa aku salah? Diakan Yeoja dan kita bersahabat dari kecil." Keluhnya sambil menggaruk kepala bagian belakang kuping yang sebenarnya sedang tidak gatal. "Ah sudahlah, mungkin dia sedang kedatangan tamu bulanannya. Yang penting aku dapat makan gratis!" saat ini sepering nasi goreng yang tak dihabiskan Eunji sudah jatuh ke tangan Chanyeol yang siap menyantapnya.
***
TBC
VOMMENT YA, this is so absurd yaw, but i hope kalian semua mau membacanya love you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SNEEZING LOVE [Complited] | {Park Chanyeol X Jung Eunji}
FanfictionKisah dua orang sahabat yang saling membutuhkan satu sama lain