Anyeeeong chingudeul, kali ini sparkbae hadir membawa fanfiction pendek.
Cerita panjangnya pantengin judul lain aja kaya River Flow atau ga Decision.
Fanfiction 'pendek' berseri ini hanya selingan semata pas aku capek mikir ini Eunji sama Chanyeol di River Flow asiknya diapain ya?
so, selamat menikmati Sneezing Love ya
hacim
***
Tubuh mungil milik yeoja tomboy itu terbangun dari tidur yang rasanya cukup Panjang dan menenangkan. Hangat, seluruh tubuhnya merasakan hangat yang berasal dari tangan kirinya. Perlahan yeoja itu membuka matanya yang sudah lama tertutup, sepasang mata indah miliknya menangkap bayang wajah seorang namja yang sukses membuatnya tergeletak lagi dibangsal unit kesehatan. Terlihat raut cemas dan khawatir tergambar sempurna di wajah namja itu saat ini.
"eunjiya, gwencahana?" Tanya namja itu sambil menggenggam erat tangan Eunji.
"ne Chan, aku sudah tidak apa." Yeoja itu menjawab dengan lembut. Selembut rasa terimakasihnya pada namja yang sudah mengisi ulang energinya.
Chanyeol melepas tautan tangannya dengan Eunji, dan hal itu membuat raut Eunji langsung berubah sedih. Yeoja itu sungguh tidak ingin melepas tautan tangan itu. "KENAPA KAU MASIH BERTANDING DISAAT SEDANG SAKIT?! KAU JADI PINGSAN BEGINIKAN!!!" Jelas terlihat Chanyeol sangat khawatir dengan keadaan Eunji.
Eunji menjawab ucapan Chanyeol dengan tatapan sinis langsung ke mata Chanyeol, yeoja itu sungguh kesal pada Chanyeol. Memang karena siapa dia menjadi lemah seperti itu?
"Hey jangan memandangiku seperti kau akan membunuhku ya!" Canyeol menutup mata Eunji degan telapak tangannya yang besar.
"Hiyak Park Chanyeol Pabboyaaa!" Teriak Eunji sambil menepis tangan Chanyeol dari wajahnya.
Chanyeol kaget, matanya terbelalak sempurna "A----ada apa denganku?" tanyanya terbata.
Chanyeol menatap Eunji dengan bingung, mata indah Eunji mulai berkaca-kaca. Chanyeol tau bila saat ini sahabatnya sedang menahan rasa sakit. Namun karena seorang Park Chanyeol itu bodoh, ia tidak tau bagian tubuh mana dari Eunji yang sebenarnya sedang sakit. "Eun.... Eunjiyaaaaa, gwenchana?" ucapnya tertatih karena ia tidak ingin melukai Eunji lebih lagi dan melihat sahabat terbaiknya itu menangis.
Setetes air mata mengalir di pipi Eunji, "Kau Bodoh! Kau jahat, kau bilang mau menonton pertandinganku. Kau kan tau aku sedang sakit dari kemarin. Kau malah hilang entah kemana, kau bodoh hiks.... Kau malah....." Eunji menghentikan ucapannya, otaknya masih berpikir dengan logis. Tidak mungkin ia bilang bahwa ia menyaksikan kelakuan bodoh Chanyeol yang menjadi alasan megapa ia pingsan hari ini.
Eunji lebih memilih menangis dengan kencang ketimbang membongkar kartunya di hadapan Chanyeol, "HIKSSSS KAU BODOH PARK CHAN... HIKSSS...." Hanya kalimat dan tangisan itu yang mampu ia lontarkan.
"Berhenti menangis Jung Eunji. Jelaskan padaku apa yang aku lakukan, tadi kau bilang aku malah apa?" Eunji tidak menggubris ucapan Chanyeol, iya terus saja menangis. Chanyeol geram dengan tingkah sahabatnya itu. Chanyeol memegang kedua pipi Eunji, mengarahkan pandangan yeoja itu tepat ke arah matanya. Mengunci tatapan Eunji pada kedua manik matanya. "Apa yang ku lakukan Jung Eunji? Jelaskan!" Tegas dan menawan, ya itulah gambaran Chanyeol saat ini. Tingkahnya sukses membuat tangis Eunji berhenti dan menyisakan isakan kecil.
Saat ini Jung Eunji sedang grogi, ia merasa kecanduan dengan sentuhan sahabatnya itu. Ia sadar, mulai sekarang ia tidak akan sanggup berpisah dari sahabatnya. "Ka-----kau ma---malah berbohong," jawab Eunji masih tersendu.
"Aku datang yaaa, tapi telat." Ucap Chanyeol polos membela diri, "aku tidak pernah membohongimu bodoh," Memang benar seorang Park Chanyeol tidak pernah berbohong pada seorang Jung Eunji. Bahkan sampai segalanya ia ceritakan pada Eunji, dan pada umumnya setelah ia bercerita Eunji akan jatuh sakit.
Eunji menggeleng, membuat tangan Chanyeol yang berada di pipinya juga ikut bergerak. "Bukan itu," lanjut Eunji.
"Lalu Apa?"
"Kau bohong akan janjimu. Kau pernah bilang akan selalu menyemangatiku. Tapi kau sama sekali tidak menyaksikanku tanding," Eunji tidak berbohong bukan? Absennya Chanyeol juga adalah salah satu alasan yang membuat Eunji menangis, ya meski bukan alasan utama.
Menangis tidak membuat Eunji lega barang sedikitpun, hatinya masih merasakan pilu.
Dengan tangan kiri yang masih menempel di pipi Eunji, Chanyeol mengacak-acak rambut Eunji dengan tangan kanannya. "Kalau sedang sakit seperti ini kau berubah menjadi seorang yeoja, Eunjiya. Membuatku gemas!" kembali Chanyeol mengacak-acak rambut Eunji.
"kau selalu saja seperti ini, bercanda terus!" Eunji menepis tangan Chanyeol dari wajahnya.
Chanyeol tidak akan pernah marah jika seorang Jung Eunji berlaku kasar padanya. "Baiklah aku akan berubah menjadi serius sekarang. Mulai sekarang aku akan menjagamu dan menyemangatimu dengan penuh kekuatan!" janji seorang namja, namja dengan sejuta karisma yang siap ia sebar keseluruh sekolah.
***
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
SNEEZING LOVE [Complited] | {Park Chanyeol X Jung Eunji}
FanficKisah dua orang sahabat yang saling membutuhkan satu sama lain