IX - Jarak

256 57 0
                                    

selamat menikmati Sneezing Love ya

hacim

***

Matahari terbenam, Eunji tertidur dengan tentram hingga sang fajar datang kembali. Eunji bangun dengan sebuah keyakinan baru, ia yakin harus menjaga jarak dari teman nomor satunya itu. Menjaga jaraknya dari Park Chanyeol.

"Oh lihat siapa yang sudah kembali setelah beristirahat selama dua hari!" Riang Namjoo melihat kedatangan Jung Eunji. "Eunji Anyeong!!!"

"Anyeong Namjooya," jawan Eunji.

Kim Jongin menhampiri dengan gembira, "Sepertinya kau sudah sehat,"

"ne, mungkin berkat perlakuan baik seorang tuan Kim tempo hari,"

"Aaaaah, jeongmal?" Eunji membalas dengan anggukan, "kalau benar, apakah aku boleh meminta bayaran?"

"Tentu saja,"

"jeongmal?" Jongin berantusias.

"Ne ne, kau memang meminta apa dariku?"

"Baiklah, bagaimana kalau saat test beasiswamu aku yang menemanimu?"

Eunji kaget mendengar pemintaan Jongin, masa ada orang yang meminta bayaran namun terdengar malah ia yang direpotkan "em,"

"Tuh kan kau hanya memberikanku harapan palsu," Jongin berjalan menjauhi Eunji. Namja itu bepura-pura ngambek.

"Ah nenenene, iya kau boleh menemaniku. Kita bertemu disana ya,"

Jongin menghampiri Eunji kembali dengan semangat, "Ani! Tunggu aku di rumahmu jam 7 pagi. Aku akan menjemputmu!"

Eunji hanya mengangguk mengiyakan, "YASH! GOMAWO NONA JUNG!"

Disisi lain kelas, sepasang mata sedang memerhatikan Eunji dan jongin. Ia merasa kehilangan Jung Eunji, biasanya Eunji selalu bergantung pada dirinya. Tadi pagi ia berencana menjemput Eunji, namun kekasih barunya si Bang Minah menelpon dan meminta untuk dijemput.

***

"Ayo kita ke kantin," Jongin menghampiri Eunji yang sedang mengerjakan tugas dari Saem.

"Chamkan!" jawab Eunji dengan fokus kepada kertas yang ada di hadapannya.

"Eunjiya, tidak ke kantin?" Chanyeol juga datang menghampiri Eunji.

"Ah ne, setelah membereskan tugas ini ya. Tunggu sebentar lagi selesai," dan setelah beberapa saat Eunji selesai dengan kerjaannya. "Loh Park Chanyeol?" Eunji tidak sadar orang terakhir yang mengajaknya ke kantin adalah Park Chanyeol,"Bu-bukan Jongin?" Tanya Eunji kagok.

"Aku disini!" Chanyeol menggeser tubuhnya, sedari tadi tubuh tingginya itu menutupi Kim Jongin yang duduk menunggu Jung Eunji.

"Nah, kalau begitu aku akan ke kantin dengannya Chan. Kalau kau mau bergabung, bergabunglah" tawar Eunji.

Suara Bang Minah datang entah dari mana "Chan tidak akan ke kantin bersamamu ya!" Eunji melirik si pemilik suara, nafas Eunji seakan melambat. Bang Minah masuk ke kalas Eunji dan langsung mengaitkan tangannya dengan lengan Chanyeol. "Chagi aku menunggu di kelas tau!"

Eunji tersenyum, menutupi wajahnya yang perlahan menjadi pucat. "Aku suduh mengusirnya Minahyaa." Eunji menahan pusing yang tiba-tiba menghampirinya. "Ayo Jongin kita pergi," tanpa melihat Chanyeol dan Minah, Eunji menarik tangan Jongin.

"Kau tidak apa?" ucap Jongin sambil memegang kedua bahu Eunji dengan erat agar yeoja itu tidak terjatuh.

"ne Jongina, aku hanya butuh beristirahat"

"Baiklah aku akan membopongmu sampai ke UKS," Jongin terus memegang Eunji dengan erat.

"A—ani, bisakah kita ke perpustakan saja?"

Tanpa banyak bertanya Jongin hanya menurut, namja itu membawa Eunji ke bagian terpojok dari perpustakaan. Memberi ruang untuk yeoja itu beristirahat dalam kesunyian.

***

Jung Eunji Point of View

"aaaah Jongina, jangan mengacak rambutku!" Omelku untuk kesekian kalinya. Aku tidak tau apa yang telah terjadi dengan kehidupanku ini. Secara halus seorang Kim Jongin menggantikan Park Chanyeol. Biasanya Chanyeol yang akan mengacak rambutku, dan kini sudah diambil alih oleh seorang Kim Jongin.

"Ok ok baiklah," seakan menyerah ia mengangkat tangannya. Aku melihat ke arahnya, matanya memandangku dengan pandangan yang aneh namun menenangkan.

"WAE?!" Tanyaku sebagai perlindungan diri, dan namja itu hanya diam sambil tersenyum kepadaku. "Dasar aneh," ku julurkan lidahku untuk meledeknya. "Aku mau mengumpulkan essayku ini ke Saem ya, kau mau ikut atau menungguku disini?" Dia hanya diam, "Hey Kim, ayo jawab!"

Matanya memeberi respon, "aku diam di kelas saja ah, kau kan tau ruang guru itu zona merah bagiku. Toh kau akan segera kembali karena merindukanku," dia tersenyum dengan sebuah cengiran khas dirinya, dirinya yang terlalu percaya diri.

"Terserah kau saja, aku pergi ya. Bye Hitam!"

Tugas paling akhir siswa kelas tiga di sekolahku adalah membuat sebuah Essay, teman-temanku telah menyelesaikan essay mereka ketika awal semester kemarin. Namun karena kepadatan jadwalku, aku selalu lupa mengerjakan essay tersebut. Sampai akhirnya kemarin Saem menegurku, dan dalam semalam aku mampu menyelesaikan essay itu.

***

Bersambung

SNEEZING LOVE [Complited] | {Park Chanyeol X Jung Eunji}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang