Kamar Zilla.
"Zilla bangun yuk! Mama udah buatin makanan kesukaan kamu." Kata Rossa, ibu dari Sakura Byonazilla Xiera.
"Sebentar mah 5 menit lagi" kata Zilla sambil menarik selimutnya.
"Kamu lihat jam nak, sudah terlalu siang. Kamu harus sekolah" Rossa pun kembali membangunkan anaknya itu. Akhirnya Zilla pun bangun dari tidurnya secara terpaksa,mungkin karena dia memang suka bermimpi di malam hari.
"Mah, Zilla berangkat dulu yah udah telat nih" kata Zilla terburu buru sambil menggendong tasnya.
"Lho,kamu kan belum makan Zill,Mama udah buatin sarapan kesukaan kamu lho. Mama siapin yah,bawa ke sekolah" Rossa menyiapkan sarapan ke sebuah tempat makan untuk Zilla.
"Ga usah deh mah,aku mau beli di kantin sekolah aja, Assalamualaikum" Zilla pun pergi ke sekolahnya, berlarian mencari ojek karena waktu sudah menunjukan pukul 06.45 waktu yang sangat sedikit dan sempit bagi Zilla untuk pergi ke sekolah.
"Bang cepetan ya bang, udah siang nih,5 menit harus udah sampe yah!" Zilla menepuk nepuk pundak si tukang ojek.
Ojek yang di tumpangi Zilla melaju sangat cepat. Pintu gerbang sekolah belum di tutup, untung saja Zilla tidak terlambat. Karena ada ulangan Matematika jam pertama.
"Nih bang uangnya, makasih yah" kata Zilla saat membayar ongkos ojek.***
Sekolah.
Ketika bel masuk berbunyi. Zilla cepat cepat lari ke kelasnya,karena kalau tidak, guru mata pelajaran Matematika yaitu Pak Sukma akan marah besar,bagaimana tidak? 20 detik terlambat saja ketika Pak Sukma sudah berada di dalam kelas,siswa tidak boleh mengikuti pelajarannya.
Saat tiba di kelas. Zilla tidak melihat Pak Sukma. Zilla merasa heran.
Kemudian Zilla bertanya kepada Shareen,sahabat dekatnya "Reen, kok Pak Sukma ga dateng sih? Bukannya sekarang ulangan matematika yah?"
Shareen menjawab "iya emang ulangan, cuma kata Bu Yuli, Pak Sukma ada acara mendadak, jadi ulangannya di undur minggu depan"
"oh gitu ya oke deh" kata Zilla sambil tersenyum.
***
Halaman Kelas.
"Gue laper, udah jam istirahat kan? gimana kalo kita ke kantin, ayo please!" Zilla memohon kepada Shareen. Tentu saja dia kelaparan,sarapan saja tidak.
"Males dah gue,tiap ke kantin ada terus musuh bubuyutan gue" Shareen menjawab.
"Musuh bubuyutan? Maksud lo? Emang siapa? Ko lo ngga cerita ke gue sih" Zilla merasa heran.
Tentu saja selama ini,Shareen tidak bercerita soal masalah seperti itu.
"tuh si Zavy. Lo tau kan? Kenal kan? Nah dia tuh tiap detik bikin gue kesel mulu, pengen banget tuh gue tampar mukanya" kata Shareen menggerutu.
Zilla berfikir, mengingat ngingat nama Zavy. Dan akhirnya "Ohiya gue tau Zavy, pesilat terkenal itu kan di sekolah ini?"
Zilla mengingat Zavy, Seorang pesilat yang memang terkenal di SMA PADITRA.
Kemudian, Shareen memutar bola matanya dengan penuh kekesalan "males banget deh gue denger namanya MUAK!"
Zilla tidak peduli dengan delekan matanya itu. Dipikirannya hanyalah 'Makan' dan 'Kantin' .
"Ayo ah lu banyak omong mendingan ke kantin ayo buruan!" Zilla tetap memaksa Shareen untuk pergi ke kantin, tetapi Shareen tetap menolak karena alasannya itu.
"Ya udah serah deh gue pergi sendiri aja, tapi awas aja kalo lo nyusul. bye!" Zilla pun menyerah.
***
Kantin.
"Bu es jeruk sama batagor satu ya" Zilla berkata sambil mendengar perutnya yang berbunyi.
Tiba tiba,ada sosok lelaki yang datang kepada penjual yang sama. Lelaki itu memesan makanan dan minuman yang sama dengan Zilla. Zilla terus menatap lelaki itu karena merasa ada yang aneh.
"Kenapa lu liatin gue? Ada sesuatu dimuka gue?" Celetuk lelaki dengan tinggi kira kira 176cm.
"Eee.. eee.. engga ko. Kapan aku ngeliatin" Zilla menentang perkataan lelaki itu sembari melangkah ke tempat duduknya.
Tiba tiba, Ada sosok yang memanggil nama Zavy. Dan orang itu mengarah pada lelaki yang tadi memesan makanan sama persis dengan Zilla. Beberapa detik kemudian...
"Anjrit! Gue baru sadar itu Zavy. Ko gue bodoh banget ya anjrit ah tolong!" Cetus Zilla sambil menengok ke arah Zavy. Ya lelaki yang tadi dilihat oleh Zilla dikantin yang sama.
"Hp mana hp mana hp mana!!" Zilla dengan rempongnya mencari Hp yang padahal sudah lama ia genggam.
"Oke gue harus nelpon Shareen" Kata Zilla sambil mencoba menelepon Shareen. Tapi tidak angkat angkat.
Ya. Kagetnya Zilla adalah suatu kelebayan yang luar biasa.
***
Lapangan.
"Reen lu mau musik ga hari ini?" Tanya Zilla.
"Mau lah. Wajib. Bertemu pangeran kan. Haha" Jawab Shareen si anak tengil.
"Idih jijay banget anjir." Jutek si Zilla yang tak peduli dengan halunya Shareen.
"Kantin kuy" Ajak Shareen yang tiba tiba merasa lapar.
"Dih disuruh ke perpus juga" Celengeh Zilla. Memang sebenarnya pada saat itu Zilla dan Shareen disuruh bu Yuli untuk mengambil buku paket yang ada di perpus.
"Yaelah lu" Jawab Shareen menghela nafas.***
Ruang Musik.
Sore hari saat Zilla dan Shareen mengikuti Ekskul Musik terjadi percakapan
Zilla : "Reen, kalo boleh tau lo ada apa sama si Zavy? Sampe lo muak gitu ke dia? Emang masalahnya rumit ya? Segitunya lo"
Shareen : "Ya sebenernya sih sepele ya cuma gue rada enek aja gitu. Gue kan pernah deket sama si Zavy tuh, dia itu playboy banget. Dia pake bakat dia buat ngeluluhin hati gue. Lo tau kan gue itu suka cowo gentle dan jago bela diri. Dan gue sempet luluh sama dia. Padahal dia itu cuma mau php doang. Bodohnya, gue tetep perjuangin. Sue banget kan. Udah deh Zill, muak gue"
Zilla : "Tapi tunggu deh Reen. Nama panjangnya Zavy Mahardika Tradana Putra kan? Ko gue malah kepikiran yah?"
Shareen : "Suka kali lo ah"
Zilla : "Tadi gue ketemu dia di kantin. Gue pas beli batagor,dia nyamperin ke arah gue. Bukan mau ke gue sih,dia juga beli batagor. Terus gue liatin dia dan dia sewot gitu."
Shareen : "Tuh kan emang sewot tuh si curut. Sebel kan lu"
Setelah mengikuti Ekskul Musik selama 2 jam. Akhirnya mereka pun pulang. Wajah Zilla dan Shareen terlihat sangat lelah. Namun Zilla masih memikirkan tentang Zavy. Seorang lelaki yang menurut sahabatnya Playboy.
"Wey. Gue pulang duluan ya. Mau bareng ga?" Tanya Shareen.
"Lo duluan aja. Gue dijemput" Jawab Zilla sembari melamun.
"Yee dijemput siapa lo? Ojol? Hahaha canda sayang. Bye" Cetus Shareen si anak 'tengil'.
"Kebiasaan lu ah sana jalan" Jutek Zilla.
Shareen hanya tertawa. Namun, Zilla masih berada pada pemikirannya tentang Zavy. Dia terus memikirkannya sampai Ojol datang.
Sepanjang perjalanan pulang. Zilla terus memikirkan Zavy. Ntah apa yang membuat Zilla begitu memikirkannya. Sampai sampai, helm yang dipakai Zilla ketika naik ojek lupa dilepas.
•••••
Sampai jumpa di part selanjutnya!
![](https://img.wattpad.com/cover/123347190-288-k960386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Punz!
Romance"Nyatanya,aku terlalu banyak berekspetasi hingga lupa tentang sesuatu yang akan terjadi. Aku tak pernah benar benar begini,terlalu banyak mempermainkan rasa. Hingga pada akhirnya aku harus berakhir pada sebuah titik. Berhenti mencintai,sudah cukup m...