Pertemuan

74 7 0
                                    

Segala sesuatu dimulai dengan pertemuan, seperti bagaimana awalnya dua anak kecil di taman bermain bertemu, menjadi dekat dan bermain bersama.

Kampus Merah adalah tempat dimana dua anak manusia bertemu pertama kali, saat seorang anak umur 18an dengan gaya sesuka hati muncul dalam kerumanan anak2 yg bergaya sama, tapi anak satu ini tidak, rambut gondrong dan gaya nyelenehnya membuat senior berbaju hijau2 meraih murka.

anak laki-laki ini kemudian dikenal sebagai danton angkatan, hampir semua mengenalnya begitu, termasuk seorang anak perempuan yg tak pernah dilihatnya, mengenalnya dengan nama yg salah.

mereka selalu bertemu dipinggiran pohon depan kantin kampus, si anak muda yg hidupnya urakan, tidak pernah serius mengangap kampus adalah tempatnya merajut masa depan, dengan si anak perempuan yg menganggap dunia kampus adalah jalan masa depannya. mereka tak pernah berdiskusi panjang lebar di satu meja, hanya saling tatap berjauhan dan berbagi senyum pada waktu yg lainnya.

semua berubah ketika si anak laki2 urakan mulai menjelma ampas kopi setelah seduh, seluruh cahaya di sekitarnya berubah menjadi gelap, tidak ada lagi keceriaan yg selalu di bagikan diantara seisi kampus karena sebuah peristiwa patah hati.

saat dimana si laki2 menangis sendu penuh isak digenggaman kawannya, menyesali seluruh kebodohan dunia tentang keinginan untuk mati, termasuk perempuan itu, yg turut menggenggam tangannya dan berkata, "kamu tidak sendirian".

itulah sebuah pertemuan yg mempertemukan mereka, untuk memulai kisah tentang hujan bulan September.

Distorsi Rasa " Hujan Bulan September"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang