Tentang Perempuan Yang Ku temui Saat Bulan benderang

26 1 0
                                    

Dan semenjak pertemuan di Lobi kampus, tidak ada lagi cerita yang terjadi selama september antara aku dan Obatku. Kami hanya sesekali ber SMS dan saling memberi kabar, minggu penuh sesak sepertinya akan dimulai minggu depan.

menjadi Organisator kampus tidak membuatmu keren-keren amat sebenarnya. Kita hanya akan mempunyai sebuah marking land sendiri sebagai warga Organisatoris kampus, disebut dengan sekretariat.

Pasca pertemuan di Lobi kampus, aku memilih singgah sebentar ke sekretariat, menyapa beberapa senior dan teman-teman organisasi, sambil mencari kopi gratis yang bisa di seruput dan nikotin yang bisa di hisap.

disana, sekretariat kampus, aku seringkali menghabiskan waktu panjang, bahkan untuk berdiskusi dan bercerita tentang hal yang secara umum bisa diceritakan di manapun, menariknya, tata pembahasannya yang berbeda.

sore ini beberapa senior sedang heboh membicarakan seorang junior yang cantik rupawan sepertinya, aku hanya singgah mendengar mereka dan sambil menyeruput segelas kopi. membicarakan perempuan seperti ini adalah hal biasa dan lumrah, sebab para lelaki yang taraf diri karatannya mulai tinggi mulai menyelami imaji mereka sambil membicarakan para perempuan. sebab saat membunuh waktu paling utama dan menarik banyak cerita adalah membicarakan perempuan atau membicarakan ideologi dan cita-cita semu.

aku hanya sesekali menanggapi sambil tersenyum, aku tidak tau anak perempuan mana yang dibicarakan oleh mereka, aku hanya menikmati jalanan yang sepi bersama suara motor yang mulai menghilang satu persatu, terkadang kau bisa mendengar suara burung menghadirkan senja sesekali.

seorang teman berkacamata kemudian datang memanggilku, seorang Temanku yang pada akhirnya tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai akhir, tetapi sekarang menjadi yang paling sukses diantara kami, temanku yang di DO tersukses yang pernah ku dengar.

dia bercerita tentang rencana rekruitmen organisasi, aku mendengarkan rencananya, tentang membuka kelas diskusi di kantin kampus bersama maba yang kebingungan dengan materi kuliah. aku mengamini rencananya, sebenarnya otakku tidak bisa di ajak berbicara soal banyak hal, karena dia belum sembuh benar dari kekecewaannya. bila kau fikir hanya hati yang bisa kecewa,kamu salah. Tidak hanya hati yang bisa kecewa, sel otakmu pun mampu, karena mereka terasa tersia-siakkan untuk memikirkan seseorang yang hanya mampu menimbun kecewa dalam diri.

" Gunakanlah kesempatan ini untuk membangun dirimu yang baru, setidaknya untuk menyembuhkan diri yang sudah mati ini untuk hidup dan bercahaya kembali", katanya menyentuh pundakku sambil berlalu, dan kamipun bersepakat menjalankan rencananya besok hari senin nanti di Kantin Kampus.
                

                                                                                     ...

Senin pagi pukul 8 adalah hari paling pagi yang pernah ku hadapi selama berkuliah di kampus ini setahun belakangan, jadwal kuliahku yang tidak pernah pagi untuk pertama kalinya berubah menjadi pagi pukul 8, bangun pukul 8 pagi dan pergi menuju kampus ? wah rajin sekali anak manusia satu ini.

dan pagi itu di depan kelas, aku menghisap sebatang nikotin yang sudah hampir habis, membuka bungkus permen, dan mengusap jari-jariku pada uang seribuan, katanya itu adalah cara membuatmu hilang dari bau asap.

aku melihar seorang anak perempuan berlarian dengan panik menuju kelas, aku tersenyum, aku tau benar siapa anak perempuan ini, dia hanya berdiri di depan kelas dan melihat ke dalam, dia menghela nafas, kemudian lanjut berdiri melihat sisi kiri dan kanannya.

saat dia melihatku, aku mengangkat tanganku sambil tersenyum, dia hanya melihatku terbengong, dan mengeluarkan kata "eeeeh"

aku kemudian menjawab

"bahwa tuhan menjawab doaku di hari jum'at, kita sekelas"

seorang pria berjenggot kemudian datang dari ujung, dengan celana combrangnya dia menuju ke arah kelas kami, dan kamipun berburu untuk masuk ke dalam kelas.

                                                                                    ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Distorsi Rasa " Hujan Bulan September"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang